L I M A (M I S S Y O U)

44 3 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu dimana semua orang ber car free day, jogging ataupun hanya berkeliling komplek saja. Tetapi, tidak dengan shilla. Dia masih berada diatas ranjang dan menangis pagi ini karena rindu dengan putra hingga terbawa ke alam mimpi

Bang gery yang niatnya untuk pergi untuk bertemu dengan seseorang, langkahnya terhenti di depan pintu kamar shilla yang terbuka sedikit dan melihat adik kecilnya itu sedang menangis. Bang gery langsung memasuki kamar shilla yang kini bisa di sebut pesawat pecah karena apa? Karena lantai kamarnya banyak sekali tissu yang berserakan dimana-mana

"Dek, lo kenapa?" tanya bang gery yang kini tengah duduk disamping shilla

Shilla yang menyadari akan kehadiran abangnya tersebut langsung memeluknya dan tangisnya masing terisak.

"Hei.. Lo kenapa dek nangis?" tanya bang gery dengan hati - hati dan mengusap - usap ujung kepala shilla dengan lembut

"G..gg..gguee kk..ka..kangen bangg, huaaaaaa" jawabnya dengan penuh sesegukan dan tangis yang kini mulai meledak

"Kangen ama putra?" tanya abang gue lagi

"Huaaa i..i..iyaa bang, dii..diaa.. J..jj..aa..haaat baangg s..s..ama g..ue" jawabnya lagi. Baru kali ini bang gery melihat adiknya yang tomboy nangis separah ini gara - gara putra

"Jahat kenapa si sayang? Putra itu gak jahat" tanya bang gery dengan mata terpejam sungguh bang gery tidak tega melihat adiknya seperti ini.

"Ka..l..au gaakk jahaat keenaapaa diaa gak pernahh kasih kabaar ke guee bang?" tanya shilla lagi yang kini telah menatap abangnya itu dengan mata sembab dan hidunh memerah

"Sayang dengerin abang, putra gak kasih kabar ke kamu karena dia ada pekerjaan penting yang harus dia selesaikan dan sampe - sampe dia gak sempat untuk kasih kabar ke kamu" dengan memegang ke dua pundak adiknya itu. Berusaha menenangkannya

"Selama itu kah? Apa aku itu gak penting buat kehidupan dia bang? Apa segitu penting nya urusan dia bang?" tanya gadis itu dengan beribu - ribu pertanyaan

"Sudah, kamu positive thinking aja. Nanti, suatu saat kamu akan bertemu dengannya. Udah ya abang mau pergi dulu udah di tunggu sama temen abang nih" pamit bang gery yang memang dia sudah buat janji dengan seorang teman lamanya

"Abang mau pergi kemana?" tanya shilla

"Mau ketemu temen abang di tempat tongkrongan. Udah ya jangan galau lagi mendingan kamu sarapan gih abang pergi dulu ilaa bye" pamit bang gery dan mengacak - acak rambutnya dengan halus

***

Hari ini gue nangis lagi gara - gara gue kangen berat sama putra laki - laki yang kini sukses buat gue galau bahkan buat penampilan gue berubah.
Gue memutuskan untuk beresin kamar yang berantakan dengan tissu gara - gara gue nangis tadi. Tak makan waktu lama beresin kamar selesai dan saatnya gue ajak fanya hangout bareng untuk ilangin rasa ke galauan gue.

Segera gue ambil benda persegi panjang itu di nakas dan mengirim bbm ke fanya

Shilla putri :"PING!!!"

Fanya🙋 : "kenape ila? Galau mulu lo"

Bentar kok fanya bisa tau gue nangis lagi? Dari mana dia bisa tau kan yang tau bang gery doang

Shilla putri :"Kok, lo bisa tau kalo gue lagi galau? Dari bang gery ya?"

Fanya🙋: "haha iya tadi bang gery line gue terus dia kasih tau gue, udah jangan galau lagi babe"

Huftt bang gery ini emang super duper ngeselin jadi orang. Oh ya bang gery ini deket sama fanya ya bisa dibilang lagi pendekatan lah

Shilla putri: "iya, iya. Fan hangout yuk nonton kek , makan kek kan kita udah lama ga hangout gara - gara ujian sekolah"

Fanya🙋 :"yaudah ayok"

Shilla putri :"yeayy, yaudah jam 10 gue jemput lo dirumah ya ok, bye fanya see you next time"

Bbm pun usai setelah bbm fanya gue melihat jam yang ada di layar benda persegi panjang ini. Ternyata, baru jam 8 gue memutuskan untuk turun ke bawah dan menemui bunda yang ada di dapur

"Bun.. Bunda" panggil gue yang kini gue lagi didapur "loh, bunda kok ga ada ya? Kemana?" tanya gue sendiri karena tidak mendapati bunda di dapur

Gue memutuskan mencari ke ruang keluarga. Dan, tap ketemu juga ama bunda tapi wait bunda lagi telepon sama siapa ya? Kayanya serius banget. Dengan sedikit iseng gue menguping percakapan bunda dengan seseorang disebrang sana.

"Iya bu, alhamdulillah kalo putra sudah sampai" ujar bunda gue yang membuat mata gue membulat dan terkejutnya bukan main

"Iya, nanti akan saya sampaikan kepada shilla. Iya bu, iya walaikumsalam" jawab bunda dan langsung menutup telepon rumah dan berjalan kembali ke dapur

"What? Jadi bunda udah tau kalo putra mau ke sini dan sudah sampe disini? Bunda kenapa gak cerita? Jangan - jangan bang gery, ayah juga udah tau?" beribu - ribu pertanyaan yang kini terngiang dikepala gue astaga gue dibohongi selama ini

Gue pun kembali ke kamar dan tidak jadi kedapur. Dada gue terasa sesak setelah tau kalo semua orang dirumah ini terkecuali gue udah tau keberadaan putra selama ini dan kabar nya itu.
Kenapa mereka setega itu? Apa mereka senang melihat gue galau tiap hari?

Sejenak gue terdiam dan meredamkan emosi gue yang sedari tadi telah menguasai diri gue sendiri .

Setelah emosi meredah gue menuju ke kamar mandi untuk mandi dan pergi bersama fanya.

***
"Hei.. Bro sorry lama tadi ada kendala sedikit sama shilla" sapa gue dan bertepuk tangan layaknya seorang lelaki kepada seorang pemuda yang kini telah menunggu gue sedari tadi

"Iya, bang gak apa - apa. Emangnya kenapa ama shilla bang?" tanyanya dengan sedikit khawatir takut terjadi apa - apa dengan shilla

"Yaelah, put kalo udah denger nama shilla aja langsung fokus sama dia, pesenin gue minum dulu kek aus nih" ujar gue yahh bisa di bilang si gue kode sama si putra abisnya kalo udah denger nama shilla langsung fokus sama adik gue itu

Ya, hari ini gue memutuskan bertemu dengan putra calon adik ipar gue haha tanpa memberi tahu shilla karena rencananya kami ber dua ingin membuat kejutan untuk shilla.

"Haha sorry deh bang" tawanya tanpa rasa bersalah "mbak," sambung bocah ini dengan santainya memanggil mbak cafe

"Iya mas ada yang bisa saya bantu?" tanya si pelayan cafe itu

"Mau pesen mbak, bang lo mau minum apa?" tanya putra

"Umm, capuccino latte aja mbak" jawab gue dan si mbak cafenya pun pergi "jadi gimana put rencana lo" sambung gue lagi

"Jadi gini bang, rencananya gue bakal satu sekolah sama shilla dan kata lo shilla punya sahabat kan disana? Namanya fanya, nah nanti gue bakal ajakin si fanya buat kerjasama ngerjain shilla dengan cara gue jadi cowo ngeselin gitu bang" jelasnya membuat gue mengangguk paham

"Tapi, ada lagi selain itu?" tanya gue dengan anggukan paham

"Rencana berikutnya menyusul bang gimana? Setuju?" tanyanya lagi

"Ok setuju" Jawab gue mantap.

I Miss You, Putra Dirmaga(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang