Permainannya selesai, Hinata lelah menghindari Sasuke. Kalau tidak bisa dihindari, kenapa tidak dihadapi, pikir Hinata.
'' Ohayo Hime '' sapa Sasuke seperti biasa.
'' Ohayo '' balas Hinata yang tak biasa.
Hinata berjalan menuju meja makan seperti biasa namun tidak untuk sarapan. Hanya mengambil bekal makan siang dan beberapa lembar roti yang mau disantap di mobil.
Diperjalanan.
'' Uhuk.. ''
Sasuke batuk, tidak biasa. Hinata melirik pria di bangku depan yang fokus membawa mobil. Wajahnya terlihat merona.
Bukan, bukan blush. Sepertinya dia sakit, pikir Hinata. Namun enggan Hinata tanyakan, dia masih gengsi.
''Uhuk.. '' sasuke kembali batuk hampir disetiap waktu hari ini.
'' Daijoubu? '' tanya Hinata akhirnya yang mulai khawatir.
'' Ha-i Hime '' Sasuke tersenyum menutupi rona merah diwajahnya yang sudah mulai menguap.
Dijam istirahat, kali ini Hinata memilih menghabiskan waktu di taman sekolah.
Hinata duduk di bangku sedang sasuke berdiri dibelakangnya. Semakin terlihat jelas statusnya sebagai pengawal.
'' Kau sungguh tidak apa? '' tanya Hinata melirik pria dibelakangnya.
'' Ha-i ''
Hinata berbalik, Sasuke masih berdiri tegap. Hinata menatap wajah datar Sasuke. Jelas terlihat dia menyembunyikan sesuatu.
'' Duduklah disini '' pinta Hinata memberi celah dibangkunya.
Tangan mungil Hinata meraih kening Sasuke cepat. Dan membuat si pemilik cukup terkejut.
'' Sudah kuduga kau demam '' Hinata merapikan makan siangnya yang sedari tadi tak bergeming di pangkuannya.
'' Tidak Hime, aku.. ''
'' Kita ke UKS, ini perintah '' potong Hinata. Dia tau Sasuke pasti menolak dengan alasan menjaga atau apapun.
Tangan Sasuke melingkar di bahu Hinata, memapahnya menuju ruang kesehatan.
'' Hime, anda tak perlu... '' Sasuke meronta tak ingin Hinata mengkhawatirkannya.
'' Diam! kau harus istirahat '' perintah Hinata lagi.
'' Ta-tapi... ''
'' Aku akan tetap disini menunggumu, jadi kau tak perlu khawatir aku pergi ''
Sasuke tertidur pulas sedang Hinata menghabiskan makan siangnya yang sempat tertunda.
Sudah hampir setengah jam, satu pelajaran terlewat oleh mereka. Sasuke belum juga bangun. Kini malah Hinata ikut tertidur disana.
Hinata membuka mata perlahan. Sudah sore.
" Kau sudah bangun? " tanya Hinata melihat Sasuke sudah duduk di tempat tidur itu.
" Ha-i " jawah Sasuke.
Hinata bangkit dan meraih kening Sasuke, memastikan demamnya sudah turun atau belum.
" Sudah lebih baik, aku akan menelpon Sizune untuk menjemput kita " ucap Hinata sambil mengutak-atik hp nya.
" Anda tidak.. "
" Aku akan keluar melihat jemputan kita " potong Hinata cepat.
Dia hafal betul sikap Sasuke yang tak pernah mau dikhawatirkan orang lain. Hinata tak bisa diam saja melihat keadaan Sasuke. Dia tentu bukan orang yang tak punya hati, meski Sasuke hanya pengawalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasuHina - My Bodyguard
FanfictionCukup Hime aku tak sanggup. Kau menang Hime.. Kau benar tentang semua hal.. Aku jatuh cinta padamu..