awal dari segalanya

5.1K 258 4
                                    

Author pov's

"Kamu gak makan? Apa makanannya gak enak? Apa mau diganti?" tanya Felix pada Vannesh karna sedari tadi dia tidak menyentuh makanannya. "Tidak. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu" balas Vannesh untuk meyakinkan Felix, "hm.. jangan terlalu dipikirkan. Ayo makan" balas Felix sambil mengambil sesendok nasi pada piring Vannesh, "Aaaa..." kata Felix sambil membuka mulutnya sendiri. Vannesh mengambil sendok yang diberi Felix dan memakan makanannya sendiri.

Sandy pov's

Entah kenapa aku sangat marah bila Felix memegang tangan Vannesh. Aku tau kalo Felix itu jomblo apa dia mau Vannesh sebagai kekasihnya? Arghhh!! Pikir apa sihhh???!!

"Ehem..." dehem seseorang tepat di belakangku, "Jesse?" Heran sejak kapan dia ada disini?

"Aku mau bicara sama kamu" katanya sambil berjalan duluan, aku hanya mengikutinya dan dia berhenti di sebuah pojokan sudut.

"Apa?" Tanyaku padanya dan dia menghela nafasnya. "San, aku mau jujur sama kamu" katanya dengan serius dan aku hanya diam mendengarkannya, "San. Aku suka sama Vannesh" katanya dan itu membuatku sedikit terlonjak. Ada sedikit rasa marah dan cemburu ketika dia mengatakan itu.

"Kamu juga suka sama dia?" Tanyanya dan ini sedikit lembut. "Mm.. aku sendiri gak tau" balasku, "hm... Maukah kamu bantu aku?" Tanyanya sedikit menunduk, bantu apa?? bantu dia mendapatkan Vannesh?, "bantu aku deket sama Vannesh" balasnya lagi dan itu membuatku sedikit cemburu.

"San, kamu udah tau kan kalo orientas seksualku berbeda dengan wanita normal" balasnya lagi dan itu memang benar. Jesse itu termasuk wanita femme tapi dia sedikit tomboy juga. Gak sepertiku. Dari atas sampai bawah aku super duper tomboy (alay) wkwkw.

"Jadi kamu sekarang mau bagaimana Jess?" Tanyaku padanya setelah menghela nafas berat, "entahlah. Aku sendiri juga bingung" balasnya, "tapi aku mohon kamu banth aku" balasnya lagi tanpa membiarkanku bicara. Aku hanya mengangguk iya dan dia tersenyum.

Kami berjalan ke cafe karna sudah waktunya makan siang. Aku berjalan mencari tempat kosong supaya aku dan Jesse bisa makan. Hahhaa cafe ini terkenal enaknya, makanya banyak pelanggan kesini. Setelah mendapatkan duduk, kami pun duduk di dekat jendela yang mengarah ke jalanan. Suasana makin ramai dan banyak orang yang memesan makanan. Aku paling tidak suka dengan keramaian. Tapi untungnya Jesse mengerti dan dia yang memesan makanan untukku dan untuknya. Saat aku sedang menatap jendela tanpa sengaja aku melihat bayangan Vannesh dan seorang pria. Siapa pria itu? Aku menoleh ke arah meja yang diduduki oleh Vannesh. Hah??!! Vannesh? Felix? Jadi mereka makan siang bareng? Pantesan Vannesh gak mau makan bareng sama aku.

Flashback

Saat Felix sudah keluar dari ruangan aku pun masuk ke dalam ruangan Vannesh. Tanpa dikomando aku langsung duduk dan kulihat wajah Vannesh tampak bingung. "Van ntar makan siang kita makan bareng yok" kataku dengan serius dan langsung menuju menatap matanya. Dia seperti gelisah akan tatapanku. "Gimana?" Tanyaku tak sabaran. "Eh? I..Iya? A..Aku gak bisa" katanya setelah berusaha melepaskan tatapan mataku. "Kenapa?" Tanyaku makin serius. "A..Aku uda ada janji" balasnya dan dia berusaha berdiri. Aku ingin bilang lagi kenapa? Tapi lebih baik aku pergi.

Flasback end

-----------
Kulihat Vannesh dengan wajah yang sangat menahan amarah. Felix sedang ingin menyuapi Vannesh karna daritadi Vannesh tak menyentuh makanannya. Jangan buka mulutmu, Vannesh kata batinku dan hanya aku yang tau. Yes!!! Dia gak membuka mulutnya. Aku masih dengan setia menatap mereka. Sepertinya Vannesh tau kalo aku ada disana dan dia langsung memakan makanannya.

"Liat apa sih?!" Tanya Jesse yang sedang membawa makananku dan makanannya. Aku pun segera mengalihkan pandanganku dan langsung tersenyum ramah pada Jesse. "Nggak kok. Haha. Lagi ngelamun aja" balasku bohong. Aku tau sifatnya Jesse, dia akan sangat marah bila melihat Vannesh dan Felix sedang berduaan. Pasti dia akan labrak mereka dan Felix akan hancur. "Oh ya. Tadi aku ganti menu makanan kamu. Soalnya uda habis menunya. Jadi aku ganti sama sup sapi buntut. Gak papa kan?" Tanyanya dan aku hanya mengangguk iya. Aku menikmati makananku.

Do I Fall In Love With Her? (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang