Part 8 (38)

401 43 15
                                    

A/N: tolong baca A/N yang paling bawah nanti karena PENTING!!

Rachel menggeram, "kau tidak akan lolos Vincent...kau lihat saja nanti, asisten ku yang tersetia akan muncul di pintu itu dan membawa sebuah gergaji untuk mengeksekusi mu di hadapan semua Phantom..." geram nya.

Vincent tertawa kecil, "siapa, Jane? Dia kah asisten mu?" Tanya nya, Rachel menyeringai fan menatap mata putih Vincent.

"Kau lihat saja..." smirk nya. Vincent menatap nya dengan jijik, Luna yang di tahan oleh Phantom BB mulai menyeringai juga, "u don't say Rachel...u don't say..."

~ jam 4.30 subuh

Luna's POV

Kamvret lama banget sih dia nya nih, ini mah sudah 500 abad and dia belum datang -_-

No one's POV

Vincent sudah mempersiapkan pisau, gunting bedah, dan lain-lain untuk mengeluarkan organ manusia dari tubuh nya, dia mengambil sebuah pisau bedah yang tajam.

"Mungkin kau kurang lambat membunuh kita sebelum bel jam 6 pagi berbunyi..." straight face Rachel, Luna menghela nafas nya sambil meniru orang mendengkur. "Oh yah aku lupa...bahwa aku seharusnya menjadikan scene ini menjadi sebuah pelajaran bagi orang-orang di luar sana..." ucap nya sambil berjalan menaiki tangga.

Dia mengunci pintu dari luar, "SIAL KAPAN DIA DATANG!!?" Teriak Rachel. Luna menggelengkan kepalanya, "lu udah SMS dia gak?" Tanya nya. Rachel facepalm, "udah pang tapi katanya dia sibuk begadang main game..." jawab nya.

"Anjaay...dasar juga dia nih, ntar ku hantam dia sampe melala-lulu -_-" bilang Luna.

Vincent memasuki ruang bawah tanah dengan kamera di genggaman nya, "alright ladies..." dia mulai.

"Sekarang sudah jam 4.50 dan inilah saat nya aku mulai bertindak...aku akan mengubah hidup para Phantoms ini agar mereka bisa hidup sesuai dengan keinginan mereka..." bilang nya di depan kamera.

"Dan inilah mereka yang akan di jadikan korban ku yang ke...ah bodo amat g tay yang keberapa. Anywayz, bagi yang nonton video ku ini, mudah-mudahan bisa ditiru dengan benar, dan selamat mencoba!"

Vincent menarik pisau bedah nya keluar, dan mengarahkan nya ke leher Rachel.

Tapi pas-pasan dia sudah mau mengiris kulit Rachel;

BLAM!
GRRRM
GRRRM

"Apakah aku melewatkan sesuatu?"

Seorang lelaki dengan rambut pirang dan mata silver membawa gergaji merah bertato hitam.

Rachel dan Luna menghela nafas, "kenapa sangat lama Luke?" Tanya Rachel. Luke membebaskan ikatan Rachel dan Luna, sekarang Rachel yang memegang gergaji nya. "Biasa sis...cowok gamer harus bergadang malam-malam sampe pagi, itu baru namanya gamer sejati..." jelas Luke.

"Jadi Vincent...kau siap ronde 2 dengan ku?" Tanya Rachel sambil menyeringai jahat.

Untuk ke-3 kalinya, Vincent menatap Jane dengan mata nya yang belak bulat putih-putih kayak anime girl yang ketakutan.

"Baiklah, baiklah! Akan ku akhiri besok! Hanya saja, tolong jangan bunuh aku malam ini! Hiks...hiks" Vincent memohon.

Tapi Rachel tidak peduli apa katanya karena masih ada 1 jam lagi.

Rachel mengiris wajah Vincent sekaligus matanya, trus dia mengiris-iris kaki Vincent dengan gergaji nya yang tajam. "Lu tadi habis asah Luke?" Tanya Rachel sambil meneruskan penyiksaan nya, Luke ngangguk, "amazing..." gumam Rachel.

"AAAH!! TOLONG BERHENTI!! AKU SUDAH TIDAK TAHAN!!"

"Mungkin kau harus berpikir dua kali sebelum aku memotong semua badan mu menjadi 100 bagi-"

TING TONG TENG TONG

"An..."

BERSAMBUNG

A/N: ok gini ya gaez aku cuman mau nanya kalo kalian kira² mau gak kalo aku buat 'Selamanya Di Freddy: Behind The Scenes' nya? Jadi isi nya tentang aku membuat cerita Selamanya Di Freddy.

Kayak nya sih ada ngakak-ngakak nya dikit..COMMENT!!

Selamanya Di Freddy 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang