Makasi buat semua yang uda sempetin waktu buat baca ff kahes.. ini chap 2 sekaligus terakhir...
---------------------------------------------------------------------------------
"menurut mu, Saem. Bagaimana perasaan Putra mahkota setelah mengetahui apa yang terjadi kepada putri dan ratu ?" Tanya Soojung kepada Jaejoong yang masih mematung di tempat nya.Jaejoong memandang ke seisi ruangan. Setiap siswa dan siswi seolah menanti jawaban yang akan di sampaikan Jaejoong. Tapi suara Jaejoong seolah tercekat hingga tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.
"Aku yakin putra mahkota merasa bersalah" ucap Nana memecah keheningan.
"tapi Putra mahkota orang yang kejam karena meninggalkan Putri dan Ratu sesaat setelah raja meninggal. aku tidak yakin dia merasa bersalah" sambung Gakyung.
Seisi kelas mulai berdebat tentang pertanyaan yang di ajukan Soojung di akhir cerita nya. Sedangkan Soojung masih berdiri di tempat nya menatap Jaejoong, seolah menanti jawaban sesungguh nya dari Jaejoong.
"anak-anak..." Akhir nya Jaejoong mengeluarkan suara meski sangat pelan. "Anak-anak.." ulang Jaejoong dengan suara yang sedikit lebih jelas dari sebelumnya. "tenang sebentar." Seisi kelas kini kembali tenang dan menatap ke satu arah, depan kelas tempat Jaejoong berdiri. "ehem.." Jaejoong berdeham untuk mengembalikan suara nya seperti biasa. "kalian lanjutkan belajar sendiri. Saya harus pergi sekarang. Jangan membuat keributan"
"apa kisah yang kau ceritakan tadi berasal dari drama ? di channel apa ? aku ingin menonton nya." Ucap Nana sesaat ketika Jaejoong meninggalkan kelas.
Soojung tidak berniat menjawab pertanyaan Nana. Dan kembali duduk di kursi nya dengan posisi kepala menempel di atas meja menutupi air mata nya yang mengalir.
Jaejoong tidak menuju ke ruang guru, melainkan berjalan lebih jauh menuju ruang kesehatan. Seperti biasa jam segini ruang kesehatan hanya di isi oleh Dokter Moon yang bertugas.
"ada yang bisa saya bantu songsaengnim ?" Tanya Dokter Moon
"apa aku boleh meminta obat sakit kepala ?"
"baiklah" Dokter Moon berjalan menuju lemari tempat nya menyimpan obat-obatan dan mengambil obat sakit kepala dan memberi nya kepada Jaejoong dengan satu gelas air putih.
"terima kasih"
"istirahat lah"
"Dokter Moon ?" Dokter Moon Chaewon berbalik ketika mendengar nama nya di panggil oleh Jaejoong. "Apa Soojung sangat sering datang ke ruang kesehatan ?"
"Soojung ?" Dokter Moon duduk di kursi di sebalik meja kerja nya. "ne.. dia cukup sering datang"
"biasanya apa yang dia lakukan di sini ? apa dia bercerita sesuatu ?" Tanya Jaejoong penasaran.
"dia hanya datang dan tidur."
"apa kau tidak pernah meminta nya untuk kembali ke kelas ?"
"awal nya sering. tapi makin hari wajah nya semakin menunjukkan dia sangat kelelahan. Aku tidak tau sebab nya, setiap aku menanyakan nya Soojung lebih memilih diam. Seperti nya kau sangat perhatian dengan siswi Soojung, Senang akhir nya ada yang memperdulikan nya. tidak lagi menanggap dia seperti tidak ada."
Jaejoong mengerutkan dahi nya mendengar kata-kata Dokter Moon Chaewon. "maksud dokter ?"
"Aku yakin anak itu menyimpan sesuatu yang tidak bisa dia ceritakan. Sangat jelas tergambar d wajah nya. Dan mungkin alasan itu juga yang membuat nya bersikap seperti itu. Sudah cukup lama sejak teman-teman dan guru-guru memperlakukan Soojung seolah tidak pernah ada di sekolah ini"