Nelly => 6.

185 25 8
                                    

Harapan yang tersisa adalah menemukan setitik cinta baru yang bersemi tanpa tanda tanya, di suatu hati, di suatu masa.....!!!

..................................................

Pagi ini Naufal sudah berada di depan rumah Nelly dan dengan segera Nelly bersiap-siap, ia tak ingin Naufal menunggu lama. Nelly pun menghampiri Naufal dan denga segera menaiki motor milik Naufal.

Setelah sampai di sekolah, mereka berjalan beriringan. Naufal mengantar Nelly ke kelasnya. Setelah sampai, ia berlalu meninggalkan Nelly karena sudah sampai di kelasnya dengan selamat, sehat wal'afiat.

"Ciee ciee makin dekat aja lo Nell," ujar Inaa sambil mencolek Nelly

"Apaan sih Naa," ujarnya malu-malu.

Tak lama bel masuk sudah berbunyi, hari ini, seperti biasa Nelly mengikuti pelajaran seperti biasanya. Dalam proses belajar-mengajar, tiba-tiba terdengar banyak suara motor dan suara pecahan kaca. Nelly dan semua yang berada di dalam kelas ini kaget. Setelah mendengar suara itu, pelajaran dihentikan.

Mereka hendak ke luar kelas untuk melihat apa yang sedang terjadi, dan di luar gerbang sekolah sana, ada banyak sekali motor, beserta siswa berpakaian putih abu-abu dan sudah ada badik di tangannya.

*****

Nelly's pov

"Anak-anak jangan ada yang keluar kelas." Ucap Kepala Sekolah menggunakan microfon dan terdengar jelas di seluruh penjuru sekolah ini.

Pikiranku hanya tertuju pada Naufal, dia anak geng motor, aku takut, aku khawatir. Sumpah !!!.

"Naa ada apa?" Tanyaku khawatir

"Ini pasti lagi mau tawuran lagi antara anak geng motor sekolah sebelah. Mungkin ada yang nyari masalah sekolah lagi." Ucap Inaa

"Naa, Naufal mana ya? Kok aku khawatir!" Perkataan itupun sukses keluar dari mulutku yang sedari tadi ku tahan.

"Gak tau Nell. Mungkin sekarang dia lagi tawuran." Ucap Inaa yang menambah kekhawatiranku.

"Emang di sini sering terjadi tawuran Naa?" Tanyaku lagi.

"Iya Nell. Hai ini tuh udah biasa terjadi, santai saja lagi pula Naufal pasti baik-baik aja. Dia udah gede pasti bisa jaga diri." Ucap Inaa

"Tapi.. gak bisa Naa. Kepikiran Naufal terus hikss... hiksss." Aku terisak dan menyadari aku menangis Inaa langsung memelukku untuk menenangkanku.

"Tenang aja, dia pasti baik aja." Ucap Inaa menenangkanku lalu membawaku duduk dikursi untuk memenangkan pikiran sebisa mungkin.

Namun nihil, rasa khawatir itu tidak kunjung reda dan aku beranjak dari tempat duduk lalu keluar kelas. Kali ini aku harus tahu bagaimana keadaan Naufal.

"Ehh Nelly lo mau kemana? Kata Kepala Sekolah jangan keluar, bahaya." Teriak Inaa namun aku tidak memperdulikannya. Kulangkahkan kakiku satu demi satu di koridor sekolah yang sudah banyak pecahan kaca. Namun, aku tak kunjung mendapatkan Naufal.

"Ya Tuhan... jaga dia." Ucapku dalam batin.

Aku kembali berjalan ke kelas dengn wajah yang lesu.

"Woii Nelly, Naufal tadi nyari lo, tapi lo gak ada di kelas." Ucap Marco teman sekelasku.

"Kapan?"

"Tadi, waktu lo keluar."

"Ya Tuhan, dia mencariku."  Ucapku dalam hati.

*****
Di keheningan malam ini, aku hanya duduk termenung di sisi balkon kamar menikmati indahnya pemandangan kota Bandung di malam hari. Merasa sudah cukup aku beranjak menuju kasur untuk tidur.

Drrttt...drrtttt handphone ku berbunyi dan dengan segera aku meraihnya dapat terlihat jelas siapa yang menelepon malam-malam begini.

Naufal cakep's calling. . .

Aku bingung dong? Kok bisa ada kontak Naufal di handphone ku. Oh iya dia pernah mengotak-atik handphoneku. Ya ampuunn kok bisa lup sih!.

Dan dengan segera aku menekan tombol hijau

"Halo...?" Ucapku

"Halo Nell," ucapnya di seberang sana.
"Nelly... maaf," katanya

Lah? Kenapa dia minta maaf?

"Maaf untuk apa Fal?"

"Maaf karena telah membuatmu khawatir!"
"Maaf karena tak memberimu kabar. Gue minta maaf sudah membuat lo kepikiran tentang keadaan gue Nell."
"Dan sekarang,  gue gakpapa." Ujarnya

Tanpa kusadari air mataku jatuh mendengar ucapannya.

"Kamu.. kamu jahat Fal. Kamu tahu, bagaimana tadi aku di sekolah? Aku udah kayak orang sinting kesana kemari mencari keberadaanmu, tapi apa? Aku tidak menemukanmu.
Aku khawatir apa kamu baik-baik saja, aku khawatir Fal hikss.. hikss ," Ucapku terisak

"Please maafin gue Nell."

"Iya. Aku maafin. Tapi sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa banyak anak geng motor? Aku tahu kamu anak geng motor, itu yang buat aku khawatir!"

"Kamu gak terlibat kan?" Tanyaku di sela-sela isakan.

"Iya Nell. Gue gak terlibat. Salah satu anggota geng motor gue ada yang mukul anak geng motor sekolah sebelah. Tapi tenang aja, buktinya gue gapapa kok." Jawabnya.

Lalu aku menghapus air mataku mendengar penjelasan dari Naufal.

"Sekarang, kamu tidur ya. Kamu pasti capek. Gue nyanyi satu lagu buat lo deh," Ujarnya jauh di seberang sana.

Kok mendadak dia jadi baik ya? ngomongnya pake kamu kamu. Bisasanya juga pake lo. Biarin dehh yang penting aku seneengg bingittzz

"Hmm.. oke, oke!" Ucapku

"Jangan tutup teleponnya, biar gue aja."
Aku mendengar suara krasak krusuk di seberang sana tapi aku hiraukan.

Tak lama kemudian aku mendengar suara petikan gitar dan dia memulai aksi nya ..

Mmmm ternyata dia bisa main gitar

Naufal menyanyikan sebuah lagu officially missing you. Jangan tanyakan suaranya. Sangatt baguss Ya Allaah, seketika aku langsung menjadi wanita paling beruntung bisa bertemu dengannya.

Di tengah-tengah ia melantunkan lagu itu, aku merasakan kantukku sudah datang. Mungkin Naufal sudah mengira aku sudah tidur tetapi nyatanya belum.

Setelah ia menyanyi ku dengar suaranya pelan namun masih bisa aku mendengarnya

"Tidur ya Nell. Maaf sudah buat lo khawatir. Maaf sudah buat lo seperti orang sinting. Lo harus tahu Nell, gue juga khawatir sama lo. Gue berusaha buat nemuin lo buat ngasih kabar kalau gue baik-baik aja. Tapi kata Aldo jangan bahaya buat gue. Lo harus tahu itu Nell. Betapa frustasinya gue tadi."

Tak kurasa air mataku jatuh menetes dengan sendirinya. Setelah mengucapkan kalimat itu, Naufal langsung menutup teleponnya.

"Selamat tidur juga Naufal." Ucapku dalam hati di keheningan malam ini.





Tertanda Kamis, 3 Maret 2016
Vote + comentnya guys..
Tingkiiuuu


NellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang