Coffe Shop

629 52 0
                                    

Di kejauhan sana, Yoona berlari dengan kencang. Ini hari Jum'at, dia tidak tahu kalau besok Chanyeol akan pergi meninggalkannya selama tiga bulan.

Sungguh, ia tidak tahu, sama sekali. Yoona menghembuskan nafas kasar. Lalu berhenti depan sebuah CoffeeShop. Yoona segera masuk dan memesan American Latte yang kebetulan memang ia ingin minum disana. Yoona segera naik kelantai dua dan mendudukkan dirinya pada salah satu sofa empuk dekat jendela. Selain memesan kopi, ia juga membeli croissant. Sungguh perpaduan yang sempurna.

Bicceul ssotneun sky Geu arae seon ai (i) Kkumkkudeusi fly My life is a Beauty –


Ponsel Yoona berbunyi, itu artinya ada panggilan masuk, dan dengan secepat kilat Yoona menyambar ponsel di atas mejanya dan menjawab telepon tersebut.

"Yoona~" sapa orang itu melalui telepon dengan gembira

"ada apa Yeol?" tanya Yoona lalu meneguk kopinya yang masih hangat

"kau lagi di mana? Aku ingin bertemu"

"untuk apa? Kita sudah bertemu tadi siang~" Yoona meneguk kopinya sekali lagi

"aish~ aku sudah merindukanmu" lalu terdengar suara Chanyeol terkekeh, dan pipi Yoona bersemu merah akibat penuturan Chanyeol bahwa namja itu sudah merindukkannya.

"aku sedang di CoffeeShop dekat sungai Han"

"benarkah? Baiklah aku akan kesana"

"tapi.." belum sempat Yoona melanjutkan kata-katanya, Chanyeol sudah memutus jaringan teleponnya dan yang bisa Yoona lakukan hanya pasrah.

Beberapa menit kemudian, Chanyeol datang. Ia melihat-lihat sekeliling CoffeeShop tersebut. Namun, Yoona tidak juga ditemukan. Sehingga ia memutuskan untuk mencari yeoja itu dilantai dua.

Tanpa berkelamaan, Chanyeol sudah menemukan Yoona dan menghampirinya. Yoona tengah mentap jendela. Melihat pemandangan sungai Han dari sana. Terlihat cukup indah. Dan Chanyeol mengangkat ujung bibirnya menyunggingkan senyuman manis.

Yoona memang menatap jendela itu. Matanya menyeruak ke seluruh pemandangan yang bisa ia lihat dari sana. Tapi jelas, pikirannya kosong. Perlahan-lahan Yoona menyeruput kopinya itu yang daritadi tidak habis-habis.

"nona Im" Chanyeol mengecilkan suaranya dan menyentuh pundak Yoona.

Yoona yang sedang melamun langsung sadar dan terlonjak kaget. Ekspresinya sangat lucu karena ia membelalakkan matanya dan berusaha menahan kopi di mulutnya agar tidak muncrat.

Mendapati ekspresi Yoona. Chanyeol langsung tertawa dengan lepasnya.

"Park Chanyeol!! Kau mengagetkanku!"

"suruh siapa melamun?"

Yoona langsung mempoutkan bibirnya. Dan Chanyeol mendudukkan dirinya di sofa sebrang Yoona. Ia menatap wajah Yoona dengan intens dan ketika Yoona menyadarinya, semburat merah muncul di pipinya.

"Aigoo.. pipi seorang Im Yoona merona" goda Chanyeol, Yoona dengan kesal langsung memukulinya dengan tinjunya.

"aww.. maafkan aku haha" lirih Chanyeol. Namun menjengkelkan bagi Yoona karena pada akhirnya Chanyeol justru malah tertawa.

"aku harap kau bisa diam" Yoona kembali menyeruput kopinya, lalu mengacuhkan Chanyeol.

"Kau tidak senang ditemani olehku?"

"Kenapa harus senang?" Yoona samasekali tidak melirik Chanyeol. Ia masih menatap jendela.

"Karena aku adalah seorang Park Chanyeol yang tampan, baik, pandai dance, menyanyi, rap, memainkan gitar, piano, drum, dan aku merupakan calon artis, yang pastinya orang-orang akan menjerit akibat melihat ketampananku" jawab Chanyeol dengan nada membanggakan diri. Dan itu membuat Yoona hampir tersedak.

"Apa kau bilang? Kau tahu? Kau hanya seorang pria yang memiliki hobi tertawa, sumringah, tersenyum idiot, menari-nari tidak jelas, teriak-teriakkan, apa itu bagus dan mengagumkan?" mendengar jawaban Yoona, wajah Chanyeol menjadi muram.

"Terserah apa katamu, tapi suaraku ini.. bagus bukan? Semacam dark and sexy? Uhh?" pertanyaan Chanyeol membuat wajah Yoona kembali merona. Bisa-bisanya Chanyeol menanyakan sesuatu yang seperti itu.

"Tutup mulutmu Park Chanyeol! Sebaiknya kau memesan kopi di bawah agar kau tidak bicara terus" gerutu Yoona. Chanyeol mengangguk lalu bergegas membeli kopi di lantai satu.

Setelah kira-kira dua menit. Chanyeol kembali duduk di depan Yoona sambil membawa secangkir kopi yang masih panas.

"Kau beli kopi apa?" tanya Yoona sambil memasukkan sedikit potongan croissant ke mulutnya.

"Americano, kau?"

"Aku juga beli americano tadi"

"Americano kesukaanku" Lalu mereka sibuk sendiri dengan santapan masing-masing.

"Sebenarnya.. kau kesini mau apa?" tanya Yoona setelah melahap habis seluruh croissantnya.

"Aku ingin beritahu sesuatu.."

"Apa itu?" Yoona dengan penuh rasa ingin tahu terus menanyakannya. Semua itu karena ia melihat perubahan raut wajah pada Chanyeol, yang sepertinya pria itu cukup khawatir untuk memberitahunya.

"Ah tidak.. tidak ada apa-apa"

"Apa maksudmu tidak ada apa-apa?" tanya Yoona dengan heran. Selang sepuluh detik, ponsel Chanyeol berdering. Dan Chanyeol langsung pamit pada Yoona dan pergi meninggalkannya sendiri.

Yoona yang ditinggalkan sendiri langsung merasa tidak enak. Ada sesuatu yang janggal pastinya. Ia merasa seperti itu. Sesuatu ada yang mengganjal hatinya. Tentang Chanyeol ingin mengatakan sesuatu, pasti itu adalah sesuatu yang penting. Ah sudahlah. Yoona tampak terlalu lelah untuk memikirkan semua itu.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang