8

2.3K 95 3
                                    

Author pov

"BRENGSEK LO NDRE, GUE GAK AKAN PERNAH MAAFIN LO." Teriak dea mengundang para mahasiswa dan mahasiswi, mereka saling menatap dan melihat dea yang seperti orang gila.

"Eehhh cupu, ngapain lo teriak teriak? Kayak orang gila aja sih lo! Tanya ellin yang mendengar teriakan dea, ketika ia ingin menghampiri dea.

"Gue benci banget sama andre lin" jawab dea sambil meneteskan air mata.

"Emang andre ngapain lo?"

"Dia cium bibir gue lin, dia merenggut ciuman pertama gue. Gue gak akan pernah maafin dia, gue akan balas dendam."

"Hah? Andre cium bibir lo? Yang bener aja! Ternyata dia nafsu juga sama cewek cupu kayak lo! Hehehe."

"Resek lo, bukan nya menghibur tapi malah bikin gue naik darah. Mendingan lo diem aja."

"Terus? Lo apain andre? Toh dia udah terlanjur nyicipin bibir lo"

"Elliiiinnnnn, lo kok gitu banget ngomong nya!!"

"Ya ampun dea itu mah udah biasa keles, gimana rasa nya di ciuma sama andre? Enak? Dia itu cakep banget tau dea. Tapi sayang gue gak naksir dia. Hehehe"

"Astaga elliiinn, diem lo. Gue bilang jangan ngomong, kalau lagi lo ngomongin dia persahabatan kita putus."

"Lo kira tali layangan putus"

"Elliiiiiiinn, gue lagi gak pengen bercanda"

"Ya udah kalau gitu kita pulang, lo kan udah gak ada jam kuliah."

"Gue mau pulang sendiri naik taxi"

"Kakak lo mana?"

"Paling dia sama si sarah wanita ular itu" ucap dea membuat hati ellin sakit dia merasa sangat sesak mendengar justin bersama sarah. Ia langsung terdiam dan tidak menghiraukan ocehan dea.

"Lin? Woooiiiii!!!" Sapa dea, yang membuyarkan lamunan ellin.

"Kenapa dea?" Tanya ellin.

"Lah kok malah lo yang nanyak kenapa, justru gue yang nanyak sama lo. Lo itu kenapa dari tadi gue liatin ngelamun aja. Mikirin apa sih lo?"

"Hmmm gak kok dea, gue tiba tiba aja ngerasa gak enak badan. Gue pulang duluan ya."

"Ya udah deh, lo hati hati ya"

"Iya dea, gue sayang sama lo"

"Maksud lo? Tumben lo ngomong nya kayak gitu?"

"Ya karena lo sahabat terbaik gue."

"Hhmmm iya deh, hehehe"

Ellin langsung meninggalkan dea, dia pergi dengan menundukkan kepala nya dan raut wajah sedih. Dea yang melihat sikap sahabat nya sangat bingung. Tidak biasa nya ellin bersikap pendiam.

"Aneh, kenapa saat aku menyebut kak justin bersama si sarah, ellin langsung sedih. Sebenar nya apa yang terjadi?" Gumam dea.

"Cewek cupu!!!!" Sahut suara pria yang sangat ia kenal.

"Eehhhh kucrut, ngapain lo panggil gue cewek cupu"

"Emang lo cupu, lo gak nyadar ya? Hahahha. Memang selama ini lo selalu cupu kan, sahabat lo sendiri.aja manggil lo cupu."

"Brengsek, gue malas liat muka lo"

"Berarti kontrak gue jadi budak lo selesai ni?"

"Eehhhhh cowok resek. Kontrak itu tetap masih berjalan. Nih, bawa tas gue, terus panggilin gue taxi."

"Naik taxi? Si justin kemana?"

"Paling dia sama si sarah"

"Ohhhh"

"Kenapa lo cemburu?"

"Bukan urusan lo"

"Lo itu bermuka dua ya"

"Maksud lo?"

"Di depan kak justin lo baik sama dia, tapi di belakang dia lo ngerebut pacar nya"

"Gue bilang itu bukan urusan lo. Gak usah lo ikut campur dalam urusan gue."

"Ohh siapa juga yang ikut campur dalam masalah lo, mendingan sekarang lo panggilin gue taxi. Gue mau pulang. Jijik gue lama lama liat muka lo"

Andre yang tidak terima dengan perkataan dea, ia langsung mendekati nya dan berbisik pada nya.

"Kalau sekali lagi lo ngomong seperti itu, gue gak segan segan cium bibir lo lagi. Lo mau gue culik lo terus gue bawa ke apartement gue, bayangin apa yang akan gue lakuin di sana. Lo gak mau kan seperti ." Bisik andre yang membuat dea seketika membisu. Ia tidak tau harus ngomong apa, karena ia melihat tatapan andre adalah tatapan penuh dengan keseriusan.

"Gu,,e ma,,u pu,,la,,ng"

"Sini tas lo, gue bawain. Terus gue panggilin taxi."

"Gak usah, gue bisa bawa sendiri, gue mau panggil taxi sendiri aja." Ucap dea yang langsung meninggalkan andre. Andre hanya tersenyum kemenangan karena ia tau kelemahan dea.

Dea pov

Kenapa dia semakin lama semakin terlihat seenak nya sama aku. Apa dia mau balas dendam dengan syarat ku, yang menyuruh nya menjadi budak selama sebulan.

"Mbak udah sampai" ucap sopir taxi.

"Makasih ya pak, ini pak uang nya. Ambil aja kembalian nya"

"Makasih ya mbak."

Aku berjalan menuju rumah dan kamar ku dengan pikiran yang rumit, kejadian di kampus tadi sangat membuat ku sangat muak. Andre telah mencium ku. Dia merenggut ciuman pertama ku. Aku merasa sangat kesal pada diri ku sendiri. Kenapa aku harus seperti ini. Ingin rasa nya aku mengadu pada kak justin. Tapi aku takut. Takut dia tidak akan percaya, dan menganggap ku cewek gak bener.
Aaaahhhhhh pikiran ku sangat kacau.

Drrrrrtttt,,,drrtttt
Dari: no tidak di kenal.

"Hallo siapa ini?"

"Haiiii cewek cupu" jawab suara pria dari seberang sana.

"Maaf ini dengan siapa ya?"

"Andre"

"Hah? Apaaaaa, andre si cowok resek? Dari mana lo tau nomer gue?"

"Dari justin, gue minta no lo sama dia. Kan karena gue sekarang budak lo, jadi lo harus tau donk no handphone gue. Siapa tau lo butuh gue"

"Sialan lo!! Gue lagi sibuk. Hari ini lo aman, gue gak butuh lo"
Tuuuu,,,,tuuuut,,,tuuuttt

"Dea?" Sahut justin.

"Kakak!"

"Kamu tadi pulang sendiri?"

"Iya kak, emang kenapa?"

"Maaf ya tadi kakak lagi sama sarah, maka nya kakak gak bisa anter kamu pulang."

"Ya gapapa kok kak. Si sarah kan emang selalu penting buat kakak"

"Jangan mulai dea"

"Aku capek kak, mendingan kakak keluar dari kamar ku."

"Oiya andre ada nelpon kamu?"

"Ada, dia juga bilang kakak yang kasih nomer ku"

"Hmmmm gimana pembalasan dendam mu?"

"Kak, tadi aku bilang kalau aku lagi capek. Mendingan kakak keluar. Aku bilang keluar."

"Ya sudah kakak keluar. Istirahat ya adik ku sayang." Ucap justin sambil menghelus kepala dea.

Entah apa yang aku pikirkan. Tapi aku merasakan akan ada sesuatu hal.buruk yang terjadi dalam hidup ku. Sangat buruk.

"Ooohh Tuhan mungkin itu cuma perasaan ku saja." Gumam ku.

Hai readres, maaf ya cerita nya agak ngebosenin yang bagian ini. Hehehe.

Minta vote and coment nya terus ya.

Makasih. =)

DeAndreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang