Nelly => 14

104 13 0
                                    

"NAUFAL, PERTUNANGAN KAMU DENGAN ANAK TEMAN AYAH AKAN BERLANGSUNG MINGGU DEPAN."

Mendengar celotehan Ayahnya, Naufal tidak perduli sama sekali ia hanya melenggang naik kekamarnya lalu membanting pintu kamar dengan keras.

Naufal benar-benar kacau, ia membanting apapun yang ada di sekitarnya hingga membuat kamarnya seperti kamar pecah. Setetes darah berhasil mengalir di tangannya akibat meninju dinding kamar.

***

"Aduhh ini pelajarannya gimana sih? Bingung bingung bingung. Terus ini rumusnya kok gini? Yang diketahuinya gak ada!," ucap Nelly.

Saat ini dia sangat bingung dalam pelajaran matematika. Padahal besok dia akan ulangan harian namun ia belum saja mengerti materinya. Ini semua gara-gara ia tidak memerhatikan gurunya menjelaskan waktu itu.

"Oh.. gue tau, gue harus ke rumah Naufal. Dia kan jago kalau matematika."

Meskipun tampang Naufal berandalan, bad boy, sering keluar masuk BK, dia termasuk siswa yang berpreatasi baik di bidang akademik maupun non akademik.

Nelly segera bersiap-siap untuk ke rumah Naufal.

"Bang, Nelly pergi dulu ya. Mau ke rumah temen belajar bareng besok ulangan!"

"Iya. Mau gue anter?" Tawar abangnya

"Gak usah gue naik taksi aja. Ya udah Nelly pergi dulu. Jangan lupa kasih tau Bunda." "Assalamualaikum. "

"Walaikumsalam."

"Eh eh Nelly lo pulang jam ber..." ucapannya terhenti karena Nelly sudah pergi

"Ck. Dasar tuh anak belum selesai ngomong udah main pergi aja."

***

Nelly sudah memasuki pekarangan rumah Naufal dan segeran memencet bel.

"Ting Nong!!!"

Mendengar suara bel berbunyi, Andra ayah Naufal yang berada dekat dengan pintu bergerak untuk membukanya

"Assalamualaikum." Ucap Nelly

"Walaikumsalam." Jawab Andra, lalu memperhatikan gadis yang ada di hadapannya ini. Ya dia satu-satunya penghalang pertunangan Naufal dengan anak rekan bisnisnya.

"Naufalnya ada om?" Tanya Nelly

Andra tidak bergeming. Banyak yang memenuhi pikirannya termasuk memberitahu gadis ini untuk menjauhi Naufal karena dia akan segera bertunangan.

"Om, Naufalnya ada?" Tanya Nelly sekali lagi seraya melambaikan tangannya

"Apakah kamu yang namanya Nelly?"

"I..i.iya om." "Kenapa?" Tanyanya

"Silahkan masuk. Naufal ada di kamarnya. Tapi sebelum itu saya ingin berbicara denganmu."

Andra pun berjalan menuju ruang kerja dan disusul Nelly dibelakangnya. Andra mengeluarkan sejumlah uang dan ia langsung memberikannya ke Nelly.

"Itu uang sudah cukup banyak untuk kamu. Pergilah sejauh mungkin dan jangan pernah untuk kembali kesini, jauhi Naufal karena dia akan segera bertunangan minggu depan."

"Maksudnya om?" Tanya Nelly

"Saya tau kamu adalah kekasihnya Naufal. Jauhi dia atau kubuat kau dan keluargamu menderita!" Ucapnya

"Tapi om Nelly gak ngerti."

Andra sudah geram terhadap Nelly yang sampai saat ini belum mengerti maksudnya "Saya kan sudah bilang ambil uang itu dan pindah dari kota ini. Jauhi Naufal karena sebentar lagi dia akan bertunangan dan kamu" ucapnya sambil menunjuk wajah Nelly, "satu-satunya jadi penghalang dilangsungkannya pertunangan Naufal."

NellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang