D E L A P A N( S A T U S E K O L A H )

36 4 0
                                    

"Mampus,(tepok jidat) gue telat lagi ini nyampe kelas, aduhh bakal kena ayam goreng nih dari bu vita pagi - pagi" sambung lagi dengan lari terburu - buru melewati koridor di sekolah

SREEKKKK

rem gue mendadak ketika udah nyampe di depan pintu kelas, di sana gue melihat anak laki-laki dan disampingnya bu evita.

'Kayanya ada anak baru deh, tapi bodoamat deh. Ini saatnya kesempatan buat masuk kelas dengan cara menyelinap' pikir jahat gue mulai muncul.

Gue masuk kelas dengan jalan maling alias mengendap - ngendap dan "Ashilla Putri" panggil bu vita dari belakang yang membuat jalan gue berhenti dan dengan hati - hati gue memutar badan gue berbalik.

Gue shock ngeliat apa yang ada di depan gue. Bukan, bukan karena melihat wajah bu vita. Tapi, karena ngeliat wajah cowok itu. Cowok itu yang nabrak gue di bioskop dan itu temennya bang gery, cowok itu melihat gue dengan senyum astaga lagi - lagi senyumnya itu buat hati gue melting.

Dalam sekejam pandangan gue terkunci dengan matanya. Mata itu, mirip banget kaya warna mata putra coklat. Dan, diakhiri dengan lambaian tangan yang ada di depan wajah gue.

"Hallo.." sapa cowo itu dengan tangan yang melambai - lambai di depan muka gue

"Putra!" refleks nama itu gue sebut dan sontak membuat anak - anak sekelas tertawa dengan terbahak-bahak. Gue yang mendengar tawa mereka langsung tersadar dan menunduk menunjukan wajah gue yang sudah mulai memerah

"Diam!!" bentak bu vita kepada anak-anak muridnya "Vito, silahkan kamu duduk dengan Reza sedangkan kamu shilla, kamu putar lapangan sebanyak 20 kali!" sambungnya. Astaga mentang - mentang masih pagi gue di suruh muterin lapangan. Sedangkan, anak baru itu alias Vito udah duduk di samping reza.

"Yah, bu masa 20 si bu. 10 aja deh yaa" tawar gue dengan muka melas ala Shilla Putri

"Nawar lagi kamu, kamu jalankan tugas itu atau akan saya tambahkan lagi menjadi 100 kali putaran. Mau?" yaelah ini guru sumpah ngeselin abis plus killernya nauzubillah dah.

"Iya bu iya" jawab gue pasrah.

***

Bel istirahat berbunyi, semua anak SMA Budi Pekerti berhamburan ke kantin, Seperti anak ayam yang baru di lepas dari kandangnya.

Sedangkan gue masih tidur di bangku pojok dan sebelah gue Fanya yang lagi bangunin gue supaya bisa nemenin dia ke kantin. Oya, btw gue sebarisan loh dengan anak laki. Cumanya gue duduk paling depan diantara mereka.

"La, bangun la kantin yuk laper gue!!" ujarnya dengan menggoyah-goyahkan badan gue ini

"Hmm, mager ah. Lo aja sendiri!!" tolak gue. Abisnya gue lagi ngantuk dan tidur enak - enak di bangunin dan diajak kantin jadi kan gue tolak

"Ihh, ayo apaaa kantin gue traktir mie ayam deh!" bujuknya

"Yaudah, ayo" gue berdiri dengan tiba-tiba sontak itu membuat fanya kaget atas perlakuan gue hahaha

"Ih shilaaa, lo giliran denger traktiran aja langsung bangun!!" kagetnya dengan mata melotot

"Hahaha, udah yuk kantin gue juga laper. Tapi, traktir yaa" tawa gue dengan mutados.

"Dasar bocah peaa!!" kesal fanya yang hanya menghentakan kaki sebelah kanan aja

Kantin

"Haha iya fan si maul orangnya kan tab..." omongan shilla terputus karena ada sesuatu yang dingin membasahi seragamnya "aduh dingin, lo lagi!" sambungnya

"Maaf, gue gak sengaja lagian siapa suruh lu jalan mata lo gak liat kedepan ketauan gue lagi bawa minuman" elaknya cowok itu lalu berjalan hingga menabrak bahu shilla

"Anjritt!! Anak baru aja belagu lo! Dasar Bencong" teriak shilla dengan keras sehingga membuat seisi kantin melihat kearahnya dan cowok itu pun berhenti melangkah

Anak - anak sekolah ini memang sudah tau sikap shilla seperti apa dari awal masuk sampai kelas dua belas ini dia selalu seperti sikapnya yang tomboy. Bagi, shilla sikapnya ini gak akan ada yang bisa merubahnya kecuali seorang putra dirmaga.

Cowok itu berbalik arah hingga menghadap kearah shilla. Dengan wajah yang santai cowok itu bilang "whatever Ashilla Putri" dan emosi shilla makin meledak - ledak bagaikan bom atom yang sedang menyerang nya.

"APA LO LIAT-LIAT? HAH? BUBAR!!" teriak shilla sama penduduk kantin dengan garang. Sontak, semua langsung melakukan aktivitas masing-masing seperti sebelum shilla dan cowok itu yang ternyata Vito bertengkar.

Vito yang melihat Shilla seperti itu hanya tersenyum miring dan menuju ketempat dia dan teman-teman barunya berkumpul. Sedangkan Shilla, ia memutuskan untuk pergi ke taman sekolah. Fanya hanya bisa tersenyum miris dan membiarkan sahabatnya itu sendiri karena fanya tau apa yang dibutuhkan shilla saat ini.

***

Ditaman, shilla luapin semuanya keluh kesa yang dia dapat hari ini. Terutama, berantem dengan Vito anak baru itu ntah kenapa baru kali ini shilla menangis karena berantem dengan anak cowok biasanya shilla berani melawan cowok-cowok yang berani mengganggunya seperti maul contohnya.

Tapi, kali ini hatinya merasa tersayat jika berantem dengan anak baru itu. "Ayoo shilla dia bukan putra!! Kenapa lo kaya gini! Lo gak boleh lemah, lo harus kuat la walaupun gak ada putra disamping lo!" shilla dengan sekuat tenaga menahan air matanya dan menyemangatinya dengan tersenyum getir.

Tapi, bulir air mata yang sedari tadi sudah ada di pelupuk mata shilla tidak bisa berkompromi. Derasnya air mata itu mengalir membasahi kedua pipi shilla dan membuat hidungnya memerah akibat menangis.

Disamping itu, Vito alias Putra berdiri tak jauh dari shilla duduk. Vito melihat bahkan mendengar apa yang dikatakan shilla barusan, "ternyata selama ini lo kaya gini la? Maafin gue la, maafin gue! Gue bodoh la!" vito merutuki dirinya sendiri dengan mengacak-acak rambutnya dengan frustasi.

"Shilla emang kaya gitu, dia selalu nutupin hatinya tuh dengan sikap dan prilaku dia yang sekarang" seseorang berbicara di belakang vito dan menepuk pundak vito, vito yang merasa pundaknya di tepuk dia kaget dan langsung memutarkan badannya sehingga berhadapan dengan sahabat shilla yaitu fanya.

Fanya memang sudah mengetahui kalau Vito adalah putra. Karena, fanya di beritahu oleh bang gery dan ini awal rencana mereka.

"Fan.. Fanya?" putra kaget dan bingung dia bertanya-tanya kenapa fanya bisa ada disini? Dan apakah dia udah tau sebenarnya?,

"Iya, gue udah tau kok. Lo itu sebenarnya Putra pangerannya sahabat gue yang selama ini di tunggu- tunggu. Tapi, lo gak kasih kabar sama sekali sampe akhirnya sahabat gue merubah penampilannya menjadi tomboy kaya gini dan dia menanggap kalo cowok itu semua sama. Gak pernah kasih kabar, lupa sama orang yang dulu selalu ada buat dia dan shilla menganggap kalo dia ngerubah penampilannya bakal kuat dan bisa ngelupain lo.." fanya diam sejenak pandangannya lurus seolah-olah dia sedang melihat masa lalu shilla "sampai akhirnya dia sadar kalo dia masih rapuh dan butuh lo put!" sambung fanya lagi yang kini merubah pandangannya ke arah putra yang masih bengong dan merasa bersalah.

Putra hanya bisa terdiam dan membelenggu setelah mendengar penjelasan dan pernyataan dari fanya. Bagi, putra dia lah yang sangat brengsek karena sudah bertahun-tahun tidak kasih kabar dengannya.

I Miss You, Putra Dirmaga(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang