[SEASON 2] Chapter 1

923 128 58
                                    

"Hanya saja aku sadar ... ketika aku ingin memperbaiki semua tapi mereka bahkan tak berusaha memperbaikinya, semua usahaku tak 'kan berguna."

.

.

.

A/N : Big Thanks to ma beloved editor Cinderelliaa for all your advice to make this story greater. You've helped me a lot  boo

Read, Vote, and Comment

Selamat menikmati


-----------------------------------------------------------------------------


Aku berjalan keluar dari rumah Mrs. Cho –salah satu pekerja di rumah namja-namja abnormal itu— dengan tangan yang membawa keranjang penuh buah-buahan dan beberapa camilan maupun minuman khas musim panas.

"Terima kasih banyak untuk bantuan anda pagi ini Mrs. Cho," kataku sembari membungkukkan badan sopan.

Mrs. Cho tersenyum. "Sama-sama. Semoga harimu menyenangkan Nona."

Aku mengangguk sambil tersenyum pada Mrs. Cho. Aku benar-benar bersyukur karena Mrs. Cho mau membantuku menyiapkan semua makanan dan minuman untuk piknik bersama namja-namja abnormal hari ini.

Umm piknik? Iya, piknik.

Well, kemarin malam aku mengajak namja-namja itu untuk piknik kecil-kecilan di taman bunga Huwan –salah satu taman bunga yang terkenal di kota Gwojang— agar mereka bisa lebih menikmati liburan mereka kali ini. Aku benar-benar tak sabar untuk bertemu mereka dan bercengkerama bersama sembari menikmati hangatnya matahari musim panas. Ya Tuhan! Membayangkannya saja bahkan membuat hatiku sangat senang.

Setelah berpamitan dan mengucapkan terima kasih sekali lagi, aku segera melangkahkan kakiku keluar pekarangan rumah beliau dan menuju taman bunga Huwan.

-XOXO-

Aku melirik jam tangan kulit di pergelangan tanganku dan melihat jarum jam sudah menunjukkan pukul sembilan tepat. Mataku kemudian beralih untuk melihat sekitarku –berharap akan melihat sosok namja-namja itu berjalan kemari— tapi aku sama sekali tak melihat mereka.

Aku menghela napas lembut. Seharusnya satu jam yang lalu mereka sudah berada di sini, mengingat kami setuju untuk berkumpul di sini pukul delapan pagi.

"Mungkin mereka akan datang sebentar lagi," pikirku sembari membenahi makanan maupun minuman yang sudah kutata di atas meja kecil yang kubawa dari rumah Mrs. Cho. Aku tersenyum ketika membayangkan wajah namja-namja itu saat nanti mereka melihat semua ini. Buah-buahan segar yang sudah kupotong dengan pas, kimbab yang kupastikan akan membuat mereka ketagihan, dan minuman segar buatan Mrs. Cho. Mereka pasti akan suka.

Aku kembali tersenyum, kemudian menyapukan tanganku di atas matras bergaris putih-biru yang sedang kududuki. Entah kenapa aku merasakan sesuatu yang aneh ketika melihat matras ini. Seolah warna itu mengingatkanku pada sesuatu. Dulu sekali ... seperti aku pernah duduk di atas matras yang sama dan berada di tempat yang sama, taman bunga ini. Aku mengingat perasaan musim panas kala itu. Saat umurku masih belasan tahun. Ketika aku meraskaan ciuman pertamaku. Rasanya benar-benar nyata. Bibir seseorang itu terasa hangat ketika menekan bibirku.

Wild Child [Exofany]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang