"Chanyeol!!" teriak Yoona di antara para siswa di kantin. Yoona memang sedari tadi janjian dengan Chanyeol di kantin, Yoona dapat melihat Chanyeol yang memang karena dia memiliki tubuh layaknya tiang listrik. Tapi, karena terlalu tinggi itulah mungkin yang menyebabkan Chanyeol tidak dapat melihat Yoona yang memilki tinggi badan dua puluh senti meter di bawahnya. Belum Chanyeol sempat melihat Yoona, Yoona sudah ditarik oleh Krystal keluar dari kerumunan.
"ada apa?!!" bentak Yoona pada Krystal "soal kau tidak boleh terlalu dekat dengan siapapun, itu masih berlaku" ucap Krystal dengan nada sungguh meremehkan "apa masalahmu sih?!" "ingat ya!! AKU BISA MELAKUKAN APAPUN SEMAUKU TERMASUK MEMBUNUH" ucap Krystal dengan penekanan di setiap kalimatnya, lalu Krystal meninggalkannya.
Tujuan Krystal melakukan ancaman mengerikan adalah agar Yoona tidak dekat dengan Chanyeol. Secara diam-diam Krystal selalu memperhatikan Chanyeol, dan jika bersama Yoona, perasaannya bagai terinjak-injak, padahal ia sendirilah yang membuat dirinya dan sekitarnya merasa terinjak-injak. Itu artinya, ia menyukai Chanyeol. Tapi jika Chanyeol lebih memilih Yoona atau sebaliknya, ia dengan pasti akan membunuh Chanyeol. Apapun itu caranya.
Kalian pasti merasa aneh, kenapa harus Chanyeol yang dibunuh olehnya? Kenapa bukan Yoona? Bukankah yang ia benci adalah seorang Im Yoona? Krystal tidak membunuh Yoona seperti itu. Ia membunuhnya secara perlahan bahkan hampir tak terasa. Dengan menghilangkan orang yang mencintai dan dicintainya dari dunia. Yoona akan merasa mati. Mati rasa. Dan tentu rasanya sangat menyiksa.
.
.
.
Yoona berjalan di tepi sungai Han, mencari rasa menyegarkan di sana. Suasana di sore hari sungguh ramai. Banyak anak-anak sedang bermain. Ada juga anak sekolahan seperti Yoona yang datang kesini bersama teman-temannya masih mengenakan pakaian sekolah. Ia harus melupakan Chanyeol. Ia ingin Chanyeol aman.
Dunia ini begitu liar. Begitu mengerikan.
Tidak ada hukum yang bisa mengatur keluarga Jung. Keluarga jung. Keluarga yang sungguh kaya. Dan dapat melakukan apapun semaunya.
Membunuh orang, maka tidak akan terjerat hukum. Semua bukti-bukti nyata dapat hilang dalam waktu singkat. Tak ada jejak yang ditinggalkan. Sungguh kasihan keluarga dari orang yang dibunuh oleh keluarga Jung.
Yoona bergidik ngeri. Bisa-bisanya sebuah keluarga yang selalu tersenyum ramah. Dapat melakukan sesuatu yang seperti itu.
"hai"
"eumm.. Jongin? Ada apa kau disini?"
"aku ingin bicara padamu"
Yoona menunduk, ia merasa bersalah memutuskan hubungannya dengan Kai dengan blak-blakan. Dan tanpa memikirkan perasaan mereka berdua"
"mianhae.. Kai-ah"
"untuk apa kau minta maaf?"
"karena aku telah memutuskanku dengan seenaknya tanpa memikirkan perasaanmu terlebih dahulu"
"tak apa" Kai mengulas senyum pada Yoona. Ia berusaha senyum seperti biasanya. Senyuman Kai memiliki khas tersendiri. Tetapi yang ia lakukan kai ini lebih condong pada dipaksakan. Dan itu membuat Yoona semakin merasa bersalah.
"maafkan aku" Yoona berusaha menutupi wajhnya dan matanya yang berkaca-kaca dengan menunduk.
"sudah kubilang tak apa.. aku bisa mengerti"
"apa maksudmu mengerti?" Yoona mengangkat kepalanya dan memiringkan kepalanya sekaligus mengerjit bingung.
"aku sungguh minta maaf.. bisakah kau tinggalkan aku sendiri?" Yoona kembali menundukan kepalanya dan meninggalkan Kai sendiri di tepi sungai Han.
Tujuan Kai kesini untuk menanyakan kenapa ia diputuskan sekaligus jika bisa, ia ingin berbalikkan dengan Yoona. Namun, tampaknya ia ditolak secara tidak langsung sebelum ia menembak. Miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
Mystery / ThrillerYoona dan Chanyeol satu sekolah dan satu bangku saat SMA, mereka dalam waktu dekat langsung akrab karena semasa kecilnya, Yoona dan Chanyeol pernah secara tidak sengaja bertemu. selengkapnya ada di cerita ini ^^