1

4.7K 330 90
                                    

Namanya Kelana, laki-laki berkacamata dengan otak encer yang ramah pada semua orang.

Kata Biru, Kelana mirip Harry Potter. Kacamata yang Kelana pakai saja sama seperti yang digunakan Daniel Radcliffe dalam serial Harry Potter.

Selain itu, Kelana juga berkulit putih seperti bule. Bahkan, jika kulit Kelana terkena paparan sinar matahari, warna kulitnya bisa berubah menjadi kemerahan.

Tapi, Kelana bukan keturunan bule, Ibu dan Ayahnya bukan blasteran, melainkan jawa tulen. Tapi Ibunya memang berkulit putih, hampir saja teman-teman Kelana mengira Ibu Kelana itu bule.

Awalnya, Biru tidak begitu tertarik dengan Kelana. Satu bimbel juga tau, seorang Biru hanya tertarik pada Koko seorang.

Koko adalah tetangga Biru yang kebetulan satu bimbel juga dengan Biru dan Kelana.

Biru sudah suka Koko mulai dari zamannya ia masih belajar 1+1=2. Entah apa yang membuat Biru suka dengan lawan jenis diumur yang masih segitu.

Sebenarnya, wajar saja jika Biru suka Koko--yang memang terkenal sebagai salah satu cowok terpopuler disekolahnya.

Kata Biru, wajah Koko itu chinnese banget. Mirip oppa-oppa korea di film drama yang biasa Biru lihat. Belum lagi sifat Koko yang ramah ke semua orang, terutama cewek-cewek.

Cukup sekali saja Koko menyapa Biru, itu sudah mampu membuat Biru berbunga-bunga tiga hari tiga malam.

Selain wajahnya yang memang favorit Biru, Koko itu juga menjadi kapten tim basket di sekolahnya. Jadi bertambah deh nilai keren Koko di mata Biru.

Aduh, Biru kalo udah nonton Koko main basket girang-girang sendiri dari bangku penonton.

Tapi sayang, Koko sepertinya tidak menaruh perasaan lebih kepada Biru. Dari sikapnya ke Biru selama ini yang biasa-biasa aja, sudah dapat terlihat jelas bahwa Koko hanya menganggap Biru sebagai teman.

Padahal, Biru sudah over ngode tentang perasaannya ke Koko, tapi respon Koko tetap adem anyem.

Entah ada angin apa, Tasya--teman satu sekolah Kelana yang juga menjadi teman bimbel Biru juga tiba-tiba ikut ngebahas Kelana.

"Kelana itu di kelasku paling pinter matematika loh."

"Iya iya... di SD aja dia sering banget dicontekin sama satu kelas..." teman SD Kelana menimpali.

"Pantes aja dia selalu juara satu setiap ada test ya..."

"Tapi ngapain coba dia bimbel kalo udah pinter?"

"Mungkin dia pinter karna belajar, bukan karna aslinya cerdas. Buktinya aja dia selalu keliatan belajar sungguh-sungguh kan kalo tutor ngajar," kata Biru mendadak ikut nimbrung.

"Ih Biru syirik aja deh sama orang pinter. Awas loh suka sama Kelana," kata Tasya yang di susul cie-cie dari teman-teman lainnya.

Dan obrolan tentang Kelana itu terus berlanjut hingga orang yang dibicarakan datang.

-------

Karena obrolan tentang Kelana tempo hari, sekarang Biru jadi sering memperhatikan Kelana.

Biru akhirnya penasaran juga bagaimana seorang Kelana itu. Yang Biru tau, Kelana sebagai anak SMP Garuda--SMP unggulan di kotanya.

Dari hasil mengamati Kelana yang hanya bisa Biru lakukan tiga hari berturut-turut di bimbel mereka, Biru mendapat banyak fakta-fakta kecil tentang Kelana. Seperti, Kelana berangkat bimbel selalu lebih dulu dari Biru, padahal Biru udah berangkat 10 menit lebih awal dari jam biasa ia berangkat. Kelana juga berangkat bimbel menggunakan sepeda.

Kelana, Jangan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang