Nelly => 9.

149 20 2
                                    

.................

KRINGG KRIIINGGG !!!

Bel tanda pulang sekolah sudah berbunyi, itu tandanya semua siswa siswi bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Naufal dengan sigap menuju ke las Nelly untuk mengantarnya pulang.

Setelah sampai di rumah Nelly, Naufal pun pamit untuk pulang.

"Gue balik Nell," ucapnya

"Gak masuk dulu? Kok cepat amat pulangnya?"

"Ada urusan. Lain kali deh gue mampir. Ya udah gue balik dah!" Ucapnya lalu menstater motornya tak lupa pula ia melakukan hal rutinnya yaitu mengacak rambut Nelly.

Nelly melihat motor itu melaju hingga sudah tak terlihat oleh mata, barulah ia memasuki rumahnya.

"Assalamualaikum," Ucapnya

"Walaikumsalam," ucap Bundanya

"Bang Roy mana Bun?"

"Ada kuliah, entar sore baru pulang."

Nelly pun bergegas menuju kamar ia membaringkan tubuh di kasur empuk miliknya. Dengan perlahan, matanya kian meredup hingga Nelly sudah berada di alam mimpi.

***

Sementara itu, Naufal melajukan motor menuju rumahnya. Dapat terlihat jelas oleh matanya terdapat mobil di garasi rumah. Ia tahu betul, mobil itu milik ayahnya.

"Ck. Ngapain dia kesini," umpat dalam hati.

Naufal memasuki rumah tanpa perduli dengan kedatangan ayahnya.

"Naufal," panggilnya.

Tapi naufal mengacuhkan dan memilih untuk ke kamarnya.

"Naufal," panggilnya lagi

Lagi-lagi Naufal mengacuhkannya

"NAUFAAL!!!, SAYA MEMANGGILMU." Ucapnya dengan nada suara yang tegas.

Naufal menoleh

"Ada apa anda ke sini, saya tidak butuh anda." Ucapnya

"Jauhi wanita itu," katanya

Kening Naufal mengerut. Wanita, berarti yang di maksud ayahnya adalah Nelly

"Apa hak anda menyuruhku menjauhinya?"

"Bahkan anda tidak punya hak sama sekali mengusik hidupku,"

"Saya kan sudah memberitahumu sebelumnya, saya akan menjodohkan kamu dengan anak teman rekan bisnis saya." Ucapnya

"Saya bukam mainan. Bahkan saya tidak mau sama sekali mengikuti permintaan anda," ucapnya tenang berusaha menahan emosinya.

"Saya bilang JAUHI WANITA ITU, atau kau ingin melihat wanitamu tersiksa?" Ucapnya menantang

"JANGAN SEKALI-SEKALI ANDA MELUKAINYA, anda tahu, bahkan saya sudah menganggap orang tua saya meninggal," Ucapnya penuh emosi dan rahangnya yang mengeras.

"Dasar anak tak tahu diri, masih untung saya membiayai hidupmu. DASAR ANAK PEMBANGKANG!"

"BAHKAN GUE GAK BUTUH LO MEMBIAYAI HIDUP GUE. Anda kemana? Saat Ibu gue membutuhkan anda? Anda sibuk dengan dunia anda. ANDA SIBUK BERMAIN DENGAN WANITA SIMPANAN ANDA." Ucap Naufal dengan penuh emosi yang meluap-luap.

"KEMANA ANDA SAAT IBU GUE SEKARAT? ANDA GAK PERNAH MENJENGUK IBU GUE SEKALIPUN! ANDA MANUSIA ATAU BATU? TIDAK PUNYA PERASAAN DAN HATI NURANI."

"IBU GUE BUTUH ANDA SAAT ITU, ANDA ADALAH SUAMI TAK BERGUNA." Ucap Naufal penuh emosi. Enek-enek yang selama ini tertahan sudah keluar. Benteng yang sudah di bangunnya selama ini, sekarang sudah runtuh dalam sesaat.

NellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang