5

2.9K 101 0
                                    

Dea pov

Aku menunggu ellin menjemput ku di rumah. Dengan pikiran kosong aki memikirkan kejadian yang tadi di kantin, karena aku aku melihat kak justin bersama wanita jalang itu.

"Dea sayang, ellin sudah nunggu kamu di bawah." Sahut mama dari luar kamar.

"Iya ma, bentar lagi dea turun kok."

Aku bergegas untuk turun, ku lihat diri ku di cermin, yah sudah terlihat cantik. Walaupun aku mengenakan baju kemeja berwarna hitam bercelana panjang jeans berwarna biru dongker dan bersepatu cats sudah membuat ku modis, dan rambut di ikat satu, memakai kaca mata yang tidak terlalu tebal, untung saja aku punya dua kaca mata, yang satu untuk ke kampus yang satu untuk jalan jalan.

"Dea, yakin lo mau berpenampilan seperti ini?" Tanya ellin.

"Iya bener, emang kenapa? Masalah buat lo?"

"Masalah banget lah, lihat ni penampilan gue, modis kan, pakai dress mini, sedangkan lo mau jalan jalan apa mau belajar di kampus? Gak di kampus gak di luar penampilan lo sama aja."

"Gue udah nyaman sama penampilan kayak gini, gak usah yang ribet ribet. Santai aja keles."

"Lo punya dres?"

"Enggak. Gue gak suka pakai dress"

"Hmmm, ya sudah kita nanti beli dress di mall. Ayok cepet kita pergi ke mall" ucap ellin sambil menarik tangan ku.

"Aduuh ellin pelan pelan donk."

"Cepaaattt."

Dalam perjalanan ellin selalu melirik ku dengan pandangan menjijikan. Dia tak nyaman melihat penampilan ku. Yah ellin memang seperti itu, ia tidak suka dengan wanita berpenampilan cupu.

Sesampainya di mall, aku turun dengan menggunakan tas ransel ku.

"Dea, lo yakin mau bawa tas ransel masuk ke mall?" Tanya ellin.

"Yakin, emang kenapa lin?"

"Taruh di mobil aja tas lo, dompet lo taruh di tas gue. Gue malu liat lo bawa tas itu, kayak anak SD aja."

"Ya ampun lin, cuma tas ransel aja lo malu? Berarti lo gak nerima gue apa ada nya sebagai sahabat lo?"

"Bukan nya gitu de, lo ngerti donk, ini mall bukan kampus. Kali ini aja lo turuti gue ya. Please.."

"Oke oke gue turuti lo. Gue taruh tas ini di mobil, tapi inget lo jangan macem macem sama dompet gue.!!"

"Astaga dea, emang selama kita bersahabat gue pernah mencuri dari lo?"

"Hmmm gak sih cuma jaga jaga aja, siapa tau lo macem macem."

"Iya enggak lah, buruan taruh tas lo, ambil dompet lo dan taruh di tas gue yang modis ini"

"Sombong banget lo."

Aku pun menuruti perkataan ellin, yah memang benar sih ini mall bukan kampus, dan aku membawa tas ransel yang besar. Sebenar nya gue enggak malu, tapi si ellin yang malu. Dia memang jaim banget jadi orang.

Ellin memlilih baju untuk ku, dan dia memlilih dress mini yang cukup sexy menurut ku, aku sempat menolak pilihan nya itu, tapi mau gimana lagi, ellin selalu mendesak ku. Ia pun melilih pakaian lainnya yang menurut ku cukup modis, beda dengan baju baju ku di rumah.

Setelah kami selesai berbelanja, kami putuskan untuk makan di suatu tempat makan yang berada di mall itu. Tiba tiba kami berdua melihat seseorang yang sangat kami kenal.

"Dea, itu kan kak sarah pacar nya kak justin. Dia sama siapa? Itu kayak nya bukan kak justin!" Ucap ellin yang tersontak kaget melihat kak sarah bersama pria lain.

DeAndreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang