S E P U L U H - ToD

42 3 0
                                    

"Eh, tugas udah selesai kita maen yuk" ajak reza dengan semangat

"Waelah semangat amat bang!" jawab fanya yang sedang mengunyah cemilan yang ada di dekapnya.

"Biarin aja! Daripada lo makan mulu gendut?"

"Cih tai lo, biarin sehat daripada badan lo kurus kering udah kaya gizi buruk!"

"Anying!"

"Lo babi"

Mereka ber dua saling bersautan dan pada akhirnya Vito yang sedari tadi diam membuka suara.

"Lo berdua pada ngapain sih? Berisik tau gak? Kaya bocah lo!"

"Dih, emang kenapa? Kalo mereka kaya bocah masalah? Rumah-rumah gue berisik dirumah gue bukan dirumah lo!" sahut shilla dengan nada konyol

"Ko lo nyolot si? Tai kali! Gue kan ngomong sama mereka, bukan sama lo!" Vito tak kalah nyolotnya dengan shilla bahkan sampe nunjuk-nunjuk arah muka shilla

"Eh biasa dong tangan lo gausah nunjuk-nunjuk babi kali!" kini shilla yang geram dan bangkit dari duduknya. Lalu, berdiri sambil berkacak pinggang

"Siapa suruh lo nyolot duluan tai!" Vito pun berdiri dan tak mau kalah dengan shilla.

Reza dan Fanya hanya bisa melongo karena melihat kedua temannya itu bertengkar. Sampe-sampe fanya berteriak dan memberhentikan pertengkaran mereka.

"SSTTOOPP!!" teriak fanya yang kini menengahi dua insan itu "Lo tadi nyuruh gue diem. Sekarang lo sendiri yang berantem!" sambung fanya lagi

"Dia duluan tuh" jawab Vito

"Dih, lo duluan tai"

"Lo!!"

"Lo goblok"

"Lo tolol"

Fanya yang sudah pusing akan sikap mereka berdua akhirnya dia mengeluarkan suara yang super cempreng sampe mereka berdua menutup kuping mereka masing-masing

"ANJRIT, LO BERDUA BISA DIEM GAK SIH? HAH? GAK ADA YANG BENER!! DUA - DUANYA SALAH NGERTI? DUDUK SEKARANG!!" teriak fanya dan membuat mereka berdua duduk dengan pasrah seperti dua anak di marahi oleh ibunya

'Kayanya langkah pertama buat ngebuktiin kalo dia putra atau vito harus main ToD deh' gumam gue dalam hati

"Ok, gue mau diem kalo si Vito ini nurutin permintaan gue!..."

"Ck, kaya bocah lo!"

"Diem dulu tai, gue belom selesai ngomong. Gue mau kita maen ToD"

"Ok siapa takut!!"

"Yaudah gini cara maennya salah satu diantara kita yang udah milih Truth dia gak boleh milih lagi Truth berarti mau gak mau harus Dare jadi ada babak ke 1 dan babak ke dua paham?" jelas gue dengan mengambil botol minuman bekas reza minum tadi .

Puteran pertama, berhenti di reza. Fanya, mengeluarkan senyum devilnya ya bisa ketebak lah fanya itu mau ngapain!

"Za, lo milih truth or dare?" serunya sambil memandangnya dengan pandangan kemenangan

"Hmmm... Apa yaaa??" reza menimang-nimang terlebih dulu karena itulah kebiasaannya.

"Najiss, sok mikir cepatlah kamfrett" ujar vito yang kini gregetan sama sikap reza.

"Dare aje dah"

"Hmm... Bagus, tantangannya adalah lo cium vito tapi sebelum lo nyium. Lo harus pake lipstik punya gue dulu.. Gimana?"

Benerkan apa kata gue si fanya pasti ngerencanain sesuatu

"Najongg, ogah ahh tai lo!!" elak reza yang kini ogah-ogahan nerima tantangan dari fanya

"Dihh, gue juga ogah. Ganti kek" rengek vito yang kini berpindah tempat duduk jadi disamping gue .

"Dih, apa-apaan kga bisa lah. Harus sportif dong lo kalo main" celetuk gue asal Karena gak terima.

"Ck, tai nih" decak Vito frustasi dia mengacak-acak rambutnya. Perlahan-lahan reza mendekatkan bibirnya me pipinya vito, Vito yang melihat nya buru-buru dia memejamkan matanya dengan kencang

CUP kecupan dipipi Vito membuatnya langsung mengusap pipinya itu dengan gusar bahkan sampai cuci muka. Bagi, Vito dia adalah cowok macho, Dan normal jadi wajar saja kalo dia seperi itu

"Ewwhhh, geli banget gue liatnyaa njirrr!!"

I Miss You, Putra Dirmaga(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang