[2] Seperti Daun

7.1K 208 7
                                    

Ketika awan terhenti dalam tangisnya

Mentari telah lelah bertengger di penggalah senja

Dan butir kapas bertinta belum bangkit dari hibernasinya

Kau tetap tidak mengalihkan parasmu menjauh

Langkah itu melebar, karena pintu hatiku tersebar bebas

Hatiku berserakan bak musim ini

Dimana daun menjelma terang lalu gugur

Bukan minta disapu, malah kau pungut hati-hati

Bahkan kau muliakan dirinya lebih dari bidadari

Kau pantau hatinya, takut ia terluka

Lalu saat ia larut dalam senyummu

Setelah semua takhta engkau runtuhkan, Kau pergi

Lihatlah! Kini anginpun tak bisa mengejarmu

Sekalipun kilat sinar menandingimu

Larimu lebih cepat

Terlampau cepat, sampai-sampai daun lupa bahwa ia hanya pungutan yang terbuang.

-Adeleide



Bersajak LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang