Buron dari mereka

147 13 0
                                    

Persembahan khusus
Malam ini,
Aku paketkan bulan
Sekardus dengan kalian
Para pembaca sajak.
Dengan doa dan kejayaan.
Semoga ada kerjaan lain
Selain menanggung malu
Menghabiskan waktu
Membaca hal yang paling sia-sia,
Yang akan membuat hidupmu penuh renungan.
Hanya karna tulisan kecil
Yang tertoreh dari tinta mahluk-mahluk buron.

Ketika aku, bukanlah sapardi--
Yang menulis sebuah sajak percintaan elegan. Dengan kata-kata manis seperti gulali, dengan gaya khas yang flamboyan, dengan diksi yang menyentuh titik rasa pusat atau setidaknya dengan kata "aku ingin mencintaimu dengan sederhana"
Itu Tidak sederhana.
itu rumit.

Atau ketika aku, bukanlah seno gumira.
Bukan cerpenis pencinta senja, tak seperti beliau yang sehari-hari merakit senja dengan bahasa. Atau merekat senja, hingga seperti sebuah kartu pos dan dikirim keperempuan dambaannya.
Aku hanya tukang rakit puisi. Bukan sukab.
Jauh bedanya sama seno, beliau profesional.
Profesinya merakit senja.
Memasukan nya kedalam tulisan.
Itu rumit.

Atau saat aku, bukanlah aku nya chairil anwar.
Aku tak jalang.
Yang jalang itu yang gusar.
Yang tertindas katanya.
Yang pernah saling di terpa debu jalanan.
yang bilang sejarah adalah tentang penindasan.
Itu rumit.

Karna aku bukan mereka, aku buron dari kebiasaan.

Antologi Puisi : Analogi Klasik Kehidupan ModernTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang