Nelly => 7.

178 23 2
                                    

Aku mencintaimu dengan caraku, dalam diam tanpa unjuk diri berlebihan. Dalam hembusan nafas yang terkuak lewat kata-kata.

................................................

Hembusan angin seakan menyambutku pagi ini di sekolah.
Dan bagiku, Bandung adalah kota yang sejuk, indah, seakan angin membawaku tenang bersama indahnya kota Bandung.

"Mungkin Tuhan tersenyum saat menciptakan kota ini." Ucapku dalam hati

****

Saat jam istirahat, Nelly dan Inaa beranjak menuju ke  kantin dan mulai memesan makanan kesukaan mereka.

Di tengah-tengah melahap makanannya, tiba-tiba kantin mulai ribut entah karena apa, dan ternyata mereka ribut karena
Naufal dkk memasuki kantin lalu mendekati meja Nelly dan Inaa.

Sudah terpampang jelas di wajah Naufal terdapat senyuman yang dapat melelehkan siapa saja yang melihatnya termasuk Nelly saat ini.
Tapi ia bungkam, ia lebih memilih untuk diam.

Naufal dan Nelly sudah semakin dekat akhir-akhir ini, tetapi belum ada sebuah ikatan yang mengikat keduanya dalam satu hubungan.

"Hai Nell." Sapa Naufal

"Hai," Ujarnya singkat

"Bentar malam ada waktu gak?"
"Gue jemput lo bentar ya jam 7 gpn," katanya lalu dengan gerakan cepat Naufal dkk meninggalkan Nelly tanpa mendapatkan jawaban dan ucapannya sukses membuat Nelly melongo.

(Gpn = gak pake nolak)

Beberapa sisiwa yang melihat kejadian itu langsung bersiul dan sukses membuat rona merah di pipi Nelly

"Cieee cieee aduhh kok Naufal lomantis anet sih?" Ucap Inaa menirukan suara anak kecil

"Ih apaan sih," ucap Nelly karena risih dengan suara Inaa

***

Sementara sore ini di rumah Naufal, ia sudah mempersiapkan baju yang akan digunakannya sebentar malam.

"Fal, lo yakin mau nge-date sama Nelly?" Tanya Rio sahabatnya.

"Ya iyalah kalau gue udah ngajak cewek nge-date pasti gue seriuslah!" Ucapnya

"Tapi, lo gak berbakat di bidang ini Fal!" Ejek Vano dan langsung dihadiahi jitakan oleh Rio

"Lo mau nembak Nelly malam ini?"

"Kita bantu lo supaya kelihatan romantis, bagaimana"? Usul vano.

"Oke, tapi gak berlebihan. Gue benci berlebihan," ucap Naufal

"Tenang aja kali, serahin semuanya pada Rio dan Vano," ucap mereka berdua dengan semangat.

Sementara itu, Nelly  sudah siap-siap dan di bantu oleh Inaa, sahabatnya. Polesan make up yang sangat cantik di wajahnya dan terkesan natural membuat wajah Nelly semakin cantik.

Bel rumah Nelly berbunyi, dan dengan segera Nelly turun ke bawah untuk membuka pintu. Tetapi, yang membuka pintu bukanlah Nelly melainkan Ibunya.

"Assalamualaikum tante, Nelly nya ada?" Tanya Naufal dengan sopan

"Ada kok, tunggu ya tante panggilin Nellynya,".

Sebelum memanggil Nelly ternyata ia sudah berada di dekat Bundanya

"Nah Nelly nya sudah ada tuh," ucap Bundanya dan terukir di wajahnya senyuman. 

"Kalian mau kemana? Rapi banget! Mau nge-date ya?" Tanya Bunda Nelly

NellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang