Without Him.

6.9K 339 7
                                    

AUDREY POV

Aku menimang-nimang handphone-ku, tak ada satupun pesan ataupun chat dari Revan. Apa aku yang harus memulai duluan ya? Oke aku yang harus memulainya.

[line]

Audrey: Revan?

Audrey: rev

Kok lama ya balasnya? Biasanya langsung bales tuh anak. Kan handphone-nya 24/7 berada ditangan. Mustahil kalau ga ngebales.

Mending aku segera ke sekolah, siapa tahu Revan sudah nyampe sekolah, tapi biasanya dia pasti akan menghubungi aku, aneh sekali dia.

"Ka Ferdy, anterin sekolah yuk."

"Oke. Yaudah cepet."katanya

Tumben ka Ferdy gak bahas kayak kemarin misalkan kayak "Revan gak jemput lo?" "Cowo lo mana?"

Ah sudahlah aku berhenti memikirkannya, tenangalah aku akan segera ketemu Revan. Semenjak tadi malem dia tak ada menghubungiku satupun. Aku khawatir dia kenapa-napa.

"Drey?"panggil ka Ferdy

Aku langsung terkejut, "Iya ka?"

Ka Ferdy memutar bola matanya, "Sampai kapan lo berdiri disitu? lo mau terlambat?"

Aku menepuk jidatku perlahan, dan langsung menaiki mobil ka Ferdy.

***

Sesampainya disekolah, "Makasih ya kak."

Ka Ferdy hanya mengangguk dan segera meninggalkanku.

Akupun langsung memasuki lorong-lorong, cukup ramai untuk datang jam segini. Aku melewati kelas Revan, terlihatlah disana bangkunya kosong.

Didepan kelas ada Dave, teman dekat Revan. Aku melambaikan tanganku untuk sekedar menyuruhnya mendatangiku,

Dave berjalan mendekat, "Ada apa drey?"

"Revan belum datang?"tanyaku

Terlihat dave sedang gugup untuk menjawab, "Ehm- iya drey belum datang."

Aku mengangguk paham, "Oke, gue ke kelas dulu."

Aku berjalan dengan lunglai memasuki kelasku, aku melihat Femy yang bersikap sangat cemas. Jangan salah, aku tahu sifat orang dari gerak-geriknya.

"Fem? Lo kenapa?"tanyaku sambil meletakkan tasku.

Femy menggeleng dan tersenyum tipis.

"Ada masalah dengan ka Ferdy?"

"Bukan."

Lalu apa? Ini menimbulkan kecurigaanku terhadapnya, "Oh iya fem, tumben banget tau gak Revan gak hubungin gue dan dia sampai jam segini gak datang. Anehkan?"

"Kan tadi malem dia balik sama lo, dia gak beritahu apa-apa? Mungkin dia sakit kali."

Aku mengernyit bingung, "Masa sih dia sakit? Tapi mukanya tadi malem ceria gak ada muka yang nyembunyiin rasa sakit."

Femy tersenyum misterius, "Em tau deh tadi malem nonton film berdua, gak kayak gue sama Ferdy kampret."

Aku tersenyum senang mengingat taid malem, "Ih apaan sih fem, udah ah."

***

Kemana ya Revan? Apa aku harus ke rumahnya? Atau aku harus menghubungi tante Irma? Tapi aku tidak tahu nomer tante Irma.

BRAK!!

"KEMANA SIH DIA?"teriakku tanpa sadar.

Femy tertawa dan orang-orang dikantin melihatiku dan tertawa cekikikan.

Can I Move On?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang