Tamu istimewa

899 30 7
                                    

Allow Reader .. udah dapet ide nih buat ngelanjutin storyquw..

sebelumnya thanks Vote n Comment nya.

Maafin yah kalo ada yg kurang suka dengan story ini, cozy storinya jadi mellow :D :D :D ..

Yukk Lanjoood ---------------------------------->

****

"Berbahagialah orang yang bisa menangis karena sesungguhnya dia telah berhasil melakukan satu pelepasan," Kata Hugo sembari menaburkan merica pada telur scramblenya.

Ini sarapan terakhir mereka di kapal. Sore ini kapal akan berlabuh di Singapura.

Cherie memicingkan mata. "Kau menyindirku?"

"Mungkin." Hugo tersenyum lebar. "Nice Crying."

"Terima kasih, sudah menertawakan kesedihanku."

"Sedih? Hei, lihat dirimu!" Hugo menepuk jemariku, menyadarkanku akan sesuatu. "Semalam memang kau menangis , tapi pagi ini kesedihan itu sungguh tak tersisa, bahkan aku tak melihat bekas kau menangis semalam. Bercerminlah dan lihat betapa cerahnnya kau hari ini tak ada bekas menangis sedikitpun. Matamu begitu bercahaya, bahkan tak pernah kulihat sejak hari pertama kita bertemu."

"Kau mencoba menghiburku?" Aku bertanya dengan nada dingin.

"Tidak." Hugo menggeleng jujur. "Aku benar-benar melihatmu seperti sosok yang baru hari ini."

"Benarkah?"

"Itu pendapatku. Aku tidak tau apa yang terjadi padamu semalam dan bukan hakku untuk tau lebih jauh. Aku bukan wartawan infotainment dan kau juga bukan public figure. Tapi kurasa kau mengalami sesuatu yang luar biasa, semacam pelepasan seperti yang kukatakan tadi dan itu membuatmu menjadi seseorang yang baru hari ini."

#Hufttt , aku menghela nafas panjang. Analisis yang sangat tepat. Apakah sedemikian mudahnya diriku terbaca? Tapi baiklah, memang tidak ada yang perlu disembunyikan lagi.

Aku telah mengambil keputusan dan aku ingin bersikap jujur, apa adanya. Juga terhadap Hugo.

"Semalam aku telah mengambil keputusan," aku berkata.

"Tentang" Hugo menunggu.

"Kenzo. Aku ingin mengakhiri hubungan kami."

Hugo terkejut. Gerakan mengunyahnya berhenti..

"Bagaimanapun, aku merasa kehilangan, dia.... " Aku berpaling berusaha menyembunyikan bening di ujung mataku .

"Kau mencintainya? "

"Ya. tetapi sesudah pelepasan itu aku seperti terbebas dari sesuatu . Entahlah, tetapi hatiku terasa ringan."

"Apakah Kenzo setuju?"

"Entahlah. ini baru keputusan sepihak."

"Bagaimana bila kenzo tidak mau melepaskanmu?"

"Kita akan segera tau, untuk itu hugo bisakah aku meminta bantuanmu?"

"Apa?"

"Siang ini juga aku harus menemui kenzo. Karena itu tolong pastikan kau bisa membebaskannya dari Helena."

"Berapa lama waktu yang kau perlukan?"

"Hanya satu jam."

"Baik, Dimana kau akan menemui Kenzo?"

"Tatami Room, deck 5"

"Kalau begitu, kuusahakan Helena betah di perpustakaan atau paling tidak di tempat bermain anak dideck 9 dan 10, cukup jauh dari kalian."

Selir Hati !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang