Part 5

839 70 17
                                    

Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, namun ryeowook sudah selesai membersihkan semua ruangan rumahnya, Ia mendudukkan diri disofa depan televisinya, pikrinnya berkecamuk, semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan ucapan pria yang ia temui malam tadi. Ryeowook merogoh saku celananya, mengambil sebuah kalung dan menatapnya datar,

"Apa yang dia ucapkan itu benar? Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Apa kita saling mengenal? Atau.... Arrrrrgggghhhh aku benar-benar tidak mengingat apapun!!!!"

Ryeowook mengerang frustasi, sejak semalam ia berusaha untuk mengingat masa lalunya, mencoba mengingat siapa pria itu atau setidaknya apa hubungan pria itu dengan kalung ini. Ryeowook memikirkan semua hingga ia tidak bisa memejamkan matanya, itulah alasan kenapa ia sudah bersih-bersih sepagi ini, namun seperti biasa sekeras apapun ia mencoba mengingat ia tetap tidak mendapat apa-apa, ia tidak mengingatnya, ia tidak menemukan jawaban dari semua pertanyaannya, dan selalu saja ingatan tentang kecelakaan sang umma yang muncul dipikirannya. Ryeowook memejamkan matanya, ia menekuk kakinya dan memeluknya erat, menenggelamkan wajahnya. Perlahan air mata mengalir dimatanya, Ryeowook tidak tau mengapa air matanya tiba-tiba keluar begitu saja, yang jelas ia hanya sedang ingin menangis saat ini.
.
.
.
"jam 7 pagi kau syuting iklan, jam 11 ada meet and greet bersama fans mu, jam 3 sore kau ada live, jam 5 kau harus ke Gangnam untuk datang ke acara peresmian, jam 8 kau ada perjamuan dihotel gangnam, jam 10 malam kau siaran diradio, jam 12 kau bisa pulang ke Seoul.. Kau mendengarku Kyu? Kyu? Yak Cho Kyuhyun, kenapa kembali berbaring??" teriakan shindong menggema dikamar mewah appartement kyuhyun, ia panjang lebar menjelaskan tentang schedule kyuhyun, yang dijelaskan malah asyik kembali dengan selimutnya,

"Issshh anak ini benar-benar,.. Kyuhyun!!!! Bisa-bisanya kau tertidur kembali..!! Yak! Kyuhyun!! Bangunlah, ini sudah jam 6.!!" shindong menarik selimut kyuhyyn, dan menyeret kyuhyun paksa.

"ya ya hyung hyung.. Asshhh hyung, arraso aku bangun!" kyuhyun menyerah, tarian shindong membuatnya hampir jatuh dari ranjang...

"cepatlah!! Jadwalmu padat hari ini..."

"Arasso..ck" kyuhyun berlalu menuju kamar mandi dengan lesu, tidak lama bunyi gemercik air terdengar.
.
.
.
"Ryeowook!!!" gwiboon memekik ketika melihat ryeowook datang, dan langsung merangkul lengan ryeowook. Heechul, taemin bahkan ryeowookpun dibuat bingung akan sikap gwiboon,

"Ehem.!! Sepertinya ada yang salah makan pagi ini, atau mungkin salah minum obat?" heechul berjalan santai melewati gwiboon dan ryeowook,

"Yak.. Eonni.. Sekarang ryeowook adalah temanku!" heechul mengernyit, dan memandang taemin bingung, namun taemin hanya mengendikkan bahunya,

"Apa sebelumnya Ryeowook bukan temanmu? Hm?" gwiboon mendengus,

"ya.. Tentu saja ryeowook temanku tapi sekarang! Ryeowook adalah teman seperjuanganku,!"

"seperjuanganmu?" gwiboon mengangguk..

"ne... Ryeowook adalah hatersnya seohyun dan aku juga, karena itu ryeowook adalah teman seperjuanganku, dan ia juga sudah membuat seohyun tutup mulut Ikemarin. HaHaHa aku masih sangat mengingat wajah seohyun yang kalah telak darimu, ryeowook-ah!" gwiboon masih menggelayut dilengan ryeowook, ia berfikir kalau ryeowook juga salah satu haters seohyun. Ryeowook melepaskan tangan gwiboon,

"Kau juga pasti fans kyuhyun oppa kan? Iya kan? Iya kan?"

"Ani! Aku bukan hatersnya seohyun ataupun fansnya kyu..." ryeowook menghentikan kalimatnya, pikirannya tiba-tiba tertuju pada pria yang menemuinya kemarin.

"Aku bukan fans kyuhyun. Arrachi" ujar ryeowook sambil tersenyum simpul, heechul dan taemin pun tertawa karena ucapan ryeowook. Sedangkan gwiboon mendengus kesal mendengarnya.

HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang