"Kau begitu dekat dengan Hwanhee-ssi?" tanya Kyuhyun yang masih duduk pada posisinya diruang makan pada Seohyun yang sudah mulai menyibukkan diri menyabun wadah-wadah kotor.
"Tentu saja, dia satu-satunya temanku dikampus." Jelas Seohyun sembari membilas wadah-wadah tersebut.
"Ah..... begitu." Jawab Kyuhyun seadanya. Kyuhyun kini sibuk memandangi punggung istrinya yang tengah mencuci wadah beberapa wadah kotor di tempat cuci piring. Kyuhyun tersenyum mengingat sekarang ia lebih sering melihat Seohyun memakai rok ataupun mini longdress.
"Seohyun-ah?" panggil Kyuhyun pada Seohyun yang kini tengah meletakkan kembali wadah-wadah yang baru saja ia cuci pada tempatnya.
"Hum?" sahut Seohyun sembari menoleh pada suaminya
"Aku lebih sering melihatmu memakai rok beberapa hari ini?" tanya Kyuhyun gamblang, sontak saja Seohyun langsung melihat kebawah, tepatnya kearah pakaian yang ia pakai, ia hanya memakai dress sebatas lutut berwarna cream. Seohyun kemudian menatap Kyuhyun bingung.
"Itu karena aku sudah punya Haejoo, oppa." Jawab Seohyun seadanya.
"Huh? Memangnya kenapa?" tanya Kyuhyun bingung.
"Eommanim bilang, seorang ibu harusnya lebih sering memakai rok dari pada jeans. Maka dari itu beberapa hari ini aku memakai rok, aku harus membiasakan diri." Jelas Seohyun.
"Eommaku yang mengatakannya?" tanya Kyuhyun
"Ya, kenapa? Apa aku terlihat aneh memakai rok?" tanya Seohyun.
"Tidak, kau lebih cantik saat memakai rok." Jelas Kyuhyun, Seohyun segera menelangkup kedua pipinya dan segera memutar badannya untuk membelakangi Kyuhyun. Seohyun masih saja memegangi kedua pipinya. Kyuhyun tersenyum melihat tingkah laku Seohyun yang menurutnya lucu. Gadis tomboy yang kini telah menyandang status sebagai istrinya merubah penampilannya demi buah hati mereka, bukan untuknya tapi buah hati mereka, Kyuhyun menggaris bawahi hal itu. Kyuhyun berdirikan tubuhnya dan melangkah pada istrinya. Kyuhyun memutar tubuh istrinya dan kini bisa dipastikan mereka berdiri berhadapan dalam jarak yang begitu dekat.
"Aku tidak bohong, kau benar-benar cantik saat memakai rok. Aku suka." Jelas Kyuhyun sumringah, Seohyun semakin menenggelamkan wajahnya dibalik kedua telapak tangannya. Kyuhyun lagi-lagi hanya tersenyum melihat tingkah lucu istrinya tersebut. Ia buka telangkupan wajah Seohyun.
"Aku mencintaimu." Kata Kyuhyun pada Seohyun, tak butuh jawaban Kyuhyun menempatkan bibirnya pada bibir Seohyun, ada aktivitas diciuman mereka. Kyuhyun memeluk pinggang Seohyun erat untuk memperdalam ciuman mereka, dan sepertinya Seohyun tidak menolak sama sekali diperlakukan dengan lembut oleh Kyuhyun seperti itu. Tak berlangsung lama, karena suara tangisan Haejoo membuat Seohyun tersadar akan perbuatannya dengan Kyuhyun, sekuat tenaga ia mendorong bahu Kyuhyun untuk menghentikan perbuatan mereka. Dengan sangat terpaksa Kyuhyun melepas tautan bibir mereka, Kyuhyun menatap Seohyun sebal sekarang. Seohyun segera melepas pelukkan Kyuhyun, saat dirasa Kyuhyun tak mau melepaskan pelukkannya. Seohyun berlari menuju kamar mereka, dan kini bisa ia dapati Haejoo mereka menangis tersedu-sedu.
"Aigoo, kau pipis Haejoo-ya?" tanya Seohyun sembari membuka popok Haejoo, dengan telaten Seohyun mengganti popok Haejoo. Seohyun segera menggendong Haejoo saat ia sudah selesai mengganti popoknya. Seohyun memainkan hidung mungil dan juga pipi gembul Haejoo. Ia tersenyum sendiri melihat pipi gembul Haejoo, apa mungkin Haera membencinya saat dulu mengandung Haejoo hingga sekarang Haejoo mendapat pipi gembul sepertinya. Yang Seohyun tahu dari beberapa ibu-ibu di sekitar lingkungan rumahnya sering mengatakan bahwa ibu hamil pantang yang namanya membenci seseorang, karena jika membenci seseorang, maka jangan salahkan jika anaknya nanti mirip dengan orang yang dibenci. Seohyun mengerti sekarang, ia mau tidak mau harus percaya perkataan ibu-ibu disekitar lingkungan rumahnya itu. Mungkin Haera terlalu membencinya, hingga pipi gembul Seohyun menurun pada Haejoo.
"Dia benar-benar tidak suka melihat appa dan eommanya bermesraan sepertinya." Kata Kyuhyun yang baru saja memasuki kamar mereka dengan gamblang.
"Oppa, apa yang baru saja kau katakan?" tanya Seohyun menatap tajam pada Kyuhyun.
"Huh? Tidak." Jawab Kyuhyun sembari tersenyum pada Seohyun.
"Biar kugendong dia." Jelas Kyuhyun, Seohyun menatap Kyuhyun heran.
"Aku seorang dokter spesialis anak Seohyun-ah." Jelas Kyuhyun sebal. Seohyun tersenyum sekilas dan kemudian segera menggendongkan Haejoo pada Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum sumringah saat Haejoo tidak menangis digendongannya.
"Seohyun-ah?" panggil Kyuhyun pada Seohyun yang kini sibuk melipat baju milik Haejoo di sampingnya.
"Hum? Kenapa?" tanya Seohyun.
"Kau... tidak menyesalkan menikah denganku?" tanya Kyuhyun, Seohyun yang mendengar pertanyaan Kyuhyun menghentikan aktivitasnya dan kini menoleh pada Kyuhyun.
"A-apa maksudmu, oppa?" tanya Seohyun sedikit gugup.
"Tidak, hanya saja bukankah kau pernah bilang bahwa kau ingin bekerja dan membahagiakan aboenim?" tanya Kyuhyun, Seohyun tersenyum lega mendengarnya. Ia sudah berpikiran jauh kemana-mana saat Kyuhyun menanyakan apakah ia menyesal menikah dengan Kyuhyun.
"Aku sudah tak memikirkan keinginanku untuk bekerja, dan lagi aboeji bilang beliau bahagia bila melihatku bahagia bersama dengan keluarga kecil kita." Jelas Seohyun sembari tersenyum pada Kyuhyun, Kyuhyun hanya tersenyum sekarang.
"Kau banyak berubah Seo Joohyun." Kata Kyuhyun sembari mengacak rambut Seohyun, Seohyun hanya menatap sebal pada Kyuhyun.
"Oppa, Haejoo tidur? Benar-benar hebat, mungkin dia mengira bahwa appanya adalah kasur." Jelas Seohyun yang segera mengambil alih Haejoo dari gendongan Kyuhyun, Haejoo tertidur pulas digendongan Kyuhyun, Kyuhyun berdecak sebal saat mendengar pernyataan Seohyun bahwa dirinya adalah kasur. Seohyun menidurkan Haejoo ditengah-tengah tempat tidur mereka, Seohyun menarik selimut Haejoo hingga keleher Haejoo. Kyuhyun bahkan juga sudah membaringkan tubuhnya disamping kanan Haejoo. Kyuhyun tersenyum melihat Haejoo yang sudah terlelap tersebut.
"Kenapa lama-lama aku merasa Haejoo semakin mirip saja denganmu Seohyun-ah?" tanya Kyuhyun yang bergiliran mengamati wajah Haejoo dan juga Seohyun.
"Haera pasti sangat membenciku saat dia mengandung Haejoo." Jelas Seohyun sedih.
"Aku rasa dia tidak membencimu, dia terus memikirkanmu Seohyun-ah. Maka dari itu mungkin dia berdo'a agar anaknya kelak baik dan mirip denganmu. Ternyata benar, Haejoo memang sangat mirip denganmu." Jelas Kyuhyun sembari mengusap pipi gembul Seohyun. Seohyun hanya tersenyum mendengar penjelasan Kyuhyun.
"Oppa tidurlah." Titah Seohyun pada Kyuhyun.
"Lalu kau?" tanya Kyuhyun.
"Aku harus melipat bajumu diruang tengah. Tidurlah!" titah Seohyun sembari bergegas menuju ruang tengah. Seohyun segera melipat beberapa kemeja Kyuhyun didepan TV, sesekali manik matanya berfokus pada TV, tapi lebih banyak ia memfokuskan diri pada baju yang tengah ia lipat, hingga tak beberapa lama kemudian Kyuhyun datang dan seenaknya tidur dengan bantal Seohyun. Ia menempatkan kepalanya di paha Seohyun yang terbalut dress milik Seohyun.
"Oppa, apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak tidur didalam saja?" tanya Seohyun, Kyuhyun hanya tersenyum melihat wajah heran istrinya.
"Seohyun-ah?" panggil Kyuhyun sembari memainkan helai rambut panjang Seohyun dibahu Seohyun.
"Ada apa?" tanya Seohyun antusias. Kyuhyun menghela nafas panjang, ia kemudian meletakkan kedua tangannya diatas dadanya, mengaitkan kedua tangannya dan memainkan jari jemarinya sebentar.
"Aku masih penasaran sampai sekarang." jelas Kyuhyun, Seohyun mengangkat sebelah alisnya mendengar penjelasan Kyuhyun.
"Tentang apa?" tanya Seohyun bingung.
"Tentang.... hah, aboenim bilang saat eommanim meninggal kau tidak menangis sama sekali. Bukan maksudku mengungkit hal itu lagi, sampai sekarang aboenim belum mengerti kenapa kau tidak menangis saat eommanim meninggal, karena sekarang aku suamimu bisakah kau menjelaskannya padaku?" pinta Kyuhyun. Ekspresi wajah Seohyun benar-benar sendu sekarang.
"Aku tidak akan memaksamu, jika kau tidak mau tidak masalah. Aku takut jika sampai sekarang kau masih sering sedih sendiri mengingat hal itu." Jelas Kyuhyun. Seohyun menghela nafas panjang.
"Aku...aku menangis oppa." Jawab Seohyun sedih, Kyuhyun membulatkan matanya terkejut. Ia segera mendudukkan dirinya disamping Seohyun. Untuk mendengar penjelasan Seohyun lebih lanjut.
"Hari tu... hujan begitu lebat, aku tahu Tuhan pasti benar-benar marah pada eomma. Bagaimana mungkin seorang ibu melakukan hal seperti itu. Aku memang sengaja tidak menunjukkan air mataku didepan aboeji, aku tidak mau membuat beliau semakin sedih dengan menangisi kepergian eomma. Jika aku menangis didepan aboeji, bukankah itu akan membuat aboeji merasa bersalah padaku. Aku menangis saat eomma dimakamkan, meski tidak terlihat seperti menangis, karena memang hujan saat itu sangat lebat. Aku tidak tahu aboeji sangat khawatir seperti itu hingga beliau menanyakan hal seperti itu padamu, oppa." Jelas Seohyun yang baru saja mengusap beberapa tetes air mata dipipi gembulnya, ia segera tersenyum kearah Kyuhyun. Kyuhyun menatap iba pada Seohyun.
"Jangan lihat aku dengan tatapan iba seperti itu, aku tidak suka." Jelas Seohyun sembari mengalihkan pandangannya kearah lain. Kyuhyun hanya tersenyum dan kemudian ia segera membawa Seohyun kedalam pelukkannya. Ia usap lembut kepala Seohyun.
"Maafkan aku, aku tidak akan menatapmu seperti itu lagi." jelas Kyuhyun yang masih memeluk Seohyun dan mengusap-usap lembut kepala Seohyun.
"Oppa, kau tahu? Aku sering kali marah-marah didepan makam eomma, dan aku rasa aku menyesal sekarang. Tidak seharusnya aku melakukan hal itu, aku tidak bisa membayangkan jika sampai Haejoo melakukan hal itu padaku." Jelas Seohyun sembari mengeratkan pelukkannya pada Kyuhyun, Kyuhyun tersenyum.
"Aku akan mengatakan semua yang aboenim katakan padaku tentang eommanim Seohyun-ah, aku pikir sudah saatnya kau tahu ini." jelas Kyuhyun, Seohyun menatap Kyuhyun heran. Kyuhyun menghela nafas panjang dan segera menjelaskan kebenaran yang ia tahu dari tuan Seo. Seohyun menangis mendengar semua penjelasan yang Kyuhyun leontarkan.
"Aku benar-benar orang yang jahat oppa, aku tidak tahu sebesar itu pengorbanan eomma untukku." Jelas Seohyun yang masih terisak, Kyuhyun merengkuh tubuh istrinya dan memeluknya erat.
"Maka dari itu, sayangi eommanim seperti dulu Seohyun-ah." Kata Kyuhyun sembari mengusap airmata di pipi gembul Seohyun. Seohyun hanya mengangguk sembari tersenyum pada Kyuhyun. Kyuhyun memeluk lagi istrinya tersebut dalam waktu yang cukup lama.
"Jika ingin marah, marahlah padaku. Jika ingin menangis, menangislah didepanku. Dengan senang hati aku akan menerima perlakuan marahmu padaku." Jelas Kyuhyun, Seohyun melepas pelukkan Kyuhyun dan kini menatap Kyuhyun heran.
"Tak apa jika aku marah padamu?" tanya Seohyun.
"Hum, tapi sebagai gantinya harus ada ciuman setiap kali kau selesai marah padaku." Jelas Kyuhyun terkekeh. Seohyun tersenyum sebentar dan kemudian mencubit perut Kyuhyun. Seohyun mengusap-usap perut Kyuhyun saat dirasa ada yang aneh dengan perut suaminya tersebut. Entah kenapa ia merasa perut Kyuhyun semakin membuncit saja.
"Oppa, kau hamil?" tanya Seohyun yang masih mengusap perut buncit milik Kyuhyun.
"Ya? Apa yang kau katakan, tentu saja tidak." Jawab Kyuhyun sebal, Seohyun terkekeh.
"Omo, pipimu juga." Kata Seohyun terkekeh sembari menangkup kedua pipi Kyuhyun yang semakin gembul.
"Memang kenapa? Kau tidak suka jika aku gendut seperti dulu?" tanya Kyuhyun kemudian, Seohyun tersenyum dan kemudian menggeleng pelan.
"Jika boleh memilih, aku lebih suka Poo sunbae." Jelas Seohyun tersenyum, Kyuhyun membuang nafas pendek.
"Poo sunbae sudah menjadi suamimu sekarang." jelas Kyuhyun pada Seohyun.
"Aku tahu, oppa tidurlah!" perintah Seohyun pada Kyuhyun.
"Aku belum mengantuk Seo Joohyun." Jelas Kyuhyun membaringkan tubuhnya pada sofa dan menempatkan kepalanya pada paha Seohyun lagi, Seohyun hanya memandang tak percaya kelakuan suaminya tersebut. Kyuhyun memejamkan matanya barang sebentar, sedangkan yang dilakukan Seohyun sekarang adalah mengusap-usap lembut kepala sang suami. Yang Kyuhyun inginkan saat ini adalah semoga Haejoo mereka tidak menangis saat ia dan Seohyun tengah berduaan seperti ini. Mereka jarang menghabiskan waktu berdua seperti ini, karena Seohyun yang harus menjaga Haejoo dan juga Kyuhyun yang semakin sibuk dengan tugas rumah sakit. Hingga terdengar suara bell apartemen mereka berbunyi, Seohyun sedikit terhenyak mendengar bel apartemen mereka malam-malam begini dipencet oleh seseorang. Seohyun mencoba membangunkan Kyuhyun, namun sepertinya Kyuhyun sudah terlelap dalam tidurnya. Dengan pelan Seohyun memindahkan kepala Kyuhyun pada bantal sofa. Sedikit takut Seohyun melangkahkan kakinya menuju pintu apartemen mereka, sekalipun ia dulu berlatih taekwondo bersama aboejinya, rasa takut berlebihan seringkali melingkupi dirinya. Dengan pelan Seohyun membuka pintu apartemen mereka, hingga bisa ia lihat sosok perempuan yang selama 3 minggu ini tidak terdengar kabarnya berdiri sempurna di depan pintu apartemen mereka.
"Haera-ya?" panggil Seohyun memastikan
"Seohyun-ah." Balas Haera pelan.
"Masuklah." Kata Seohyun sembari mempersilahkan Haera masuk. Haera pun memasuki ruang tamu di apartemen ini. Kini mereka duduk bersebelahan dengan Seohyun yang melihat khawatir pada Haera.
"Apa Haejoo sudah tidur?" tanya Haera pada Seohyun.
"Ya, dia sudah tidur." Jawab Seohyun seadanya.
"Laki-laki bejat itu, dia tahu bahwa aku sering menanyakan kabar Haejoo darimu, dan beberapa hari ini ia mengirim beberapa anak buahnya di rumah sakit tempat Kyuhyun-ssi bekerja. Aku tidak mau terjadi apa-apa pada kalian dan juga Haejoo. Aku ingin memastikan suatu hal padamu Seohyun-ah." Jelas Haera panjang lebar.
"Tentang apa?" tanya Seohyun bingung.
"Kau... harus menganggap Haejoo seperti anakmu sendiri Seohyun-ah, aku memohon padamu." Jelas Haera.
"Ya, bukankah kau sudah tahu itu Haera-ya, aku menganggapnya sebagai anakku sendiri." Jelas Seohyun.
"Baguslah, sekarang yang perlu aku lakukan adalah melindungi kalian." Jelas Haera kemudian.
"Melindungi kami?" tanya Seohyun bingung.
"Ya, Seohyun-ah jangan pernah kau katakan pada Haejoo siapa ibu kandungnya, kau bisa mengatakan padanya bahwa aku adalah bibinya, kau harus berjanji tentang hal itu padaku Seohyun-ah." Jelas Haera.
"Apa maksudmu? Tentu ia harus tahu siapa ibu kandungnya." Jawab Seohyun.
"Tidak, aku mohon berjanjilah padaku Seohyun-ah, ini semua demi kebaikan Haejoo. Aku memohon padamu Seohyun-ah." Jelas Haera lagi, Seohyun mengangguk pelan.
"Bisakah aku melihatnya sebentar?" tanya Haera dan hanya dijawab anggukkan oleh Seohyun. Setelah melihat putra yang telah ia lahirkan, Haera segera berpamitan pada Seohyun.
"Kalian harus selalu bahagia, aku pergi." Pamit Haera pada Seohyun.
"Kau benar-benar tidak ingin berlama-lama dengan putramu?" tanya Seohyun memastikan, Haera hanya menggeleng pelan sembari tersenyum dan melenggang pergi begitu saja. Seohyun mengamati punggung Haera yang sudah melenggang menjauh dari hadapannya. Seohyun melangkahkan kakinya menuju ruang tengah, ia hendak membangunkan suaminya agar suaminya bisa tidur di kamar mereka. Seohyun menepuk-nepuk pelan bahu Kyuhyun.
"Oppa... bangunlah, pindahlah kekamar, hum?" tanya Seohyun yang masih menepuk-nepuk pelan bahu Kyuhyun, ia beralih mengusap-usap bahu Kyuhyun pelan saat dirasa Kyuhyun mulai sadar dari tidurnya.
"Sudah jam berapa ini?" tanya Kyuhyun dengan suara seraknya, Seohyun terkekeh melihat Kyuhyun dengan muka kusutnya usai tidur.
"Sudah jam 11 malam, tidurlah dikamar." Kata Seohyun, Kyuhyun hanya mengangguk dan melangkahkan kakinya malas menuju kamar mereka. Baru beberapa langkah Kyuhyun melangkahkan kakinya, lagi-lagi bel apartemen mereka berbunyi. Kyuhyun menatap Seohyun bingung.
"Pasti itu Haera, tadi dia datang kemari." Jelas Seohyun, Kyuhyun menatap heran kearah Seohyun.
"Apa ada yang tertinggal?" gumam Seohyun melangkakan kakinya menuju pintu apartemen mereka, Kyuhyun memutuskan untuk mengikuti istrinya diam-diam.
"Ada apa Ha-" kata Seohyun terpotong karena saat ini yang tengah ia lihat adalah 2 orang laki-laki bertubuh kekar berdiri didepannya.
"Jadi benar Lee Haera kesini? Dimana dia sekarang?" tanya salah seorang laki-laki tersebut.
"Aku tidak tahu." Jawab Seohyun ketus.
"Cepat katakan dimana gadis itu?!" bentak salah seorang laki-laki tersebut, seperti tidak kenal takut Seohyun hanya menatap sinis kedua laki-laki yang berdiri didepannya kini.
"Aku tidak tahu." Jawab Seohyun hendak menutup pintu apartemennya, namun kedua laki-laki tersebut berhasil menghalau niat Seohyun, salah seorang dari mereka mendorong tubuh Seohyun hingga terpental ke lantai, Seohyun hanya meringis saat dirasa ia terjatuh dengan kasar di atas lantai. Seohyun berdirikan lagi tubuhnya, ia hendak melayangkan tinjunya pada orang yang telah mendorongnya hingga terpental ke lantai, namun sayang sudah lama Seohyun tidak berlatih taekwondo, tinjunya meleset. Kini sebuah tamparan baru saja diterima Seohyun, ia meringis kesakitan, dan tak butuh waktu lama Kyuhyun keluar dan menghajar habis-habisan 2 orang tadi diluar apartemennya, Seohyun segera menghubungi pihak keamanan gedung apartemen ini.
"Maafkan kami, karena kurangnya kewaspadaan kami." Kata salah seorang petugas keamanan saat beberapa anak buahnya mengamankan 2 orang tadi.
"Saya meminta bantuan anda pak, tolong lebih perketat lagi keamanan digedung ini." jelas Kyuhyun pada petugas keamanan tersebut.
"Ya, tuan. Sekali lagi maafkan kami, kalau begitu saya permisi." Jelas petugas keamanan tersebut sembari membungkuk pada Kyuhyun dan pergi begitu saja. Kyuhyun melangkahkan kakinya untuk melihat istrinya, dan bisa ia lihat kini di ruang tengah Seohyun tengah mengoleskan obat luka diujung bibirnya yang berdarah tersebut, Seohyun tidak sama sekali menyentuhkan obat oles tersebut pada ujung bibirnya, karena ia tahu betapa perihnya obat oles tersebut. Kyuhyun segera mengambil alih obat oles tersebut dan hendak mengoleskannya pada ujung bibir Seohyun. Seohyun menghindari jari telunjuk Kyuhyun yang sudah terpenuhi dengan salep oles. Kyuhyun menatap tajam kearah Seohyun yang mengerucutkan bibirnya, mau tidak mau Seohyun mendekatkan wajahnya pada jari telunjuk Kyuhyun. Dengan sangat pelan Kyuhyun mengoles salep tersebut pada ujung bibir Seohyun, Seohyun sedikit meringis saat perih dirasanya. Kyuhyun juga mengoles salep tersebut diarea pipi gembul Seohyun yang memerah dengan telaten.
"Kau seorang perempuan Seo Joohyun." Kata Kyuhyun dan hal itu tentu saja membuat Seohyun menatap Kyuhyun bingung.
"Kau juga punya suami." Lanjut Kyuhyun, dan hal tersebut makin membuat Seohyun bingung.
"Setidaknya kau bisa berteriak meminta bantuanku? Seohyun-ah, apa kau tak menganggap aku ini suamimu? Kau tahu, aku diam-diam mengikutimu. Saat aku melihat 2 laki-laki tadi aku berharap kau akan berteriak dan meminta bantuanku, tapi ternyata kau malah melawan mereka sendiri, kau seorang eomma sekarang. Tak bisakah kau bersikap layaknya perempuan?! Aku suamimu Seo Joohyun." Jelas Kyuhyun dengan nada yang mulai meninggi, Seohyun menatap tidak percaya pada Kyuhyun.
"Apa maksudmu oppa?" tanya Seohyun datar, ia tidak mau emosi menjawab penjelasan Kyuhyun.
"Aku tahu kau hebat dalam taekwondo, tapi itu dulu. Kau bahkan sudah menjadi seorang eomma sekarang, bersikaplah seperti seorang perempuan. Aku tidak masalah jika istriku seorang yang tomboy, tapi apa kau tahu kau membahayakan dirimu sendiri dengan melawan mereka tanpa bantuan siapapun, kau mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku tidak membantumu, tidak bisakah kau melihat kekhawatiranku?!" Bentak Kyuhyun pada Seohyun, Seohyun membulatkan matanya tidak percaya. Kyuhyun membentaknya? Seohyun memandang sinis pada Kyuhyun.
"Memang kenapa kalau aku menjadi seorang eomma, aku hanya tidak ingin merepotkanmu oppa." Jelas Seohyun menahan amarah, ia menatap tajam pada Kyuhyun.
"Merepotkanku? Dan membiarkanmu terluka begitu?!" tanya Kyuhyun yang kemudian membuang nafas kesal. Seohyun tahu betul bahwa suaminya benar-benar khawatir padanya, ia hanya merasa bahwa ia masih bisa melawan 2 orang tadi walaupun keahlian taekwondonya tidak sehebat dulu.
"Oppa, aku tidak apa-apa, tidak perlu khawatir seperti itu hum?" tanya Seohyun melembut, Kyuhyun masih menatap sinis Seohyun.
"Setelah ditampar seperti itu kau masih bilang tidak apa-apa, huh? Terserahlah." Kata Kyuhyun berlalu begitu saja meninggalkan Seohyun yang mematung diruang tengah. Seohyun membuang nafas sebal dan menatap tak percaya pada Kyuhyun yang baru saja menutup pintu kamar mereka.
"Ada apa dengan orang itu?!" gumam Seohyun sebal, Seohyun segera merapikan kotak obat di meja ruang tengah dan segera meletakkannya kembali pada tempatnya. Seohyun duduk dan memandang sebal pintu kamarnya, ia benar-benar tidak tahu Kyuhyun bisa semarah itu padanya, Seohyun mendengus kesal dan segera membaringkan tubuhnya disofa empuk ruang tengah ini. Ia tidak siap jika harus diabaikan oleh Kyuhyun.
Pukul 12 malam.
Tangisan Haejoo memekikan telinga Kyuhyun yang tertidur lelap, mau tidak mau Kyuhyun membuka pelan matanya untuk mengumpulkan kesadarannya, ia mendudukkan dirinya disamping Haejoo yang masih menangis, Kyuhyun menepuk-nepuk pelan paha Haejoo dan ternyata bayi mungil itu tertidur lagi, Kyuhyun tersenyum mendapati Haejoo tertidur pulas lagi, ia menarik selimut Haejoo hingga menutupi leher Haejoo. Kyuhyun hendak membaringkan tubuhnya lagi, namun niatnya terhenti karena ia baru saja menyadari bahwa sosok Seohyun tidak tidur disamping Haejoo seperti biasanya, Kyuhyun mengangkat sebelah alisnya dan menyingkap selimutnya mencari keberadaan istrinya, setelah dipikir-pikir Kyuhyun menyesal telah membentak Seohyun seperti tadi. Ia benar-benar khawatir pada keadaan Seohyun, ia tidak bisa membayangkan apa yang akan etrjadi pada Seohyun jika saja ia tidak berinisiatif diam-diam mengikuti Seohyun. Senyum Kyuhyun mengembang saat mendapati istrinya tersebut tidur di sofa tamu sembari memeluk guling kecil milik Haejoo, apa lagi posisinya tidur sekarang benar-benar mirip seperti anak kecil. Kyuhyun mendudukkan dirinya disamping Seohyun yang tertidur lelap, ia menyelipkan beberapa helai rambut Seohyun kebelakang telinga Seohyun, ia juga mengusap lembut pipi gembul milik istrinya. Kyuhyun tak bosan-bosannya melihat wajah damai nan polos Seohyun saat tidur seperti ini, hingga dalam hitungan detik Seohyun melenguh dan menggerak-gerakkan sedikit tubuhnya, menarik tangannya hingga ke atas, dan kesadarannya mulai terkumpul saat ia menyadari Kyuhyun duduk disampingnya yang terlelap, Seohyun mengucek-ucek matanya pelan. Bagi Kyuhyun kelakuan Seohyun saat ini benar-benar mirip dengan anak kecil yang baru saja bangun tidur.
"Apa Haejoo bangun?" tanya Seohyun dengan suara yang sangat serak, ia mendudukan dirinya disamping Kyuhyun.
"Ya, tapi dia sudah tidur lagi." jelas Kyuhyun sembari menatap intens pada istrinya tersebut. Seohyun menarik nafas dalam untuk menghirup beberapa oksigen yang masih berada disekitarnya.
"Oppa, maafkan aku." Kata Seohyun pada Kyuhyun, Kyuhyun hanya menatap datar pada Seohyun.
"Ada apa dengan ekspresimu itu?!" tanya Seohyun sebal.
"Aku benar-benar serius meminta maaf padamu sekarang." jelas Seohyun sembari mengerucutkan bibirnya. Kyuhyun tersenyum melihat ekspresi wajah Seohyun yang menurutnya lucu tersebut, ia segera merengkuh tubuh Seohyun dan memeluknya erat, tak membiarkan Seohyun melepas pelukkan mereka.
"Tidak seharusnya aku membentakmu seperti tadi, aku hanya khawatir padamu. Maafkan aku." Jelas Kyuhyun. Seohyun tersenyum dibahu Kyuhyun yang memeluknya, Seohyun membalas pelukkan Kyuhyun, Kyuhyun semakin membenamkan kepalanya dibahu Seohyun. Cukup lama mereka berpelukkan, Seohyun masih saja menepuk-nepuk pelan pungung suaminya untuk meyakinkan pada sang suami bahwa ia tidak apa-apa.
"Kyuhyun oppa, kau tidak ingin melepas pelukkan kita?" tanya Seohyun kemudian, Kyuhyun tak menjawab pertanyaan Seohyun melainkan ia malah menggeleng pelan di sekitar leher dan bahu Seohyun.
"Tidurlah, kau harus bekerja besok." Jelas Seohyun sembari menepuk-nepuk bahu Kyuhyun. Kyuhyun melepas pelukkannya pada Seohyun, Seohyun tersenyum melihat suaminya.
"Tidurlah!" titah Seohyun sembari mengusap lembut pipi kiri Kyuhyun dan kemudian segera berdirikan tubuhnya untuk menyusul Haejoo yang sudah terlelap dikamar mereka, namun niatnya terhenti karena Kyuhyun lebih dulu menariknya kembali duduk ke sofa. Seohyun memandang terkejut pada Kyuhyun.
"Beri aku sedikit hiburan." Kata Kyuhyun datar, Seohyun mengernyit bingung dengan penjelasan Kyuhyun, tak butuh waktu lama Kyuhyun segera mentautkan bibirnya pada bibir Seohyun, Seohyun membulatkan matanya karena terkejut. Semakin intens ciuman Kyuhyun padanya membuat Seohyun ikut terhanyut pada ciuman mereka. Bahkan kini tangan Seohyun mengalung sempurna di leher Kyuhyun saat dirasa ciuman mereka semakin dalam, Seohyun turut membalas kecupan-kecupan lembut yang Kyuhyun berikan. Mereka tidak sadar dengan posisi mereka saat ini, dimana Kyuhyun sudah menindih tubuh Seohyun, namun tidak sepenuhnya tubuhnya menindih tubuh Seohyun , salah satu tangannya ia gunakan untuk menyangga tubuhnya sendiri agar tak menindih Seohyun, sadar ciuman mereka tidak ada akhirnya, Seohyun mendorong bahu Kyuhyun yang berada diatasnya.
"Wae?!" tanya Kyuhyun sebal saat Seohyun berhasil melepas tautan bibir mereka. Kyuhyun belum berniat untuk membenarkan posisi mereka saat ini.
"Sudah cukup oppa, tidurlah." Titah Seohyun lagi, ia hendak mendorong tubuh Kyuhyun dari atas tubuhnya namun lagi-lagi Kyuhyun menahannya.
"Oppa?!" kata Seohyun sebal.
"1 kali lagi hum?" tanya Kyuhyun memelas, Seohyun memandang tidak percaya kelakuan suaminya ini.
"Kau benar-benar gila, oppa tidurlah!" titah Seohyun melembut, Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan. Seohyun mendengus kesal.
"Baiklah, tapi sebelum itu menyingkirlah dari tubuhku." Kata Seohyun, Kyuhyun yang mendengar jawaban Seohyun tersenyum senang, ia segera duduk dan membiarkan Seohyun untuk duduk disampingnya. Kyuhyun hendak mentautkan lagi bibirnya pada bibir Seohyun, namun Seohyun dengan tegas menghentikan Kyuhyun dengan cara menangkup kedua pipi Kyuhyun dan memundurkan kepala Kyuhyun. Ia tidak tahu sejak kapan suaminya jadi mesum seperti ini. Kyuhyun menyerah, ia mendengus kesal pada Seohyun. Seohyun terkekeh kecil melihat kelakuan suaminya.
"Seohyun-ah.." panggil Kyuhyun pada Seohyun, Seohyun menoleh pada suaminya.
"Untuk apa Haera-ssi datang kesini?" tanya Kyuhyun pada Seohyun. Seohyun segera menjelaskan semua yang ia dengar dari Haera pada Kyuhyun.
"Aku benar-benar kasihan padanya, ia seorang ibu, ia juga pernah melahirkan, kenapa ia tak bisa menemui anaknya sendiri?" tanya Seohyun pada dirinya sendiri.
"Tidakkah kau tahu, setiap ibu pasti akan melakukan apapun untuk darah daging mereka, mungkin ini yang terbaik bagi Haejoo, lagipula apa kau tega jika mengatakan padanya kalau ibunya adalah seorang simpanan bos mafia?" tanya Kyuhyun dan jelas saja Kyuhyun mendapatkan tatapan sinis dari Seohyun.
"Ada apa? Memang seperti itu kenyataannya. Sekarang dan nanti Haejoo akan menjadi anak kita. Jikalau suatu saat seseorang tidak sengaja mengatakan pada Haejoo siapa ibu kandungnya, apa yang akan kau lakukan?" tanya Kyuhyun, Seohyun menatap sendu pada Kyuhyun, Seohyun tidak bisa membayangkan hal itu, Haejoo yang kini sudah sangat ia sayangi dan jika saja suatu hari nanti Haejoo menanyakan ibu kandungnya, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan, apa ia bisa melepas Haejoo jika Haejoo ingin tinggal bersama ibu kandungnya.
"Aku tidak tahu. Aku terlalu menyayanginya, aku belum berpikir sejauh sana oppa, aku berharap bahwa Haejoo tidak akan pernah menanyakan siapa ibu kandungnya, apa aku egois oppa?" tanya Seohyun pada Kyuhyun, Kyuhyun segera merengkuh Seohyun kedalam pelukkannya.
"Aku tidak akan membiarkan orang lain merebut Haejoo dariku, dan untuk Haera, dia sudah menyerahkan sepenuhnya Haejoo padaku, dan jika Haejoo ingin kembali pada eomma kandungnya suatu saat nanti.... aku bisa apa?" jelas Seohyun dipelukkan Kyuhyun, Kyuhyun semakin mengeratkan pelukkannya pada Seohyun.
"Akan kupastikan hal itu tidak akan pernah terjadi, hum?" kata Kyuhyun lembut mengusap pelan puncak kepala Seohyun dan mengecupnya pelan.
Keesokkan harinya...
Seohyun baru saja selesai membuat makan pagi untuk suaminya, dan bisa dipastikan kini suaminya yang tengah bermain dengan Haejoo tertidur lelap di ruang tengah, sedang Haejoo hanya bermain sendiri dengan jari-jemarinya. Seohyun terkekeh melihat wajah suaminya yang tertidur lelap itu.
"Oppa, bangunlah. Segera bersihkan dirimu dan makan!" titah Seohyun sembari menepuk-nepuk pipi Kyuhyun pelan.
"Humm, sebentar lagi saja. Biarkan aku menemani Haejoo." Jelas Kyuhyun dengan suara seraknya.
"Kau bisa menemaninya nanti sepulang dari rumah sakit." Jelas Seohyun pada Kyuhyun.
"Baiklah." Jawab Kyuhyun mendudukan dirinya.
"Oppa, hari ini aku harus menemui aboeji. Beliau sangat merindukan Haejoo." Jelas Seohyun.
"Baiklah, akan kuantar kalau begitu." Kata Kyuhyun.
"Tidak perlu, aku bisa naik taksi. Cepat mandi sana!" titah Seohyun yang mulai sebal memandang wajah Kyuhyun yang kusut, Kyuhyun menguap sepuasnya dan segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
"Haejoo-ya, saatnya Haejoo mandi." Jelas Seohyun sumringah sembari membawa Haejoo kepangkuannya.
Seohyun bersama Haejoo saat ini tengah dirumah tuan Seo, Seohyun melihat ada yang berbeda dari tuan Seo, sekalipun wajah beliau semakin keriput namun wajah tuan Seo selalu memancarkan kedamaian menurut Seohyun. Tuan Seo kini tengah bermain dengan Haejoo kecil.
"Aboeji." Panggil Seohyun pada aboejinya.
"Hum, ada apa?" tanya tuan Seo yang sibuk menggenggam tangan kecil Haejoo dan memainkannya didepan Haejoo.
"Aboeji tampak bahagia sekali, ada apa?" tanya Seohyun
"Tentu saja karena ada putri dan cucu aboeji disini." Jelas tuan Seo.
"Bukan begitu Haejoo-ya?" kata tuan Seo pada Haejoo kecil. Seohyun hanya tersenyum melihat aboejinya.
"Aboeji, bukankah besok peringatan hari kematian eomma?" tanya Seohyun pada tuan Seo. Tuan Seo menoleh pada Seohyun dan menatap Seohyun tidak percaya.
"Kau mengingatnya Joohyun-ah?" tanya tuan Seo terkejut, Seohyun hanya mengangguk pasti. Tuan Seo tersenyum penuh arti pada Seohyun.
"Bagaimana jika besok kita ke makam eomma bersama-sama." Jelas Seohyun, tuan Seo tersenyum dan segera berhambur memeluk Seohyun.
"Tentu, kita kesana bersama anak dan suamimu." Jelas tuan Seo memeluk Seohyun erat, beliau begitu bahagia melihat putri semata wayangnya masih mengingat eommanya.
Hari menjelang sore dan Seohyun masih berada dirumah tuan Seo, rumah yang selama beberapa tahun ini menjadi tempat favoritnya. Haejoo tertidur pulas dikamar tuan Seo, tuan Seo bilang beliau ingin berlama-lama bersama Haejoo yang sudah beliau anggap seperti cucunya sendiri.
"Aku pulang?!" pekik Kyuhyun dari pintu rumah tuan Seo, Seohyun yang masih berada didapur melangkahkan kakinya untuk melihat sang suami.
"Haejoo mana?" tanya Kyuhyun sembari melepas lilitan dasi di lehernya.
"Dia tidur bersama aboeji." Jelas Seohyun sembari meletakkan beberapa makanan yang baru saja ia masak diatas meja makan kecil. Kyuhyun menatap takjub makanan yang baru saja dihidangkan Seohyun.
"Oh, menantuku sudah pulang?" tanya tuan Seo yang baru saja menutup pintu kamarnya.
"Ya, annyeonghaeseyo aboenim." Sapa Kyuhyun ramah pada tuan Seo.
"Ya, ya makanlah." Jelas tuan Seo sembari berlalu ke kamar mandi.
"Aboeji tidak makan?" tanya Seohyun pada aboejinya.
"Aku sudah makan diresaturant tadi." jawab tuan Seo yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Hari ini, kalian berdua berkencanlah, biar aboeji yang menjaga Haejoo." Jelas tuan Seo pada Seohyun, Kyuhyun yang sedang makan tersenyum sumringah mendengar penjelasan tuan Seo pada Seohyun, Seohyun menggeleng pelan pada tuan Seo.
"Kenapa? Kalian pasti jarang berkencan karena kau harus menjaga Haejoo, sudah pergi berkencan sana!" kata tuan Seo pada Seohyun. Kyuhyun semakin sumringah mendengarnya. Kyuhyun berdiri dari duduknya dan segera menghampiri Seohyun.
"Cepat ganti bajumu, dan kita akan berangkat setelah ini." jelas Kyuhyun yang berlalu kekamar mandi.
Kyuhyun dan Seohyun kini berjalan menuju taman bermain di sebrang jalan restaurant tuan Seo. Beberapa kali Kyuhyun mendengus kesal, karena Seohyun tidak mau pergi ketempat romantis seperti kebanyakan pasangan lainnya, tentu saja. Seohyun tidak mau aboejinya kerepotan bila Haejoo menangis, Seohyun sudah berpesan pada aboejinya jika Haejoo menangis Seohyun harus segera dihubungi. Sampailah mereka di taman bermain ini, hanya ada mereka di taman bermain ini, karena memang sudah terlanjur malam disini. Seohyun melihat kearah Kyuhyun yang masih mengerucutkan bibirnya. Seohyun mencubit pipi gembul Kyuhyun.
"Kau masih marah?" tanya Seohyun yang memainkan cubitannya pada pipi Kyuhyun, Kyuhyun tidak bergeming sama sekali, Seohyun tersenyum dan secepat kilat ia mencium bibir Kyuhyun. Seohyun melangkahkan kakinya menuju ayunan di taman bermain ini, ia menikmati ayunan di arena bermain yang sungguh sangat sepi karena memang taman ini hanya ramai saat sore atau pagi saja. Seohyun menarik tangan Kyuhyun dan menyuruh Kyuhyun untuk duduk disebuah ayunan.
"Baiklah, tuan Cho tidak boleh marah lagi." kata Seohyun seperti anak kecil sembari mendorong ayunan yang dinaiki Kyuhyun.
"A...igoo" kata Seohyun spontan saat ia tak bisa mendorong ayunan yang dinaiki Kyuhyun, Kyuhyun berdecak sebal, ia berdirikan tubuhnya dan mendudukkan Seohyun diayunan tersebut.
"Tuan Cho tidak marah, nyonya Cho." Jelas Kyuhyun sembari mendorong ayunan Seohyun, dengan sangat mudah Kyuhyun melakukan hal itu, Seohyun tersenyum puas. Kyuhyun terkekeh melihat kelakuan istrinya tersebut, cukup lama mereka seperti ini.
"Kenapa berhenti?" tanya Seohyun saat Kyuhyun tak lagi mendorong ayunannya.
"Aku lelah, beri aku hiburan." Jawab Kyuhyun gamblang. Seohyun menatap Kyuhyun bingung. Tak butuh waktu lama Kyuhyun sudah mentautkan bibirnya pada bibir Seohyun. Seohyun membulatkan matanya. Ia berusaha melepas tautan bibir mereka, namun Kyuhyun malah bersih keras melanjutkan tautan mereka. Kyuhyun malah membawa Seohyun untuk berdiri dari ayunan tersebut tanpa melepas tautan bibir mereka, dan kini bisa dipastikan ia memeluk pinggang Seohyun erat. Seohyun mendorong bahu Kyuhyun saat dirasa Kyuhyun tak berniat menghentikan aktivitas mereka. Tautan mereka terlepas namun mereka tetap pada posisi yang sama Kyuhyun memeluk pinggang Seohyun, Kyuhyun berdecak sebal.
"Bagaiamana jika ada yang melihat? Ini bukan di London, oppa?!" tanya Seohyun sebal, ia menahan malu sekarang, Kyuhyun malah mengamati sekelilingnya.
"Tidak ada orang." Jawab Kyuhyun gamblang dan hendak melanjutkan ciumannya pada Seohyun. Seohyun menepuk dengan keras dahi suaminya tersebut.
"Sakit, Seo Joohyun?!" pekik Kyuhyun sebal. Seohyun hanya terkekeh melihat kelakuan suaminya. Dengan paksa Seohyun melepas pelukkan suaminya.
"Ayo kita pulang." Ajak Seohyun sembari menggandeng tangan suaminya,
"Sebentar sekali, ck." Kyuhyun mencibir, dan cibiran Kyuhyun ini terdengar jelas di telinga Seohyun, dan membuat Seohyun tersenyum disana.
"Kita bisa berkencan dirumah." Kata Seohyun genit, Kyuhyun terkekeh.
"Kau pintar menggoda suamimu sekarang." cibir Kyuhyun terkekeh, Seohyun hanya tersenyum.
"Ayo pulang?" kata Seohyun lagi, Kyuhyun hanya mengangguk sembari mengeratkan genggaman tangan istrinya. Baru beberapa langkah mereka melangkahkan kakinya, sebuah suara menghentikan langkah Kyuhyun dan Seohyun.
"Jadi anda disini tuan Cho?" kata seseorang dengan pakaian serba hitam ditubuhnya, dibelakang pria itu beberapa bodyguard sudah berdiri. Kyuhyun sangat mengenal orang tersebut, orang tersebut adalah Lee Baekjoon. Kyuhyun membawa Seohyun untuk berdiri dibelakanganya. Entah kenapa nyali Seohyun menciut ketika melihat banyaknya bodyguard Lee Baekjoon.
"Apa maumu?" tanya Kyuhyun datar. Baekjoon hanya tertawa keras.
"Mana anak itu?" tanya Baekjoon dengan seringai menakutkan.
"Anak mana?" tanya Kyuhyun santai.
"Anak wanita itu." jawab Baekjoon
"Untuk apa kau mencari anak itu?" tanya Kyuhyun tersenyum sinis.
"Dia anakku, jangan banyak tanya. Berikan anak itu padaku sekarang juga!" pekik Baekjoon. Seohyun menggenggam bahu Kyuhyun, Kyuhyun menoleh pada istrinya. Seohyun menggeleng pelan pada Kyuhyun, Kyuhyun haya tersenyum pada istrinya tersebut.
"Setelah menyiksanya ketika dirahim eommanya, kau masih menganggap anak itu anakmu?" tanya Kyuhyun sinis.
"Kau terlalu banyak bicara tuan." Kata Baekjoon santai, ia memberi aba-aba pada anak buahnya. Tak butuh waktu lama beberapa anak buah Baekjoon sudah memukul dan menendang Kyuhyun, Kyuhyun sempat beberapa kali membalas perlakuan anak buah Baekjoon tersebut. Seohyun? Sudah dipastikan ia diseret paksa oleh kedua anak buah Baekjoon lainnya. Seohyun berteriak berkali-kali meminta untuk dilepaskan, ia bahkan menendang salah satu diantara dua orang tersebut untuk melepaskannya. Balasannya adalah, ia ditampar dan kini ia tersungkur ditanah karena tamparan tadi. Kyuhyun yang mengetahui istrinya tersungkur segera melangkahkan kaki menuju istrinya. Seohyun berteriak pada Kyuhyun untuk tidak menghampirinya dan bisa dipastikan jika sebuah kayu balok baru saja mendarat tepat dikepala bagian belakang Kyuhyun. Seohyun bnagkit dan segera menghampiri suaminya tersebut, ia menangis melihat keadaan suaminya yang babak belur.
"Hentikan kelakuan bejatmu Lee Baekjoon?!" pekik seorang perempuan yang baru saja menghunuskan sebuah pedang pada Lee Baekjoon. Semua orang tercekat, Baekjoon terkapar tak berdaya dengan pedang yang masih menancap di bagian belakang punggungnya. Perempuan itu adalah Haera.
"Seohyun-ah, bawa suamimu ke rumah sakit." Titah Haera pada Seohyun, Seohyun hanya mengangguk dan segera meminta bantuan beberapa orang yang kebetulan lewat dan melihat perkelahian sengit ini.Terimakasih karena masih mau baca ff abal-abal ini.
Terimaksih buat yang mau vote sama komen, sekalipun saya nggak bales komen kalian tapi saya selalu membaca komen kalian dan mengingatnya baik-baik. Saya sudah benar-benar sangat bersyukur karena ff abal-abal ini ada yang baca. *bow
Konfliknya semakin absurd, jadi maaf kalau kalian kecewa dengan ff ini. *bow
Tinggal menyelesaikan 1 chapter lagi, dan ff absurd ini bakal END.