4

2.5K 113 1
                                    

Author pov

Ketika kejadian dea bertemu dengan andre tadi pagi yang membuat nya naik darah ia memutuskan untuk untuk pergi ke kantin, dan makan mie ayam kesukaan nya agar stres nya hilang dan kebencian nya pada andre mereda.
Sesampai nya ia di kantin, ia bertemu dengan wanita yang sangat ia kenal sedang berduaan dengan pacar nya.

"Dasar jalang, kemaren aku lihat dia berciuman sama kak andre sekarang malah duduk berduaan sama kak justin, habis itu pakek helus helus rambut kak justin segala, sok romantis. Aku harus samperin mereka." Gumam dea.

"Kak justin" sahut dea. Yang membuat mereka berpaling kepada dea, tatapan sarah pun memancarkan ketakutan, ia takut kalau dea agar membongkar semua nya.

"Dea, kamu lagi istirahat ni?" Jawab kak justin,

"Iya kak, tiba tiba aja aku jadi tegangan tinggi." Ucap dea sambil melipatkan kedua tangan nya di dada dan mata nya menoleh ke arah sarah. Sarah pun hanya menunduk. Justin hanya kebingungan melihat tingkah adik nya.

"Tegangan tinggi? Maksud mu apa?" Tanya justin.

"Udah lupain aja, aku makan mie ayam, biar gak tegangan tinggi. Kak sarah ya cantik lagi makan apa tuh?" Tanya dea sambil membulat kan mata nya dan tersenyum sinis pada nya.

"La,,,gi ma,,kan na,,si go,,reng!!" Jawab sarah terbata karena takut dengan dea. Yah walaupun dea cupu, tapi kalau ia sedang marah bak harimau yang ingin mencengkram mangsa nya.

"Sayang kamu kenapa kok jadi gugup gitu di tanya sama dea?" Tanya justin sambil memeluk sarah.

"Gak sayang, mungkin aku lagi gak enak badan. Lebih baik aku pulang aja ya, mau istirahat." Jawab sarah.

"Ya udah aku anterin ya" ucap justin.

"Ngapain di anterin udah gede juga masih aja kayak anak kecil." Sambung dea.

"Diem kamu dea, kamu juga kayak anak kecil" ucap justin.

"Idiiihh kak justin ngapain sih bela dia, gak bela adik sendiri. Aku memang kecil tapi aku gak semanja dia."

"Kamu kenapa jadi kayak gini sih dea? Kamu kayak gak suka sama si sarah"

"Biarin dia pulang sendiri, dia juga bawa mobil kan"

"Ya sudah aku pulang sendiri aja sayang, dea benar aku gak boleh manja." Ucap sarah.

"Baguslah kalau nyadar." Sambung dea.

"Tapi sayang kamu lagi sakit, lebih baik aku aja yang anterin pulang takut nya kamu kenapa napa di jalan."

"Kakak kenapa sih sampai segitu nya khawatir sama dia? Dulu aku sakit emang kakak pernah anterin aku pulang? Enggak kan? Malah kak suruh pak maman yang jemput aku, sedangkan kakak asyik pacaran sama cewek ini. Yang belum tentu jadi jodoh kakak." Ucap dea membuat justin naik darah dan membentak dea.

"DEA, DIEM KAMU, LAMA LAMA KAMU ITU NGESELIN. LEBIH BAIK KAMU PERGI DARI SINI. JANGAN IKUT CAMPUR SAMA URUSAN KAKAK."

"Oke, dea akan pergi. Tapi inget kak, suatu saat nanti kakak bakalan nyesel udah baik sama wanita ular ini." Ucap dea yang langsung pergi meninggalkan mereka, terlihat sarah dengan senyum kemenangan nya. Seakan bahagia telah merusak hubungan kakak beradik ini.

Dea pov

Aku menangis mengingat ucapan yang di lontarkan kak justin pada ku, aku merasa sedih kenapa dia lebih memilih wanita ular itu. Aku berharap kak justin menemukan wanita yang baik dan kak justin bisa melupakan wanita ular itu.

Aku pun berjalan sambil melamun, pikiran ku kosong, dan tiba tiba ada seseorang yang mendorong ku hingga aku terjatuh dan merasakan kesakitan

"Aauuuuwwwhhh"

"Ups sory sengaja. Sakit ya?" Tanya seorang pria yang telah menabrak ku.

"Andre? Jadi lo yang nabrak gue?"

"Oiiittss enggak manggil kakak lagi nih? Udah gak hargai gue sebagai orang yang lebih tua dari lo? Gue itu seumuran sama kakak lo"

Aku pun terbangun dengan wajah kesal.

"Ngapain gue menghargai lo? Lo aja gak hargai gue, ogah gue panggil lo kakak."

"Jadi lo mau macem macem sama gue?"

"Macem macem sama lo? Hahhaha dasar saraf lo?"

"Dasar anak kecil, liat aja lo bakalan nyesel udah bikin gue naik darah"

"Coba aja kalau berani, gue enggak takut sama lo"

Mereka pun saling bertatapan, tatapan mereka penuh dengan kebencian. Lalu andre pergi tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Sedangkan dea pergi dengan raut wajah kesal. Dan bergumam sendiri.

"Dasar cowok brengsek, gue harus beri lo pelajaran karena udah selingkuh sama wanita ular itu di belakang kak justin."

Author pov

"Deana cupu." Terdengar suara cempreng ellin.

"Kebiasaan lo manggil gue pakai teriak. Sakit nih telinga gue."

"Lo enggak suka? Ya udah gue pergi aja" ucap ellin dengan meninggalkan dea dan dea menghentikan langkah ellin.

"Eeehhh gue bercanda keles, cepet amat tersinggung."

"Hihihihi, gue juga bercanda keles, mana mungkin gue marah sama lo, dea kita jalan jalan yuk ke mall"

"Ngapain?"

"Mancing, ya shopping lah. Lo gimana sih? Coba gue pegang jidat lo. Pantesan jidat lo panes, lo lagi gak waras ni."

"Sembarangan lo, oke nanti kita shopping. Tapi lo aja yang shopping ya, gue gak suka shopping."

"Ya ampun dea, lo harus ikutan shopping, pokok nya lo harus beli baju yang bagus dan modis."

"Oke oke gue turuti kemauan lo."

"Gitu donk, itu baru sahabat terbaik gue." Ucap ellin sambil tersenyum dan langsung memeluk dea.

Semoga kalian suka ya sama cerita baru author ini.

Nanti author lanjutin, author bakalan bikin seru nih cerita.

Minta vote and coment nya ya

Makasih =)

DeAndreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang