Am I Lucky?

4.1K 309 4
                                    

"Aaaa... Ya ampun, cogann!"

"Alikuu sayaang!"

"Pala lu sayang! Alinya gue tu!!"

"Katanya dia mau makan di restoran deket-deket sini loh!"

"Oh yaaa? Kapan? Kapaann?"

"Gak tauu.. baca dari sosmed."

"Aahh tar gue cek in restoran satu-satu ada bebeb gue apa enggak!"

"Ye... Kerajinan lu!"

Itulah gosip beberapa perempuan di kelas Prilly tentang seorang artis baru remaja tampan yang terkenal. Ia mendengus tak tertarik.

"Pril, Ali itu ganteng banget, ya." Kiana sahabat Prilly duduk di sampingnya sambil meminum jus jeruknya. Prilly memutar bola matanya malas. "Ali lagi. Siapa sih, Ali itu?"

"Ah, lo mah, ga seru. Ali tuh ganteng banget deh pokoknya!"
----

Prilly berjalan gontai ke arah rumahnya. Rumahnya kosong, ayah dan bundanya sedang menghadiri acara pernikahan temannya di Bogor dan akan pulang nanti sore, sementara kakaknya Dika juga sedang hang out bersama teman-teman se gengnya.
Prilly memutuskan untuk makan diluar karena bahan makanan, terutama mie instan sedang habis. Jadilah Prilly berjalan ke Picnic Resto, restoran baru dekat rumahnya.

Ia hanya membawa tas dan dompetnya dalam tas selempang biru berukuran kecil. Ia memesan dan membayar kemudian duduk di salah satu meja yang tempat duduknya berbentuk sofa. Ia mengambil ponselnya, dan berselfie dengan berbagai gaya lalu ia mengupload fotonya ke akun Instagram setelah diedit collage.

Kemudian ia kembali pada kameranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian ia kembali pada kameranya. Saat bersiap untuk bergaya lagi, pesanannya datang.

Setelah makanannya habis, tiba-tiba ia ingin buang air kecil. Karena ini restoran baru, Prilly tidak tahu-menahu letak toiletnya.

Lalu ia berdiri. Ia melihat seorang lelaki yang berlari. Dengan cepat, Prilly mencegahnya. "Permisi, kak..."

Laki-laki itu tampak terengah-enagh. Sesekali menoleh ke belakang. Dengan cepat, laki-laki itu menyambar. "Iya! Mau foto, kan?" Laki-laki itu menyambar ponsel Prilly dan menekan tombol on. Ponsel Prilly tidak dikunci, langsung laki-laki itu mencari opsi kamera.

Ia memposisikan ponsel Prilly, lalu..

"Senyum!"

Ckrik.

Satu-dua foto terpotret oleh kamera Prilly. Laki-laki itu tersenyum saat kamera menjepret gambar mereka. Begitu pun Prilly, karena bagaimana pun keadaannya, saat difoto, ia tidak ingin terlihat jelek.

"Sama-sama!" Laki-laki muda itu berseru, lalu lanjut berlari. "...makasih." ucapnya terlambat.
Prilly menoleh ke belakang. Puluhan perempuan berlari mengejar laki-laki tersebut sambil menjerit meneriakkan nama laki-laki itu.

Langsung saja Prilly menyingkir sebelum tubuh mungilnya terinjak puluhan perempuan tersebut. Sebenarnya Prilly bingung, mengapa laki-laki tadi langsung mengajaknya berfoto padahal tujuannya tadi adalah menanyakan letak toilet. Meskipun begitu, Prilly tidak menghapus fotonya.

"Kyaaa!!"

"Aliiii!!"

"Calon suamii gueee!!"

Prilly mengendikkan bahunya. Ia kembali pada tujuan utamanya, mencari toilet.

"Mbak, toilet dimana, ya?"

"Lurus, belok kiri."

"Oh, oke. Makasih, mbak."

-----

Kembali ke sekolah. Prilly menyantap kentang gorengnya tanpa mempedulikan sekelilingnya yang masih dipenuhi oleh gosipan teman-teman perempuannya tentang Ali.

"Eh, kemaren gue ke restoran yang katanya ada Ali, loh!" Salah satu dari mereka menyeletuk.

"Halah, kalo gak ketemu, sih, sama aja boong!"

"Kalopun ketemu tapi gak foto, itu juga boong karena ga ada barang bukti!"

Prilly langsung menyumpal telinganya dengan headset yang ia bawa dari rumah sambil memutar lagu-lagu favoritnya lewat ponsel.

"Pril, gue pinjem hape lo, ya!" Kiana datang lalu menyambar ponsel Prilly yang masih asyik mengunyah kentang gorengnya. Prilly hanya mengangguk.
"APA?!?!" Kiana memekik heboh. "Kiana, apaan sih teriak-teriak?" sewot salah satu dari mereka. "Guys, liat, deh, Prilly foto sama Ali!!"

"APAA? FOTO SAMA ALI? MANAAAA!"
Ponsel Prilly ditarik-tarik oleh teman-teman perempuannya, otomatis membuat headset yang Prilly gunakan tertarik kabelnya.
Prilly mendengus sebal.

"Pril, lo pengkhianat banget, si! Katanya lo gak kenal sama Ali! Buktinya lo bisa foto gini!" seru Kiana. Ditambah seruan-seruan lainnya yang menunjukkan rasa iri mereka pada Prilly yang beruntung bisa berfoto bersama idola mereka.

"Dengerin dulu!" gertak Prilly kesal.

"Gue kemaren ke Picnic Resto restoran baru deket rumah gue, terus kebelet pipis, ada cowok lewat. Gue tanyain aja. Eh dia langsung ngajak gue foto, ngambil hp gue dan nyari opsi kamera. Dia pikir gue minta foto, orang gue pengen nanya letak toilet. Terus di belakangnya banyak cewek yang ngejar! Kenal juga kagak."

"Prilly, you're so lucky!!!"

"Am I lucky?"

----

Iya aku tau ini pendek. Namanya juga cerpen ♡ ini ganyampe 1000 words, cuma 670 lebih lah.
Maaf gajelas. Semoga suka deh.
Votenya yeaaa

Ali-Prilly Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang