Setiap halaman serasanya masih kosong
Tinta yang tergores di baris baris kertas pun slalu tersobek
Entah mengapa, kenapa, bagaimana
itulah rupa manusia ataukah takdir alam mengkoyaknya
Tetapi tangan masih bergetar,
kaki ingin melangkah,
imaji pun slalu tertiup
Yang tercecer
Yang tersisa
Ingin mengkemas setiap lembaran dari kampung halaman
Merangkul, menuliskan membaca
yang tercerai berai menatap dunia kuTUHAR
220615
Agbg

KAMU SEDANG MEMBACA
SYAIR MANUSIA TERTINDAS
PoetryPuisi lahir dari renungan Kata tercipta dari realitas Menjadi bait tersandung kalimat Untuk melawan