4

2.1K 218 18
                                    

Mata Biru menatap Kelana serius. Mata Biru yang berwarna coklat dapat mengunci pandangan mata Kelana yang hanya tertuju pada dua manik mata Biru.

Entah kenapa, kata-kata itu yang keluar dari mulut Kelana. Padahal niat awalnya, Kelana hanya bercanda. Tapi, jawaban Biru membuat Kelana merasa, Biru serius akan kata-katanya.

Suasana itu harus dirusak dengan suara tersedak Biru.

Kelana yang sudah kembali ke dunia nyata segera menyodorkan es tehnya ke arah Biru. Biru langsung menghabiskan setengah dari es teh tersebut.

"Yaampun... perih banget ditenggorokan," kata Biru dengan mata yang berkaca-kaca. Tenggorokannya terasa pedih. Mungkin akibat sambal yang dia tuangkan dalam mangkok mie ayamnya.

"Makanya jangan pedes-pedes makannya Bi..," kata Kelana menyodorkan sapu tangannya kearah Biru, yang segera Biru ambil untuk mengelap air mata dan hidungnya yang berair.

Biru hanya cemberut menatap Kelana yang menasehatinya.

Setelah di lihat Biru sudah baikan, Kelana berdehem. Membuat Biru yang sudah kembali menyendoki mie ayam ke dalam mulutnya menatap kearah Kelana dengan tanda tanya.

"Sekarang tanggal berapa Bi?"

"Dua puluh tujuh Na, kenapa?" tanya Biru heran.

"Inget ya, setaun lagi kita kesini buat ngerayain hari jadi kita," kata kelana tersenyum.

Biru yang mendengar kata-kata itu mendadak melongo. Kaget dengan apa yang dikatakan Kelana.

Jika Biru boleh jujur, dirinya memang suka Kelana. Mungkin sejak dirinya tertarik memperhatikan hal-hal kecil yang Kelana lakukan pada saat bimbel dulu.

Akhirnya Biru tersenyum kearah Kelana, dengan senyum yang berbeda dari senyum Biru biasanya.

Kelana dapat melihat. Mata Biru menatapnya lain. Binar mata Biru yang sekarang membuatnya tau, Biru akan terus menjadi matahari yang menghangatkannya.

------

Libur lebaran sudah selesai. Biru sudah harus melepas kue-kue lebaran yang ada di rumahnya. Dan Biru juga sudah harus sibuk dengan kegiatan-kegiatan sekolahnya yang sudah mulai aktif di minggu pertamanya kembali ke sekolah.

"Biru, aku liat di bio instagrammu, ada nama Kelana. Pacarmu ya?" tanya salah satu teman sekelas Biru. namanya Putri. Putri anak sosmed banget. pertama kali kenal Biru aja, Putri udah tanya nama twitter, facebook,instagram,snapchat, id line, pin bb dan lain sebagainya.

"Hehe...stalker banget sih put."

"Ya kan aku gak sengaja liat Ru.. emang anak mana sih Kelana? bukan anak Mutiara Bangsa deh kayaknya." tanya Putri kepo.

"Emang bukan, anak SMA Kartini put. Hehe..." ada terselip rasa bangga dalam perkatan Biru.

"Wih asik nih anak SMA favorit. Kenalin dong sama Kelana, kali aja temen nya ada yang nyangkut sama aku. Haha...," kata putri yang disusul tawa mereka berdua.

"Biru... dipanggil sama kak Rio tuh, disuruh ke ruang OSIS sekarang," kata Dewi, teman sekelas Biru yang baru masuk ke dalam kelas.

"Oke wi, makasih ya," kata Biru tersenyum sambil bergegas menuju ruang OSIS.

Sesampai di ruang OSIS, Biru melihat pengurus inti OSIS sedang berkumpul dan membicarakan sesuatu.

Kelana, Jangan PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang