Langit Senja.

1.4K 30 0
                                    

*

Aku membuka mata. Temaram bias malam menyambutku. Langit senja sudah lama berlalu, menyisakan langit gelap berhias taburan kelip bintang.  

Aku menghela nafas panjang mencoba mengembalikan kesadaran diriku. Berapa lama aku tertidur? aku mencoba mengingat sesuatu...Lalu aku mendengar dengkuran halus itu. kukerjapkan mataku mencoba menyesuaikan dalam kegelapan dan aku melihat sosok itu .

Seraut wajah tertidur pulas disampingku. Dadanya yang terbuka tampak bergerak naik turun dengan teratur seirama dengan alunan nafas. Wajahnya memikat dengan hidung bertulang tinggi, alis mata yang bagus, Mata itu menyimpan tatapan yang sempurna, menabur pesona sekaligus jerat yang tak terelakkan. Dan aku salah satu yang terjerat dalam pesona itu. "hmm.. " gumamku dalam diam. Perlahan aku membelai sepasang alis mata itu.

Detik berikutnya kelopak mata dibawah alis itu terjaga, dengkuran halus berakhir sudah. lenganku langsung bergerak mencari tombol lampu tetapi sebuah rengkuhan menghentikanku dan menarikku kedalam sebuah dekapan lengan yang lembut.  

"Jangan nyalakan" bisik Kenzo dengan rengkuhan erat. "Aku masih mau memelukmu dalam gelap begini Cherie"  

"Sudah tengah malam, waktumu untuk pulang," bisikku . tetapi aku menikmati pelukannya. 

Pelukan itu melonggar. "Jam berapa?"  

"Hampir jam 12."  

Pelukan terlepas dalam satu gerakan, lalu terdengar lenguhan dalam nada penuh keluhan. 

"Selarut itukah?"  

"Ya,"  

Aku menekan tombol lampu, dan cahaya membiaskan terang. 

"Mengapa waktu selalu berlalu begitu cepat saat bersamamu? membuatku bagai selalu kekurangan waktu, seperti orang yang dahaga." 

"Begitukah? Kalau begitu pergilah ke kamar mandi, ada banyak air disana, hilangkan dahagamu dan mandilah."  

"Mandi katamu?" tengah malam begini ? O terima kasih banyak. Tolak Kenzo mentah mentah sembari meraih kemeja di sandaran Kursi. 

"Wangi farfumku melekat padamu" Aku mencoba mengingatkannya. "itu bisa memancing kecurigaan Helena" 

Gerakan Kenzo yang tengah mengenakan kemeja terhenti. Berpikir sesaat lalu dilepasnya kemeja itu. 

"Apakah semua Perempuan seperti itu?" keluhnya " setelah hamil hidung dan telinganya mandadak berubah sedemikian peka sehingga mengetahui semua yang kulakukan" 

Naluri perempuan, jawabanku dalam hati. Atau naluri janin?  

"Mungkin pembawaan bayi dalam kandungannya" Ucapku tanpa nada  

"Ngidam maksudmu? Bisa jadi. Dia memang jadi serba aneh akhir akhir ini.Apupun yang diinginkannya harus tersedia saat itu juga. As soon as possible tanpa bisa ditunda lagi." keluh Kenzo menumpahkan emosi. "Cherie, kau tahu ngidamnya yang terbaru?"  

Aku menggeleng 

"Dia ingin naik kapal pesiar ke Malaysia, melihat malaka katanya" 

"Apa susahnya? Ada banyak kapal wisata kesana?"  

"Tapi Cherie sayang, Lihat apa yang akan terjadi padaku. Tiga malam empat hari aku harus mendampingi Helena di kapal . Dan kau tahu semenjak hamil dia begitu rewel luar biasa dan.... "  

"Bukankah itu kewajibanmu? bukankah kehamilan itu hasil karyamu? jadi mengapa tidak menikmatinya.. anggap saja sebagai bulan madu kedua" 

"Kalau boleh memilih, aku lebih memilih untuk berlayar bersamamu" bisik Kenzo sembari memelukku . 

Aku berkelit, kutepiskan pelukannya. 

"Sudahlah cepat mandi."  

"Tunggu aku sedang berfikir untuk membawamu serta dalam pelayaran itu," kata Kenzo seraya memikirkan sesuatu. 

"Apa?" Aku terkejut. "Akan jadi apa nanti aku disana? Dayang-dayang Helena? Oh, please, No way!"  

"Tentu tidak , sebentar, dengarkan rencanaku..." 

"Keikutsertaanmu harus disamarkan dengan rapi. kau harus tampil sedemikian rupa, dalam arti sama sekali tidak berpotensi untuk dicemburui" Kenzo menjelaskan dengan bersemangat. 

"Caranya harus ada seseorang yang mendampingimu, entah sebagai tunangan, pacar, atau apalah. Pokoknya seseorang yang berperan sebagai pasanganmu". 

"ide gila" aku tidak setuju  

"Sama sekali tidak, justru ide yang sangat cemerlang. Bayangkan, kita berlayar bersama, menikmati cahaya bulan purnama di laut lepas... wooow!"  

"Aku tidak tertarik untuk berperan dalam sandiwaramu itu . Lagipula tak ada temanku yang sudi menjadi pelengkap penderita sebagai aktor samaran kita." Aku berusaha menolak. 

"Tidak masalah. Aku telah memiliki tokoh utama untuk penyamaran ini". 

aku terkejut "Maksudmu?"  

Kenzo tersenyum lebar. "Tempo hari ada seseorang yang berhutang padaku dan aku tahu dia sedang tak memiliki apapun untuk membayarnya. Jadi, pasti dia mau melakukan apa saja untuk melunasi hutang itu, apalagi untuk mendampingi gadis semanis dirimu, meskipun hanya sandiwara."  

"Kenzo!"  

"Jangan khawatir. kau pasti tidak akan kecewa dengan penampilannya. dia keturunan campuran. Jangkung dan tampan. kalau tidak demi sandiwara ini, akupun pasti tidak akan rela melihatmu berdampingan dengannya. Apalagi kalian nanti harus sekamar." 

"Cukup hentikan khayalan gila mu itu!" hilang kesabaranku.  

"Kau pikir aku ini apa? menyuruhku berpasangan dengan laki laki yang tidak kukenal demi mendampingimu berpesiar dengan istrimu?"  

"Tapi Cherie, aku benar benar ingin berlayar bersamamu dan bercinta denganmu di bawah cahaya bulan. Kapan lagi kita akan mendapatkan kesempatan seperti ini?" 

"Kita bisa melakukannya lain kali, berdua saja."  

"Tidak mungkin. Semenjak hamil, Helena tidak mengizinkanku pergi ke luar kota."  

"Tapi... "  

"Jangan takut. Aktor kita ini bukan seorang laki laki yang berwatak nakal, apalagi terhadap perempuan dia justru cuek. Lagi pula aku akan memberinya persyaratan yang sangat ketat sehingga kujamin kau aman bersamanya. Dia pasti tidak berani melanggar persyaratanku, selain itu, bukankah aku berada di kapal yang sama? aku bisa langsung datang padamu, secepat yang kau inginkan. I will be there for you as soon as possible."  

aku merasa ragu ragu 

" Aku....."  

"Tenang saja. Besok akan kupesan tiket dan kita akan menikmati pelayaran ini bak bulan madu pengantin baru. Mau ya?" Kenzo membujukku dengan tatapan memelas. 

Oh tatapan itu ......, mengapa aku selalu terjebak di dalamnya? Aku mengerjapkan mataku .. tetapi tetap saja, bagai menjelma sebagai mangsa yang siap diumpankan ke dalam jaring laba laba .

♥ for my Prince 

sesuatu yang paling baik adalah yang paling sulit.. 

kebahagian tidaklah selalu berupa kesenangan..

yuk intipin fotonya si Hugo________

Selir Hati !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang