Chapter 9 - Two Moons

1.5K 148 36
                                    

"Noona, na saranghae..."

Aku tertegun mendengarnya. Seketika isak tangisku terhenti dan yang kurasakan hanya detak jantung Chanyeol yang seirama denganku. Ada hal aneh mengelitik perut dan dadaku. Terasa hangat dan nyaman. Mendengar Chanyeol mengatakan kalimat itu, membuatku lupa kenapa aku menangis dan berdiri di hadapan Chanyeol sambil memeluknya erat seperti saat ini. Aku tak tahu perasaan apa ini?!

Perlahan-lahan di jauhkan tubuhnya dari tubuhku dan kini posisi kami berhadapan. Aku bisa merasakan hangat nafas Chanyeol pada permukaan kulitku dan tangannya yang lembut berada di kedua pipiku. Mengelus kedua pipiku lembut untuk menyingkirkan air mata yang berjatuhan di sana. Chanyeol membungkukkan badannya agar kami sejajar dan kini wajahnya tepat berada di depanku.

"Akhirnya Noona berhenti menangis. Aku selalu mengatakan itu pada perempua ketika menangis dan mereka pasti berhenti menangis."kata Chanyeol kemudian menampakkan deretan gigi putihnya.

Nafasku terhenti ditenggorokan dan tiba-tiba tangisku kembali pecah dan kali ini bertambah keras.

"YAA PABO!!!"teriakku sambil terus menangis.

Aku benar-benar tak habis pikir Chanyeol masih bisa bercanda dalam keadaan seperti ini. Sesaat kupikir apa yang ia katakan adalah pernyataan cintanya, tapi ternyata ia tak bermaksud sama sekali.

"NEOMU PABO-YA"teriakku sekali lagi.

"Yaa Noona! Ulljima... Ulljima-yo"kata Chenyeol kebingungan.

"Ulljimaaaa. Semua orang melihat kearah kita, Noona!!! Mereka akan berfikir aku melakukan sesuatu padamu."mohon Chanyeol dengan wajah sedikit ketakutan.

Aku masih tetap menangis dan Chanyeol dengan wajah kebingungan yang sangat lucu masih setia membujukku untuk berhenti menangis.

-XOXO-

Aku duduk dengan santai menunggu Chanyeol yang sedang memesan es krim di counter pemesanan. Dengan gerakan lembut, kuseka kembali mataku yang sedikit membengkak karena insiden menangisku yang tak ada henti-hentinya.

"Es untuk menyeka mata Noona kurang? Aku bisa membelikan di toko sebelah lagi Noona"kata Chanyeol yang tiba-tiba muncul di depanku.

"Tidak perlu. Ini sudah cukup, Chan."kataku masih sambil menyeka.

"Kukira Noona tak akan berhenti menangis."kata Chanyeol

"Bagaimana aku tak berhenti menangis jika kau tiba-tiba mengendongku, menaikkanku ke motor setanmu itu, dan membuatku hampir mati berdiri karena kecepatan berkendaramu?!"

"Ohhh dan Noona lupa soal triakan ketakutan Noona"tambah Chanyeol sambil cekikikan.

Aku hanya mendengus kesal dan memberikan wajah malasku pada Chanyeol.

"Ohhyaa Taadaa Strawberry Ice Cream kesukaan Noona"kata Chanyeol dengan wajah ceria sambil memberiku Es Krim berwarna pink kesukaanku.

Mataku langsung berbinar dan tanpa pikir panjang, aku meraihnya dari tangan Chanyeol.

Aku menikmati setiap kelembutan dan rasa manis yang memenuhi indra perasaku. Aku sudah lupa terakhir kali aku memakan es krim strawberry favoritku ini dan entah kenapa rasanya sangat bahagia ketika memakannya saat ini.

Aku melirik sejenak kearah Chanyeol dan ternyata sejak tadi ia mengawasiku.

"Wae? Kenapa melihatku dari tadi?"tanyaku.

Chanyeol hanya tersenyum lembut dan menjawab, "Noona cantik".

Wajahku langsung merah seketika dan gerakan tanganku terhenti ketika ingin melumat es krim strawberryku lagi.

Wild Child [Exofany]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang