"Namaku Prilly Arliana, pindahan dari SMA 2231. Mohon bantuannya.." Prilly adalah murid baru di SMA Arrosa.
"Baik, Prilly. Silahkan duduk di tempat yang kosong. Oh ya, disini duduknya bebas ya, Prilly. Tidak harus bersama orang yang sama setiap harinya." kata Bu Mika. Prilly tersenyum kecil, ia mengedarkan matanya mencari tempat duduk yang kosong. Para siswa yang tempat sebelahnya masih kosong, berusaha mengode pada Prilly untuk duduk di sebelahnya.
Sampai akhirnya, pandangannya jatuh pada tempat duduk kosong yang terletak di sebelah laki-laki berkacamata. "Aku disana aja ya, bu."
Para siswa mendesah kecewa. Mereka kembali mengode pada Prilly untuk tidak duduk disana. Namun Prilly tak melihatnya.
"Hai, kamu siapa? Aku Prilly Arliana." Prilly memulai pembicaraan pada cowok berkacamata itu. "Kamu pindahan dari SMA swasta, ya?" Cowok itu malah balik bertanya.
"Iya. Dari SMA 2231." jawab Prilly. "Aku juga pindahan dari sana. Tapi kayaknya kamu lebih disenengin deh..""Maksud kamu apa?"
"Enggak kok, hehe.. Aku Aliando Putra. Panggil aja Ali."
"Putra! Cukup bicaranya! Perhatikan saya!!"
"Iya, bu." Ali menyahut dengan pelan. Saaangat pelan. Walaupun begitu, Prilly mendengarnya.
----
"Hai, gue Rara. Lo mau ke kantin, Pril?" Prilly agak gelagapan saat seorang perempuan berambut hitam legam menghampiri dan menyapanya. "Eum.. Hai, Rara. Iya.. aku mau ke kantin. Boleh tunjukkin jalannya?" jawab Prilly pelan. Rara tersenyum. Cantik, batin Prilly.
"Bareng gue aja, yuk," ajaknya. Prilly tersenyum lalu mengikuti Rara.
----
"Pril, lo mau apa? Mau makan di kantin atau bawa ke kelas?" tanya Rara. Prilly tersenyum, dalam hati, ia membatin, udah kayak restoran aja. Bedanya kalo restoran, mau makan disini atau bawa pulang. Disini, mau makan di kantin atau makan di kelas.., batin Prilly.
"Pril." Rara menyenggol Prilly. "Eh.. aku beli minum aja. Aku bawa bekal, Ra. Mm... Oreo smoothie saja."
---
Ia kembali ke kelas dengan segelas oreo smoothie di tangannya. Dilihatnya, kelas barunya itu kosong pada waktu istirahat. Prilly mengedarkan pandangannya.
Tunggu, Prilly meralat ucapannya. Kelas barunya tidak kosong, masih ada seorang laki-laki berkacamata yang duduk dan menyantap bekalnya dengan tenang.
Itu... Aliando Putra, eh Ali... kan? Prilly membatin. Ya. Itu Ali.
Ia menghampiri Ali. "Bawa bekal juga kamu, Li?" Ia duduk kemudian mengambil bekal dari tasnya. "Eh, iya.." Ali menjawab kikuk. Prilly membuka bekalnya dengan semangat. "Waahh.. burger! Jarang banget aku dibawain burger. Tumbenan si mama."
"Kalo kamu.. bawa apa, Li?" Prilly mencondongkan tubuhnya ke arah bekal Ali. "Em... Hotdog, nih."
"Hmm... Yuk dimakan." Prilly berdoa sebelum makan. Lalu mulai menyantap burgernya.
----
"Assalamu'alaikum! Prilly pulang!" Prilly berseru saat sampai di rumah. "Wa'alaikumussalam, sayang. Hai, gimana sekolah barunya?" balas Maudry, mama Prilly. "Hm.. Asik, ma! Tadi banyak loh, yang mau duduk sama Illy! Tapi tadi, akhirnya Illy duduk sama Ali, Ma. Cowok berkacamata, dan kayaknya dijauhi sama temen-temen. Meski begitu, dia nggak culun kok, ma! Pakai kacamata malah bikin dia keliatan pinter!" Prilly mencerocos tentang sekolah barunya.
"Dan tadi, Illy kenalan sama...""Eh, sayang. Ganti baju dulu, gih. Nanti baru lanjut cerita. Jangan lupa makan siang dulu. Mama ada urusan sebentar." Maudry menghentikan Prilly yang ingin mulai bercerita lagi.