[4] Tuhan...

4.4K 132 2
                                    

Tuhan...

Hati ini salah, ia berdetak tidak pada tempatnya

Debaran beda ini tak ingin kurasakan

Aku sudah menepisnya jauh

Hingga bentuk wajahnya jatuh tepat di titik butaku

Bahkan telah kulingkarkan kelingking saraf ini pada langit dan bumi

Sumpahku bahwa namanya tak pernah lagi meracuni pengecapanku

Tuhan...

Tapi kenapa lentera bayangnya kembali menghantui

Seketika aku merasa sebagai makhluk yang paling ingkar

Haruskah aku melepaskan sumpahku pada semesta?

Aku tersesat oleh jalur yang sudah kupilih

Pada jalan yang seharusnya menjauhkan bukan malah menumpahkan perekat

Tuhan...

Haruskah ragaku beranjak lompat dari simpang ini, walau jiwa tertinggal diam dibelakangnya?

Atau,

Menunggu masa dimana kelabu menjemput dalam kesakitan raga, saat benci yang menguasai jiwa?

Yang mana harus ku pilih?

-Adeleide

Jika kebimbangan itu semakin sering hadir, maka perlu lebih erat mengenggam pengaman ini. Aku tak akan kalah oleh kenangan!

Bersajak LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang