AmMeldathan Rozelie Kevry Xonja's POV.
Aku buru buru memasang muka cuek lagi. Karena barusan, muka cuekku hilang karna juga terlalu serius mendengar cerita Viktor.
Cih, apa apaan cinta bisa timbul pada pandangan pertama sama cewek yang gajelas.
Tiba tiba aku merasa sudah cukup. Ya, cukup. Aku harus pergi dari sini dan segera pulang. Daripada mendengar cerita anak tak masuk akal ini!
"Sori, Guys, Gue mesti cabut,"Kataku sambil bangkit berdiri dari sebelah Alicia.
"Eh,kok cepet banget? nanti aja bareng gu-"
"Bye,"Ucapku memotong kalimat Alicia agar aku bisa pergi secepatnya dari sini.
aku melangkah dengan cepat agar tidak ada yang dapat mengejar ataupun menahanku.
Aku menyadari agak kurang sopan dengan meninggalakan mereka begitu saja. Tetapi, aku lebih memilih menuruti egoku. Egoku cukup kuat sehingga aku bisa langsung ingin beranjak pulang sebelum aku tahu semua tentang "dia" bodoh itu!
Oke, akui aku memang penasaran tentang "Dia" yang tampaknya sangat di elu-elukan Viktor itu. Sangat! Tetapi aku terlanjur muak sendiri setelah mendengar yang mungkin baru hanya sebagian dari cerita itu.
Setelah yakin tidak ada yang mengikuti aku, Aku melangkah keluar sekolah dengan hentakan-hentakan kencang di setiap langkah kakiku.
Aku merasa kacau sendiri!
Jelas lah, Aku suka sama Viktor! Itu jelas, jelas banget udah aku tunjukkin sama dia sejak lama. Tapi dia gapernah sedikitpun sadar ataupun ngerti.
"Aaah," Teriakku pelan sambil menyandarkan diri dengan keras ke tembok gerbang sekolah.
Aku melamun.. memandang lalu lalang lalu lintas di depan ku. Tentu saja, melamun tentang Viktor.
A-aku emang suka sama dia... Suka, Suka Banget. Entah sejak kapan perasaan ini muncul. Aku selalu menunjukannya tetapi tentu saja aku tahu batasannya. Aku rasa sudah akan terlihat jelas. Namun, kenapa Vik tidak pernah sadar.
Aku tahu saat ini memang pasti datang. Aku yakin Vik akan merasakan yang namanya suka. Pada saatnya. Dan lagi, melihat dari dia yang tak pernah sadar akan apa yang kurasa, tentu saja aku sudah memikirkan kejadian ini sejak lama. Dia menyukai orang lain.
Lama aku memikirkan ceritanya barusan. Seakan menghantuiku, cerita itu berputar putar di pikiranku. Setiap kata tentang si "dia" terus terulang di otakku. Dan bodohnya, pikiranku ikut mengalur mengikuti semua pengulangan itu berkali-kali. Sampai tiba-tiba pikiranku berhenti pada Viktor. Ekspresinya, senyumnya saat menceritakan "dia" itu...
"Aah!" umpatku sekali lagi sambil menendang sebuah kerikil tak berdosa.
Tiba-tiba aku merasakan tetesan-tetesan air yang jatuh di kepalaku. Reflek, aku mengelus kepalaku dan mengadah keatas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia.
Teen FictionApa rasanya jatuh cinta pada pandangan pertama? Kepada orang yang belum kau kenal, bahkan kau sendiri tidak tahu apakah dia benar benar ada .. Itulah yang di alami Viktor. Kesehariannya berubah karena bertemu dengannya. Ya,karena bertemu dengan "dia...