9

1.4K 170 12
                                    

Biru memasang wajah cemberut menatap lapangan yang sedang dipadati oleh siswa-siswi yang bergegas pulang.

Biru yang awalnya akan pulang dengan Kelana, terpaksa harus dibatalkan karena mendadak ada rapat OSIS yang tidak bisa ditinggalkannya. Padahal Kelana berjanji akan membawanya ke toko hewan untuk mengganti ayam yang hilang pada waktu itu.

Handphone Biru berkedip-kedip menampilkan notifikasi dari aplikasi line.

Kelana Adi Saputra: Biru aku di depan sekolahmu nih.

Biru membelalakkan matanya.

Kenapa Kelana kesini?

Biru pun bergegas menuju depan sekolahnya. Sesampainya di luar gerbang sekolah, disapukan pandangan ke seluruh penjuru depan sekolahnya itu. Dan dilihatnya seorang laki-laki dengan seragam yang berbeda, sedang berteduh di bawah pohon.

Biru menghampiri Kelana."Kelana ngapain kesini?"

Kelana menampilkan sederet giginya tersenyum. "Nih," kata Kelana menyodorkan aquarium mini berisi dua ekor ikan hias.

"Ih Kelanaaaaa... lucu banget ikannyaaaa," kata Biru berbinar-binar menatap Ikan yang berada di dalam aquarium.

"Bilang apa dulu sama aku?"

"Makasih Kelanaaa," kata Biru tersenyum tulus. Ingin sekali Biru memeluk Kelana untuk menyampaikan rasa terima kasihnya. Tetapi dengan kondisi depan sekolahnya yang masih ramai dan Kelana yang ternyata sensitif jika disentuh, Biru membatalkan niatnya itu.

Kelana tersenyum menatap Biru yang berbinar-binar menatap ikan dalam aquarium.

Dari awal melihat Biru yang menatapnya diam-diam saat bimbel dulu, Kelana menjadi tertarik akan sosok Biru yang selalu bersemangat dan berlebihan. Hal itu membuatnya ingin mengenal Biru lebih jauh.

Sungguh Kelana ingin sekali melihat Biru selalu tersenyum.

"Yaudah ya Bi, aku pamit dulu. Lima belas menit lagi lesku mulai."

"Kamu udah makan Na?" tanya Biru.

"Belum,hehe... tapi abis les aku bisa makan kok Bi, tenang aja," kata Kelana mencoba tidak membuat Biru khawatir.

"Gak mau makan bakso dulu di deket sini? Biar ada isinya aja Na, ini udah siang entar kamu telat makan loh," Biru memasang wajah khawatir.

"Duh bentar lagi lesnya mulai Bi, gak cukup buat makan waktunya,"

"Masa gak boleh telat sih masuk kelasnya?" Biru tetap berusaha membujuk Kelana.

"Boleh aja sih, tapi aku yang gak mau.  Biru udah ya, aku pamit deh. Kalo kita ngomong terus beneran telat nih aku," kata Kelana tersenyum dan  berjalan meninggalkan Biru yang masih menatapnya khawatir.

Baru saja Biru ingin masuk kembali ke dalam sekolah, dilihatnya Alfa sedang berbicara dengan seorang perempuan dengan seragam yang berbeda dengan sekolahnya.

Terlihat dari cara perempuan itu berbicara dengan Alfa, Biru yakin bahwa perempuan itu menaruh hati pada Alfa atau memang, mereka memiliki hubungan khusus.

Dilihatnya perempuan itu memberikan tas yang dari luar terlihat isinya seperti bekal makan siang.

Alfa menatap perempuan itu dengan senyum terima kasih yang dipaksakan.

Biru perhatikan mereka berdua hingga sang perempuan melangkah menjauh meninggalkan Alfa.

Kemudian saat Alfa ingin kembali ke dalam sekolah dilihatnya Biru yang sedang menatapnya.

Kelana, Jangan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang