Vannesh pov's
Aku menaiki mobilku ke rumah Sandy. Aku ingin meminta maaf padanya, apa yang aku lakukan hanya ingin dia menjadi temanku lagi. "Mau kemana non?" Tanya mang Anto, "aku mau kerumah temen mang" balasku debgab tersenyum, "yauda. Mamang anterin aja ya", "gak usah mang. Saya bisa sendiri. Mamang jaga rumah aja" balasku lagi. Aku segera mengeluarkan mobil tercintaku dan segera melaju ke rumah Sandy.
Aku melihat mobil pajero yang sedang terpakir di depan rumah Sandy. Ting tong!! Aku menekan bel rumah Sandy dan ternyata "kakak?" Heran Selva karna aku sedang berdiri, di depan rumah Sandy. "Sandy ada dirumah?" Tanyaku lagi pada Selva, "ada kak. Kakak masuk aja dulu. Aku panggilin" katanya sambil membuka pintu lebar lebar agar aku bisa masuk. Hem... Selva sudah berubah sedikit manis padaku. Padahal awalnya dia sangat tidak suka denganku. "Duduk kak. Biar aku buat minumannya" katanya lagi dan langsung pergi dari hadapanku. Sambil menunggu Sandy turun aku mengeluarkan hpku untuk chatting.
" Ada apa kemari?" Tanyanya dingin padaku. Apakah dia masi marah padaku?
"Em.. Kamu sibuk ya?" Tanyaku padanya dan dia memutar bola matanya.
"Em.. Van ada apa kemari," tanya Jesse yang seakan tau kalo Sandy sangat tak ingin berbicara padaku.
"Aku kemari mau ajak Sandy makan malam. Tapi karna ada kamu juga ya aku ajak kalian berdua" balasku padanya
"Aku gak bisa. Selva dirumah sendiri" balasnya singkat
"Yaudah. Kita makan malamnya dirumahmu aja" balasku lagi dan tak mau kalah
"Gak usah. kamu punya rumah kan? Kenapa gak makan dirumah aja?" Balasnya dengan dengan bermaksud untuk mengusirku
"Sudahlah. Kalian berdua ngapain berantem. San, rumah Vannesh itu jauh. Dia uda kemari jauh jauh. Kan lebih baik dia makan malam disini dan juga nginap disini" kata Jesse sambil mencairkan suasana kami. Tapi kulihat Sandy sangat marah
"Gimana?" Tanya Jesse pada Sandy dan terus mendekat padanya
"Terserah kamu aja" balasnya singjat dan dia langsung menuju ke kamarnya.
Aku agak sedikit kecewa ternyata Sandy masih marah padaku. Apa yang harus aku lakukan?? Apa aku harus meminta maaf padanya? Tapi aku gak merada bersalah dan aku juga tidak melakukan kesalahan. Jadi ngapain aku harus minta maaf padanya?
Malamnya...
Saat malam hari tiba, aku masih tetap di kamarnya Selva. Aku dan Selva sudah semakin akrab. Apakah dia sudah menerimaku? Hm.. Kuharap iya. "Kak" panggil Selva dengan sopan, "eh.. iya? Kenapa dek?" Tanyaku padanya, "makan malam udah siap kak" katanya lagi dan aku menuruni anak tangga. Kulihat Sandy dan Jesse sudah duduk di meja makan. Aku pun duduk di depan Sandy dan Jesse di depan Selva. Kami makan malam tanpa ada obrolan, sepertinya mereka sedang gak mood untuk berbincang. "Van tadi kesini diantar siapa?" Tanya Jesse membuat suasana agar tidak tegang
"Em.. Sendiri" balasku dengan melihatnya, "sendiri?!! Rumahmu kan jauh!!!" kata Jesse dengan sedikit meninggi.
"Sudahlah Jes. Kau ribut sekali. Aku ingin makan dengan tenang" kata Sandy dengan sedikit terganggu akan suaranya
"Tapi San. Lihatlah dia kemari untuk ngajak kamu makan malam. Eh.. Malah kamu nolak" kata Jesse membelaku.
"Aku tidak menyuruhnya datang" balas Sandy dingin dan terlihat datar
"Kak. Kakak seharusnya hargai perasaan kak Vannesh. Dia kemari jauh jauh buat kakak" kata Selva dan ini sedikit membuatku kagum padanya. Sepertinya dia sudah bisa menerimaku
"Kalian berdua mau menghakimiku??" Tanya Sandy dengan sedikit marah
"Bukan gitu kak..." belum sempat Selva membalas Sandy, "sudahlah. Aku mau ke kamar" kata Sandy sambil berdiri dan meninggalkan kita bertiga di meja makan
KAMU SEDANG MEMBACA
Do I Fall In Love With Her? (GxG)
RandomSandy adalah seorang cewek yang sangat tomboi dan dia sangat menyayangi adiknya yang bernama Selva. Sandy gak pernah jatuh cinta sebelumnya. Akan tetapi semuanya berubah ketika seorang wanita yang gak lainnya adalah bossnya sendiri membuat Sandy se...