Nelly => 3

283 33 2
                                    

...................||.......................

Naufal's pov

Dari kejadian beberapa bulan lalu, gue semakin tertarik sama tuh cewek. Bener-bener mirip sama malaikat penjaga gue

Waktu pulang sekolah pun tiba, gue segera ke kelas Nelly untuk mengajak dia pulang bareng

"Hai Nelly, pulang bareng gue yuk." Sapa gue ke Nelly. Shiittt kenapa jadi awkward gini ngajak dia pulang bareng

"Maaf tapi aku gak bisa, aku bisa pulang sendiri." Jawab Nelly menanggapi tawaran gue

Entah apa yang menuntun gue untuk mengikuti cewek itu. Sikap dinginnya makin membuat gue semakin penasaran dengannya

"Kamu kenapa ngikutin aku sih?" Tanya Nelly dengan serius.

"Siapa yang ngikutin lo. Emang mau banget gitu gue ikutin?" Bukannya  menjawab pertanyaan Nelly, gue malah nanya balik.

"Nyebelin." Ucap Nelly

Tak lama bus itu sudah nongol aja di halte Nelly segera naik dan gue ngekor dibelakangnya. Dia duduk dibagian dekat dengan jendela dan dengan gerakan ia menyumpel telinganya dengan headset dan mulai terhanyut dalam alunan lagu-lagu di iphone-nya.

Gue langsung mengambil mengambil satu headset dari telinganya lalu ku simpan di telinga gue, dan mata Nelly  langsung melotot. Aiihh lucu banget lo nell.

"Heeeh... kamu ganggu konsentrasiku." Ujar Nelly

"Makasih .. gue emang ganteng," ucap Naufal

"Gak nyambung tau." Suasana kembali hening dan ini awkward banget menurut gue.

"Nelly" ..... Dia terdiam tak menanggapi

*********

Nelly's pov

"Nelly".... bisik dia, aku diam tak menanggapi

"Kalau dilihat-lihat lo ternyata cantik loh," katanya, dengan suara yang pelan sambil memandang wajahku.

Aku kaget dong, kenapa tiba-tiba dia bisa berbicara begitu. Memang dia tidak tahu, efek dari ucapannya tadi itu bikin jantungku sakit karena berdetak lebih kencang.

"Makasih ya" akhirnya kujawab sambil menatap ke luar bus tanpa memandang dirinya. Aku tidak mau dia melihat wajahku yang aku yakin udah merah kaya apel.

Dengan suara pelan itu lagi dia berbicara :

"Apa gue boleh mencintai lo,?" Bisiknya, "izinkan gue mencintai lo nell."

WOW!!! suaranya pelan, tapi rasanya seperti ketiban durian runtuh. Siapapun tolong aku, tolong jantungku please!. Aku hanya terdiam, tidak mau merespon ucapannya.

Emang kalau mau suka harus minta izin gitu, baru tahu aku.

"Gue bakalan usaha Nell. Tunggu gue ya, jangan buka hati lo untuk orang lain selain gue", katanya sambil menggeggam tanganku

"Kamu ngomong apasih", ujarku sambil meleskan tanganku dari genggamannya.

Aku harus jual mahal dong, aku tidak mau dibilang murahan oleh fans-fans dia di sekolah soalnya dia terkenal banget satu sekolahan. Bisa berabe urusannya kalau aku jadi korban bully fans-fans dia

Setelah itu aku memilih diam dan bersikap berusaha tidak akrab dan terlihat biasa saja, tetapi kenyataannya salah aku yakin pipiku udah seperti apel pasti. Tak lama dia berbicara lagi.

"Insting gue berkata lo belum tahu nama gue", ujarnya

Aku hanya mengangguk menanggapi ucapannya

NellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang