Strong ; How Jealousy Feels Like.

1.3K 181 63
                                    

Don't forget to vote and comment!

❤️❤️❤️❤️

----

Tak terasa seminggu telah berlalu semenjak kedatangan Eleanor di University of Cambridge. Semenjak pertemuannya dengan Louis Tomlinson dan juga semenjak hidupnya terasa berubah.

Seperti gosip yang beredar, hubungan Louis dan Briana tidak bertahan sampai seminggu.

Kemarin siang, Briana mendatangi Eleanor sambil menangis memohon agar membantunya kembali dengan Louis.

"Are you guys even together?" Tanya Eleanor, yang membuat Briana justru tambah menangis.

Malam harinya saat Louis baru kembali entah darimana, Eleanor yang tengah bersantai di ruang tengah bertanya. "Mengapa kau tidak pernah bertahan pada satu wanita saja?"

Louis menatapnya datar.

"Briana. Dia datang padaku untuk membawamu kembali padanya" Jelas Eleanor. "Have you ever felt.. lonely? You don't have that special someone? Yang dapat kau ajak bicara tentang hari-harimu, masalah-masalahmu. Yang dapat memerhatikanmu?"

Louis mendenguskan tawa. "Ha. I don't need someone" Jawabnya singkat lalu segera berjalan menuju kamar tidurnya.

"Why?" Tanya Eleanor lagi sebelum Louis menghilang di balik pintu. "Because admitting you need someone makes you feel weak? Why is it always about weakness?"

Louis membanting tutup pintunya.

Kurang lebih 2 jam kemudian saat Eleanor hampir terlelap, seseorang menggedor kencang pintunya.

"What is it?" Tanya Eleanor kesal.

"Your bag" Katanya sambil menjulurkan tas Eleanor yang telah ia cari seharian, tasnya jatuh saat ia di sekap oleh Prescott. "Termasuk ponselmu yang terjatuh juga sudah ada di dalam situ"

"Woah" Pekik Eleanor merasa sangat senang. "Thank you very much! For the very first time I'm thankful for having yo–"

"Zayn" Ucap Louis memotong ucapan Eleanor sambil membalikan badannya. "Zayn yang menemukannya. Aku hanya pengantar. Thank him"

"Oh.. kay" Ucap Eleanor membuka tasnya, semua barangnya masih utuh. Uang di dompet, handphone serta yang lainnya.

16 jam kemudian, pukul 3 siang, di sinilah Eleanor. Dalam gedung fakultasnya, kelas berakhir 5 menit yang lalu.

Hujan deras disertai guntur turun. Eleanor tengah menunggu hujan mereda sambil duduk di salah satu kursi yang terletak di koridor pintu masuk.

"Are you Eleanor Calder?" Seorang perempuan dengan aksen Amerika mendatangi Eleanor. Terdapat beberapa tato di lengannya. Intonasi bicaranya seperti orang sombong, membuat Eleanor tak suka akan kehadirannya.

"Yeah. What's the matter?" Jawab Eleanor dengan nada ramah yang dibuat-buat.

"I'm Danielle Campbell. Aku dengar kau satu-satunya mahasiswi yang mendapat nilai sempurna pada Pop Quiz lalu. Kau mencontek siapa? Atau.. Kau menyogok siapa?" Danielle melipat lengannya di depan dada, menatap Eleanor malas.

Mulut Eleanor terbuka lalu ia mendenguskan tawanya. "Excuse me? That was very uncalled for" Ucap Eleanor kali ini dengan nada meninggi, membuat orang di sekitar melihat ke arah mereka.

STRONG // ElounorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang