S E M B I L A N (KERJA KELOMPOK)

34 4 0
                                    

"La, are you okay?" tanya fanya dengan hati-hati karena melihat mata shilla yang sembab

"Gaya lo fan pake b.inggris hahaha" shilla berusaha menghibur dirinya sendiri dan tertawa layaknya tak ada beban dan fikiran yang membuat dia galau dengan cara meledek fanya

"Dihh, kocak lo!!" geram fanya lalu melipat kedua tangannya di depan dada

"Waelahh, my bestie gue ngambek. Jangan ngambek dong nanti cantiknya ilang lo!! Hahaha"

"Bodo!"

"Yaudah deh iya, fanya cantik gue gak apa-apa ini cuma kelilipan biasa. Udah ah jangan ngambek ada bu fat tuh udah masuk"

"Iya-iya bawel"

"Gue tau la, kenapa mata lo sembab! Lo nangisin putra kan alias vito? Kenapa lo sok-sok jadi kuat la? Lo itu rapuh" hati fanya menangis melihat sikap shilla yang terlalu menutupi kesedihannya didepan orang lain bahkan sahabatnya sendiri

"Selamat siang anak-anak seperti janji ibu kemarin. Ibu akan membagikan kelompok yang sudah ibu susun dan ibu akan membacakannya, Kelompok pertama agung ferdiansyah, tasya anggita , vika thirta, dan yono sulistyo" ujar wanita paruh baya itu didepan kelas "Semoga kita satu kelompok ya shil" harapan fanya sama kaya gue tapi hati gue berharap lebih satu kelompok dengan vito dan ada sedikit perasaaan kepo si tentang nama belakang dia.

"Kelompok dua Vanilla tiara , Jaya abdullah, Amir, Fauzi, Kelompok Tiga Ashilla Putri, Vito Dirmaga, Fanya Pertiwi, Reza fauzi"

DEG!! jantung gue rasanya berhenti berdetak. Astaga ternyata bukan mata hazelnya aja yang sama tapi nama belakangnya juga sama, dengan cepat gue liat arah belakang dimana vito duduk. Ya tuhan kenapa disaat melihat mata hazelnya dan wajahnya firasat gue nunjukin kalo itu putra, gue memalingkan muka dan kembali menghadap depan dengan tangan sebelah kanan meremas bagian atas seragam.

Hati ini selalu ingin menangis jika ngeliat mata itu. Mata itu yang selama ini gue kangenin, mata itu yang menunjukan kalo dia itu putra! Tapi gue harus cari tau dulu siapa vito sebenarnya.

"Shilla, kenapa kamu bengong pada saat pelajaran saya?" suara itu menyadarkan gue kalo sedari tadi gue itu bengong

"Gak bu, gak kenapa-napa kok" elak gue dengan santai dan memutar-mutarkan pulpen yang ada ditangan

"Perhatikan! Sekali lagi saya liat kamu bengong. Kamu saya suruh menjelaskan biologi ini dihadapan teman-teman kamu, Mengerti?"

"Iya bu"

***

Bel pulang telah dibunyikan anak SMA Budi Pertiwi berhamburan keluar kelas ataupun keluar sekolah. Tidak dengan shilla dan fanya yang masih sibuk dengan aktifitasnya yaitu membereskan buku dan alat tulis.

"Hei..nanti kita belajar kelompok dimana?" sapa reza dengan gaya so imut

"Najis.. Sok imut lo!" jawab fanya

"Yee emang gue imut"

"Ihh, tai" jawab fanya memutar bola matanya ke atas akibat omongan reza yang menurut dia agak menjijikan

"Dirumah lo aja gimana?" kini Vito membuka mulut yang melihat kearah shilla

Shilla yang merasa diliatin dia langsung melirik Vito dan menggendong tasnya "Terserah!" jawabnya dan langsung berlalu keluar kelas

Sedangkan fanya, reza dan vito menatap punggung shilla yang sudah menjauh bingung akan sikapnya.

"Jadi fix ya dirumah Shilla. Kita kumpul jam 4 sore dirumah shilla ok" perintah fanya

"Tapi, Vito emang tau rumah fanya?" tanya reza baru vito ingin menjawab tapi sudah dijawab duluan sama fanya

"Tau! Yaudah gue pulang dulu ya guys byee" pamit fanya kepada kedua orang cogan itu.

***

"Assalamualaikum illa pulang!"

Hening .. Dirumah sepi tak ada orang. Shilla lesu dan memutuskan kekamar.

"Waelah hari ini nyebelin banget sih. Tai, mana satu kelompok lagi sama si Vito.. Vito itu kan tai" ujar gue dengan membanting badan di ranjang kasur "Tapi, kok mata hazelnya, nama belakang dia kok mirip sama putra ya? Gue harus cari tau! Ya harus!" sambung shilla lalu bangkit dari tempat tidur Dan ganti baju.

Nada dering Tylor swift - Bad blood berdering dari arah benda persegi panjang milik shilla. Shilla yang mendengar benda itu berbunyi dia langsung mengambil benda itu yang sedari tadi tergeletak di nakas dekat ranjang shilla.

Diperhatikan sejenak nomor itu. Sepertinya nomor yang tertera di layar tidak dikenal dan tidak ada namanya, dengan penasaran shilla langsung mengangkat telepon tersebut.

"Hallo"

"Hallo, lama amat lo angkatnya!" teriak seseorang dari sebrang telepon

'Kok suaranya cowok ya? Siapa nih?' gumamnya dalam hati

"Halloo, la lo masih disitu kan?" tanyanya lagi

"Eh.. Iya ini siapa?"

"Gue Vito!"

'Astaga dapet dari mana dia nomor gue?' tanya shilla pada dirinya sendiri lagi- lagi dia mengabaikan vito yang sedang menunggu jawaban

"Woyyyy!!" setengah teriak

"Bacot, lo dapet nomor gue dari mana nyet?"

"Ga penting tapi yang jelas gue udah di depan rumah lo, Cepet lo keluar!! Bukain gue pintu!"

Tanpa gue jawab langsung gue matiin teleponnya dan berlari ke arah pintu besar yang ada di bawah.



I Miss You, Putra Dirmaga(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang