Dua: 'Gangguan Kejiwaan'

46 7 1
                                    

 Sebenarnya aku kaget, tapi tetap bernyanyi kurasa ini akan menjadi perpaduan musik yang bagus. Aku tetap berjoget dan bernyanyi bagaikan aku adalah seorang penyanyi utamanya. Kemudian aku membuat gerakan dance yang benar benar bertolak belakang dari dangdutku semula. Anehnya , beberapa anak muncul lagi dan lagi di belakangku dan juga mengikuti gerakan yang aku buat secara spontan. Kaka-kaka kelas seksi pun ikut-ikutan bernyanyi mengelilingi aku. 

Bahkan, di setiap bagian ujung lapangan Para guru membentuk barisan serta melakukan flashmop. Benar-benar sebuah kolaborasi yang indah. Ketika semua masih sibuk berjoget dengan aliran joget masing-masing, tiba-tiba anak-anak di belakangku membuka jalan masih dengan terus bergoyang, wanita dengan tarian india muncul menari menuju aku. 

Hey, tunggu wanita itu adalah, Dia. Semakin dekat denganku, aku semakin yakin bahwa itu memang dia, Perempuan yang kutemui waktu itu. Aku benar benar senang dan segera mendekatinya untuk mengajaknya berdansa. Ku akhiri nyanyianku dengan memeluk Dia dalam dekapanku dan bertriak aaa yang sangat panjang dengan tangan kiri di atas dan melambai lambai kedepan . Kurasakan semua orang di lapangan tersebut ikut melambai lambai di udara.

Aku pun menutup mataku, merasakan kebahagian dadakan ini. Aku pun mendekapnya lebih erat mengakhiri semua usaha pencarian ini, aku benar benar tak mau kehilangannya lagi. Dan aku ingin lebih dekat dengannya.

.

.

.

            Ketika ku buka mataku, aku sudah berada di dalam ruangan BK,depan guru BK(Bimbingan dan Konseling) yang melongo melihatku. Mataku ku pun tertuju pada tangan kiri ku yang melambai lambai di atas kemudian kepada tangan kananku yang mendekap erat sapu lidi. Ku tatap gagang sapu lidi itu lekat lekat , dan kurasa sapu lidi itupun sedang menatapku dengan pandangan yang sama denganku, yah.. walau ku tak tahu dimana mata sapu lidi tersebut. Sepertinya aku mulai jatuh cinta pada sapu lidi ini.

 Lohhhh tunggu ! Aku masih normal. Ya, masih sangat normal. Dan aku juga setia! Aku masih mencintai DIA-ku. Spontan ku lempar sapu lidi itu ke pojok ruangan. Dan menatap ke guru BK yang sepertinya mulai melemparkan pandangan takut padaku.  Oke, 5 menitku habis untuk tragendi jatuh cinta yang cukup aneh dan menyeramkan tadi pada seekor ups sebuah sapu lidi. 

            "Duduk, Viktor" kata si Guru cukup tegas. Dengan buru-buru kubantingkan pantatku ke sofa yang paling empuk di ruangan itu,aku rasa pantatku akan mencetak bekas duduk yang dalam pada sofa itu.. " Kok di sofa? Di sini di kursi ini! "Katanya sambil menunjuk kursi di sisi lain mejanya. "hehehe maap bu pantat saya pegel pengennya cari yang empuk-empuk"ucapku nyengir sambil buru buru buru ngacir ke kursi yang ia tunjuk. Sayangnya, kursi yang kududuki keras, untung aku tak membantingkan pantatku seperti di sofa tadi , seandainya kubantingkan, kemungkinan pertama ,kursi patah, kedua, pantatku memar kemudian benjol(?). Kusadari sofa yang kududuki memang berjarak jauh dari mejanya dan posisinya bertolak belakang dengan posisi duduknya . 

Akupun mulai menatap serius agar ia lupa kejadian lihat lihatanku dengan si sapu tadi.Tanpa basa basi lagi ia memulai percakapan.

        "Ada apa denganmu Viktor?"pertanyaan itu membuka pembicaraan serius kami kedepan.

        "Maksud ibu?"jawabku dengan nada pembawa acara gossip singlet di channel rtci serta muka datar dan alis naik membentuk garis lengkung Bak pelangi(?)

 "Memangnya kamu tidak sadar dengan apa yang kamu lakukan tadi?"tanyanya cukup kaget.

 "Tidak tuh bu. Emang kalo saya boleh tau, saya ngapain,bu?"mataku pun membulat

"(menarik nafas panjang) Beberapa siswa ,guru,dan saksi mata lainnya melaporkan bahwa sekitar pukul setengah 9 dini hari seorang murid memasuki lapangan dengan membawa sebuah sapu lidi. 5 menit berikutnya sang murid tiba-tiba berputar-putar kemudian berteriak aaaaaa serta bernyanyi lagu dumang, beberapa waktu berikutnya sang murid mulai menari nari dengan aliran tarian yang berbeda beda. Tapi yang paling mengenaskan di beberapa saat terakhir sebelum ia selesai bernyanyi. Ia berdansa dengan sapu mengelilingi lapangan serta mencium ciumnya. Memang diketahui dari berbagai sumber bahwa siswa ini seorang jomblo. Dan memang sepertinya efek ini timbul karna efek sudah terlalu lama menjomblo. Lebih tepatnya sih ,jones.Dan siswa ini adalah kau Viktor . Tadi-"

       "TIDAAAAAAAAAAAKKKKK!!!!!!!!!"aku berteriak sambil berdiri karna aku tidak terima dibilang sudah terlalu lama menjomblo Dan terutama jones. Jujur ketika mendengar kata jones itu aku jleb banget dan merasakan kata jones itu sendiri menusuk hatiku sampai kepunggung. Apalagi aku yakin beberapa sumber itu teman-temanku sendiri. Huh! memang ya gitulah yang namanya teman yang baik . Kusadari amarahku ini sedikit lebay dan mengagetkan si guru.

 Akupun duduk lagi ."Maaf,bu . Saya memang jomblo, tapi perlu ibu ketahui saya bukan jones lho, hihihi kegantengan level dewa saya ini mengatasi tingginya langit biru serta dalamnya samudra sehingga cewe cewe banyak yang nemvel sama saya, silahkan lanjutkan bu." kataku sambil mengangkat poniku keatas dan menariknya ke arah belakang kepala yang dikenal sebagai gaya maut dari cowok untuk menunjukan ketamvanannya yang dengan lebih cetar untuk memikat hati para wanita. (if you know what i mean)

 Tanpa memperdulikan kata kataku si ibu langsung melanjutkan kata-katanya 

 "Tadi itu kamu diseret oleh beberapa murid kesini, di lapangan tadi sudah dicoba untuk memisahkan kamu dengan si sapu , tapi kamu malah mendekapnya makin erat serta marah marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 "Tadi itu kamu diseret oleh beberapa murid kesini, di lapangan tadi sudah dicoba untuk memisahkan kamu dengan si sapu , tapi kamu malah mendekapnya makin erat serta marah marah. Pertanyaanya adalah Kenapa kamu berbuat seperti itu , dan Apa kamu memiliki gangguan Psikologis (kejiwaan)karna status jonesmu itu?????????????????????????"

Jleb.

N.B,

Mulmed cuma gambarannya aja hehe..


Dia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang