15. Awal Dari Rencana

21 2 1
                                    

"Lo gak mampir dulu vit?" Tanya shilla ke Vito lewat kaca Mobil yang sengaja di buka Vito.

"Nggak, la udah malem lagian lo harus istirahat juga besok kan kita sekolah" jawab Vito yang agak sedikit menundukan kepalanya agar wajah shilla dapat terlihat

"Oh yaudah, btw makasih ya buat semuanya. Lo udah ajak gue jalan-jalan sampe makan malem yang indah banget"

"Iya sama-sama, yaudah Kalo gitu gue pulang dulu ya salam buat om dilan Dan tante marissa"

"Yaudah hati-hati"

Vito langsung menjalankan Mobil hitam miliknya menelusuri jalan raya Ibu kota jakarta,

Baru saja Vito menyalakan radio di dalam Mobil nya tiba-tiba saja benda persegi panjang berwarna hitam berbunyi.

Lalu, Vito mengambil benda itu Dan menatap layarnya sejenak gery is calling Vito hanya menaikan sebelah alisnya bingung Dan bertanya-tanya.

Vito mengangkat Dan menempelkan benda itu ke daun telinganya,

"Hallo," kata bang gery,terdengar sekali suara bising Dari sebrang Sana bunyi sendok Dan garpu

"Kenapa ger?" Tanya Vito to the point

"Lo ke cafe sekarang"

"Ngapain?"

"Buat rencana untuk shilla lah bego, gue tungguin disini juga udah Ada Fanya sama reza"

"Yaudah, gue otw" jawab Vito lalu memutuskan sambungan telepon dengan secara sepihak

10 menit Vito a.k.a putra udah sampe di cafe, sampai depan pintu cafe dia celingak-celinguk mencari keberadaannya bang gery.

"Put" panggil bang gery Dari arah kanan samping jendela cafe tepatnya pojokkan

Putra langsung berjalan menuju bangku bang gery, "ciee Happy banget lo kayanya" ledek reza

"Yaiyalah happy abis jalan-jalan sama shilla gimana sih lo za" sahut Fanya

Putra hanya berdecak Dan duduk di samping bang gery,

"Put, lo mau minum apa?" Tanya bang gery

"Cappuccino ice aja ger" jawab putra cepat

"Fan, pesenin minumannya putra ya hehe" suruh bang gery ke Fanya menunjukan sederetan Gigi putih gery

Fanya hanya mendenguskan nafasnya Dan memutar bola matanya malas "gini, nih Kalo jadi cewek satu-satunya disuruh mulu" umpat Fanya, lalu cewek itu berdiri Dan meninggalkan ketiga cowok.

"Jadi, rencana awal lo apa put?" Tanya bang gery memulai perbincangan rencana awal.

"Bingung Gue ger," jawab nya sambil menggaruk tengkuk lehernya yang gak gatel

Bang gery hanya berdecak Dan melirik ke reza yang sedang memainkan permainan Dari benda persegi panjang miliknya.

"Za,?" Panggil gery, namun yang di panggil hanya menjawab dengan berdehem tanpa menoleh sedikitpun ke gery

"Oyy!! Nyaut kek, jangan game mulu." Senggol putra yang sekarang merubah posisi duduknya menjadi setelah reza

"Sorry, sorry." Jawab nya "jadi, gini besokkan sekolah. Nah, waktu nanti bel istirahat otomatis shilla ngajak Fanya ke kantin kan-" omongan reza terputus karena adanya Fanya membawa pesanan putra menyela omongan reza

"Wah, bawa-bawa nama Gue nih" selanya lalu ia duduk di samping gery

"Ett, kutukupret! Diem dulu" sahut putra akibat kesal dengan Fanya

Fanya hanya memanyunkan bibirnya "yaudah lanjut za"

"Otomatis shilla ngajak Fanya ke kantin kan? Nah, waktu shilla ngajak lo fan ke kantin lo bilang gak bisa Dan lo harus ke toilet karena perut lo mules. Ketika nanti Fanya udah pergi, lo put nyamperin ke meja shilla Dan ngajak dia buat kantin bareng Pasti shilla gak bakal nolak deh put. Yakin gue," ujar reza Dan menyambar chocolate ice milik Fanya

"Ehh..eh.. Minum gue tuh nyuk" Fanya langsung menyambar minumannya yang tadi di minum reza

"Boleh juga tuh, saran. Gimana put?" Tanya gery

"Okelah,"

LINE

Persegi panjang milik Fanya berbunyi seketika, ia pun langsung melihat notif yang Ada di layar persegi panjang nya itu.

"Guys, liat deh shilla ngechat gue." Katanya setengah teriak histeris

"Biasa aja Kali fan" sahut reza

"Dia, ngechat apaan?" Tanya putra kepo

"Kepo lo!"

"Yee, serius nyuk"

"Dia nanya gimana Cara ngerubah penampilannya jadi kek cewek"

"Yaelah, adek gue tumben banget nanyain hal berbau cewek" celetuk bang gery

"Pea lo! Kan shilla cewek wajar lah dia nanya. Abangnya goblok ih" sahut Fanya tiba-tiba

"Heettt dah nih dua curut berantem aje lo! Ini lagi di cafe bukan di utan" ujar Reza menengahi perdebatan Fanya Dan gery

Sedang kan Vito a.k.a putra hanya cekikikan melihat Fanya Dan gery berantem.

***

Shilla duduk di bangku yang berada di balkon kamarnya, sembari mengutak-atik galeri benda persegi panjang miliknya. Dia, terus saja memperhatikan fotonya dengan Vito.

Seketika dia tersenyum Karena mengingat kejadian di dunia fantasi tadi. Karena, Vito selalu saja menggandeng tangannya bak mau nyebrang.

"Seandaikan Vito itu putra, hidup gue bakal indah banget" gumamnya sendiri.

Drrtt drrtt

Benda persegi panjang miliknya bergetar menyadarkan shilla Dari lamunan indahnya itu.

Matanya terbelalak ketika melihat ke layar benda persegi panjangnya. Baru, saja shilla membayangkan nya tiba-tiba orang nya langsung menghubungi shilla.

"Hallo"

"Ha..halo, kenapa vit?" Tanya shilla dengan gugup. Bisa, kalian rasakan ketika cowok yang kalian suka menghubungi kalian tiba-tiba perut begitu terasa seperti ada kupu-kupu yang terbang disana. Begitu juga yang tlah di rasakan shilla saat ini.

"Mm, Gue mau ngajak lo ke toko kaset abis pulang sekolah. Lo mau nemenin gue?"

Shilla tersenyum, "boleh, tapi anterin Gue pulang ya?"

"Haha, ya iyalah la. Masa gue ninggalin lo di jalanan gitu aja"

"Hehe iya" shilla merutuki dirinya sendiri karena pertanyaan bodohnya yang ia lontarkan barusan

"Yaudah, udah malem tidur gih. Good night, see ya"

"Good night too"




Haii readers maaf ya telat updatenya..
Hihi belom dapet idea soalnya .

Semoga kalian menikmati ya .

See you

I Miss You, Putra Dirmaga(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang