D+2 High School

952 73 0
                                    

Ini hari keduaku di Daeyong High School, suasananya masih sama seperti kemarin.

Aku sangat tidak tertarik dengan kegiatan MOS di sekolah ini, tidak, tepatnya di sekolah manapun. Semuanya sama saja. Krystal yang sepanjang hari hanya mencari perhatian dari semua penghuni sekolah, membuatku semakin muak. Ia lebih seperti perempuan yang norak akan segala hal. Ya, ia melebih-lebihkan reaksinya untuk apapun. Begitu terus hingga tak terasa kalau seminggu sudah aku bersekolah di sini.

.

.

.

Aku masuk kelas perlahan, suasananya agak berbeda dengan seminggu yang lalu. Ya, mungkin karena anak-anak di kelas ini sudah mulai mengenal satu sama lain. Akupun begitu, tapi aku tidak terlalu dekat dengan mereka. Aku masih merindukan teman-temanku dulu. Hingga akhirnya bell masuk pun berbunyi.

"Tring...!!!"

Semua siswa segera duduk di tempat masing-masing. Lalu Wu seongsaenim masuk diiringi oleh seorang remaja laki-laki di belakangnya. Orang di belakang Wu seongsaenim hanya terus tersenyum dengan lebarnya.

"ini adalah teman baru kalian, ia harusnya sudah masuk sejak minggu kemarin, tapi karena sakit ia baru masuk sekarang" jelas Wu seongsaenim panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume balok /garing krenyes krenyes berminyak/

lalu remaja lelaki yang tadi itu hanya mengangguk-ngagguk metal/?

"sekarang, coba perkenalkan dirimu" arah Wu seongsaenim pada remaja itu. Remaja laki-laki itu maju satu langkah dan segera memperkenalkan dirinya

"anyeonghaseyo! Park Chanyeol imnida, kalian bisa memanggilku Chanyeol. Semoga kita bisa menjadi teman dekat", remaja yang bernama Park Chanyeol itu, menutup perkenalan singkatnya dengan senyuman yang membuat para gadis terpikat olehnya. Apalagi dengan suara beratnya yang sensual.

Ada yang mengagguk-angguk, melihatnya dengan tatapan mengagumi, ngefly/?, bengong, dan sebagainya. Mungkin para gadis melihat senyumannya itu manis dan mempesona. Ditambah dengan suaranya yang berat-berat sensual. Pasti banyak gadis yang akan nge-fan dengan remaja lelaki yang satu ini. Dan termasuk bagi Krystal. Pandangan Krystal sama sekali tak luput darinya. Begitu mengaguminya. Mungkin bisa saja sampai ia hampir atau bahkan sudah melupakan senyum khas Kai. Ketika semua orang terpesona karenanya, aku malah mengerjit bingung. Menurutku, senyumnanya sama sekali tidak mempesona. Yah.. senyumannya memang cukup manis, namun lebih terkesan idiot di mataku. Apakah aku salah? Well.. aku bisa menilai orang.

Tiba-tiba sesuatu melintas di kepalaku, wajah orang itu familiar dan namanya pun familiar. Apakah aku memang pernah mengenal orang ini? Aku tak tahu. Tapi Park Chanyeol, bagiku adalah sebuah nama yang sangat familier di telingaku. Jika sekilas aku melihat telinganya. Telinga lebar itu juga mengikatkanku akan seseorang di masa kecilku. Argh.. siapa sebenarnya dia?

Jangan pernah tanya padaku apakah aku terpikat padanya atau tidak, tentu saja jawabannya adalah tidak.

"sekarang, kau bisa pilih tempat duduk. Di tengah kanan sana, disebelah gadis berambut coklat itu, atau di pojok kiri baris kedua dari belakang di sebelah gadis berambut hitam itu"

Remaja yang bernama Chanyeol itu tampak memerhatikan seluruh suasana kelas. Dan Krystal, memndangnya dengan penuh harapan. Tentu saja ia ingin duduk dengan Chanyeol. Kupikir duduk sendiri lebih baik daripada berdua. Chanyeol kini sedang diam dan menatapku. Apa?menatapku?

"aku duduk dengan dia saja" ucap Chanyeol pada Wu seongsaenim dan tangannya menunjuk kearahku. Pada saat itu juga, Krystal menatapku dengan tatapan menusuk dan wajah yang seperti sedang penuh dengan amarah. Aku menatap balik Krystal dengan tatapan biasa dan mengangkat bahuku. Chanyeol datang menghampiriku dan segera duduk di bangku sebelahku.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang