part 3

666 58 10
                                    

"dia benar-benar sudah gila!" gumam Ryeowook, kakinya terus berlari menghindari kejaran sang ayah
Hosh hosh ia sudah mulai lelah, kakinya dipaksakan untuk berlari dan ini sudah terlalu jauh ia berlari,
Ini semua karena sang ayah, ayahnya benar-benar sudah gila, Ia menjadikan Ryeowook sebagai taruhannya diperjudian dengan kawan-kawannya,
Dan jika ayahnya kalah, ia akan ikut bersama pemenang judi itu, dan artinya ia tidak akan tau bagaimana kelanjtan hidupnya nanti, ayahnya masih terus mengejarnya, dia benar-benar ingin membuatnya menderita, ia sangat tau jika sudah menyangkut judi, ayahnya akan sangat sulit untuk dihentikan, bahkan ayahnya pernah ingin menjadikan sertifikat rumah satu-satunya itu untuk dijadikan taruhan, untung saja ia bisa menyelamatkan itu, kalau tidak dimana ia akan tinggal nantinya, Ia merampas sertifikat itu dari sang ayah saat sudah akan berada dimeja judi, menyembunyikannya ditempat tersembunyi dan berakhir dengan sang ayah yang memang sangat emosian itu marah besar dan mengobrak-abrik rumahnya tak lupa menyiksanya agar ia mau bicara namun sifat keras kepala sang ayah yang menurun padanya menjadikannya suatu keberuntungan karena ia masih bisa melindungi rumahnya walau badannya sudah remuk karena siksaan sang ayah,
Kembali kecerita, Ryeowook masih terus berlari tak menghiraukan umpatan-umpatan yangbia dapat dari orang-orang yang tak sengaja ia tabrak,

"mian. Mian" pekiknya sambil terus berlari, entah sudah berapa jauh ia berlari, yang pasti dipikirannya ia harus terus berlari menghindari sang ayah

Ia menoleh kebelakang untuk meihat seberapa jauh jaraknya dengan sang ayah, tak begitu dekat memang namun ia masih harus terus berlari,
Pluukk tak sengaja ia menabrak seseorang dan menjatuhkan minuman yang ia bawa dibaju yang ia kenakan

"eoh mian," membungkuk sebentar lalu berniat untuk melanjutkan larinya lagi, namun tangannya dicekal seseorang

"Yak!! Apa yang kau lakukan?? Isshhhh kau mengotori bajuku!!!!??"

"mian aku tak sengaja," ryeowook menoleh kebelakang untuk melihat posisinya dengan sang ayah tanpa melihat orang yang mengajaknya bicara,

"Aku berada disini!!! Kau tak memperhatikanku eoh??!!!" gadis itu seohyun, ia mengikuti arah pandang ryeowook lalu kembali menatap Ryeowook tajam

"Mian nona, aku benar-benar minta maaf, aku ada urusan lagi, mian!" Ryeowook membungkuk sekali lagi, Ia kembali menoleh lagi kebelakang dan melihat sang ayah yang mulai mendekat, melepaskan pegangan seohyun dari tangannya lalu beranjak akan berlari

"CHAKKAMAN!!!!" teriak seohyun lalu kembali ia menarik lengan Ryeowook sehingga gadis yang lebih mungil itu kembali menghadap kearahnya,

"kau benar-benat tidak sopan!! Seharusnya kau minta maaf padaku, tapi kau malah ingin lari begitu saja," teriakan seohyun tadi cukup membuat semua orang yang berda ditrotoar itu, manjadikan mereka objek pemandangan, tak terkecuali seorang namja yang membawa dua bungkus makanan ditangannya, kyuhyun memperhatikan seohyun yangbtengan mencengkeram tangan seorang gadis yang tak bisa ia lihat wajahnya karena gadis itu membelakangi posisinya, tanpa ada niatan mendekat

"Mianhae.!! Aku benar-benar minta maaf,!" ujar Ryeowook masih berusaha melepas genggaman tangan seohyun, sang ayah yang semakin mendekat membuatnya panik

"Kau pikir minta maaf bisa mengembalikan bajuku menjadi bersih lagi!? Kau harus menggantinya,!"

"kau hanya harus mencucinya, dan masalah selesai.. Nona, kumohon lepaskan aku!" Ryeowook masih terus mencoba melpaskan tangannya

"Mencucinya?? Yak!! Kau pikir bajuku ini baju sembarangan eoh!!? Ini adalah coat mahal yang bahannya adalah woll yang didatangkan langsung dari australia,

HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang