membuka lembaran baru

3.3K 156 18
                                    

Author pov's

Satu keluarga sedang berkumpul di ruang makan. Walaupun tanpa ada seorang kepala keluarga disana, mereka tetap bahagia

"Sanya, kamu sekolah dimana?" Tanya Selva yang sedang duduk di samping ibunya

"Di sekolah Permata kak" ucap Sanya dengan antusias

"Yauda besok kita pergi sekolah bareng ya" ucap Selva dan hanya diangguki Sanya

"Makan dulu sayang. Nanti baru ngomong lagi" ucap ibunya agar mereka makan terlebih dahulu agar mereka tak tersedak nantinya
------

"Thanks ya Je, loe emang sahabat terbaik" kata Sandy setelah semuanya selesai makan

"Selow aja San. Kita kan sahabat. Loe harus janji sama gue, loe bakal jagaiin ibu lo, Sanya dan juga Selva. Ngerti?"

"Selow aja. Itu uda jadi tanggung jawab gue. Gue bakal jaga mereka tanpa harus loe kasih tau" kekeh Sandy

"oke lah. Eh, akhir akhir ini gue lihat loe jarang banget sama si Vannesh. Lagi berantem kelen?" Tanya Jesse

"Ow. Kata Vannesh si dia ada urusan keluarganya. Jadi gue gmau ganggu dia"

"Ooke laa. Tapi jangan lupa loe harus tetep kabari dia, oke?"

"Sip la kalo itu" balas Sandy santai

----------

Skip>>>

Author pov's

Sudah seminggu Vannesh dan Sandy tidak bertemu. Jangankan bertemu, untuk berkomunikasi saja mereka sulit. Dimana Sandy mengirim pesan pada Vannesh itu jarang dibalas sama Vannesh.

"kenapa muka loe, San?" Tanya Jesse yang baru datang

"Gtau gue. Vannesh akhir akhir ini sulit dihubungi" jawab Sandy resah

"Loe ada masalah sama racap lo?"

"Kagak. Terakhir gue chat sama dia itu 2 hari yang lalu" balas Sandy

"Lah terus kenapa lo sama racap lo?" Tanya Jesse tak mengerti

"Jess, klo gue tau kenapa sama cewek gue. Gue gak bakal bingung kek gini, bodo!" Stress Sandy

"Kimak kau bilang gue bodo. Lo sendiri lebih bodo dari gue, njing!" Balas Jesse

"Eh.. kenapa lo gak kerumah dia aja? Kan lo uda tau dia tinggal mana" ide Jesse

"Oh iya ya. Kok gue gak kepikiran sampe sana ya?" Bego Sandy

"tohkan nampak kali siapa yang bodo disini" tunjuk Jesse pada Sandy.

Dan Sandy hanya tersenyum bodoh..
--------

Sesampai Sandy dirumah Vannesh. Ia dicegat oleh beberapa orang yang berbadan besar dan berpakaian hitam.

"Anda nyari siapa?" Tanya orang berbadan besar tersebut

"Saya kemari mau nyari Vannesh" jawab Sandy

"Anda siapa?" Tanya orang tersebut lagi

"Saya teman kerjanya Vannesh. Apa dia ada?"

"Maaf, non Vannesh sedang tidak ada dirumah. Mohon anda pergi" tegas seorang berbadan besar tersebut

"Oh baiklah" lemas Sandy
--------

Sandy pov

Aku kembali pada mobilku dan langsung mengirim chat pada Vannesh

"Kamu ada dimana?"

Tak butuh waktu lama, Vannesh membalas chatku

"Aku sedang ada urusan sayang. Kenapa? Kangen ya?" Tanya Vannesh yang membuatku senyum senyum sendiri

"Nggak kok. Hanya saja akhir akhir ini kamu susah dicariin" balasku

"Oh. Kupikir kamu kangen sama aku. Ternyata nggak" balas Vannesh yang sok sedih

"Kalo aku gak kangen kamu. Ngapain aku chat kamu sayang?"

"Aku juga kangen sama kamu 😘" balasnya yang membuatku geli sendiri

Sejak kapan Vannesh seperti ini? Hahaha lucu...

"Kamu ada urusan apa? Sampai gak masuk kerja?"

"Aku gak bisa jelasin. Nanti kita ketemu aja ya sayang. Yauda sayang, urusan aku belum selesai. Jadi aku pergi dulu ya. Nanti kita chat lagi. I love you 😍😍😍" balasnya yang agak panjang

"Oke"
--------

Author pov

Sesampai Sandy dirumah, ia mendapati bahwa kedua adik kesayangannya sedang diruang tamu

"Kakak uda pulang?" Tanya Sanya yang pertama melihat Sandy pulang

"Iya. Kalian udah makan?" Tanya Sandy yang langsung menuju sofa ruang tamu

"Udah kak. Mama uda sisaiin makanan buat kakak" balas Sanya lagi

"Oh. Mama ada dimana?" Tanya Sandy yang tak melihat ibunya

"Mama lagi dikamar kak" balas Sanya sambil memakan cemilan ditangannya

"Oh. Jadi gimana dengan sekolah kalian?" Tanya Sandy pada kedua adiknya

"Sanya sih biasa aja kak. Tapi banyak pr yang menumpuk" kata Sanya sambil mengembungkan pipinya

"Jadi tugasnya uda selesai belum?" Tanya Sandy lagi

"Udah dong kak. Kan dibantu sama kak Selva" kata Sanya dengan senyum indahnya

"Bagus la. Kalo kamu Selva? Gimana sekolahnya?" Tanya Sandy yang sedang mengelus kepala Sanya

"Baik aja si kak. Apalagi tahun ini Selva uda mau kelas 3 SMA. Pasti sulit kak" balas Selva yang hanya diangguki Sandy

"Yaudah. Belajar agak giat ya sayang" balas Sandy mengecup kening adik kesayangannya

"Ish!! Kakak cuma cium kak Selva aja! Kakak pilih kasih nih" Sanya merengut karna Sandy hanya mengecup kening Selva

"Haha!! Sanya Sanya, sini kakak cium. Muahhh!"

Mereka bertiga pun berpelukan layaknya teletubies. Hahaa..
-------

author pov

Terlihat seorang pria yang sedang duduk menghadap jendela. Dengan suasana yang sepi.

"Bagaimana apakah kamu sudah memikirkan baik baik?" Tanya pria yang sedang duduk membelakangi orang yang ditanyanya

"Apakah tidak ada jalan lain selain ini?" Jawab orang tersebut

"Ayah hanya tak ingin kamu menyesal" jawab pria yang menyebut ayah

"Anda tak memberiku kesempatan bahagia. Jika ini yang anda inginkan, baiklah saya akan lakukan. Tapi ingat ini bukan karna anda 'ayah' saya maka saya lakukan ini. Saya lakukan ini demi dia" jawab orang tersebut dengan lantang

"Baiklah apapun itu maumu. Ayah lakukan ini karna ayah sayang padamu, Vannesh" kata pria tersebut menyebutkan lawan bicaranya

"Anda sayang pada saya? Maka anda seharusnya bisa menerima saya!" Jawab Vannesh dengan keras.

"Saya permisi" Vannesh keluar dengan wajah yang tidak menyenangkan.

"Ayah tak ingin kamu bersama wanita jalang itu" kata pria tersebut setelah Vannesh keluar

"Tangkap wanita tersebut dan jangan membuatnya mati!!" Teriak pria tersebut pada bawahannya

"Baik Tuan"




Maaf saya menghilang terlalu lama. Sehingga cerita ini terbengkalai. Saya sangat sibuk hingga untuk mengetik pun sangat malas.
Bagi kalian yang suka cerita ini, saya terima kasih.
Maaf kalo ceritanya sangatlah pendek. Saya usahakan cepet updet demi kalian yang suka cerita ini
Oke. Bye

Do I Fall In Love With Her? (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang