Idol..?

909 63 0
                                    


The Next Day..

Seperti biasa, Yoona berangkat sekolah naik bis. Hari ini ia bangun lebih pagi. Karena ia memutuskan untuk membuat bekal sendiri dan ia juga membawa uang jajan. Siapa tahu bekalnya kurang sehingga harus beli di kanti, dan Chanyeol mungkin tak mau mentraktirnya lagi. Yoona masuk kelas dengan ekspresi tak terbacakan, tepatnya abstrak. Yoona langsung duduk di samping jendela. Chanyeol belum datang. Ia melihat sekeliling, ia melhat anak-anak elite sedang berkumpul di meja Krystal. Sesekali mereka tertawa besama-sama dengan kesan disengaja dan dibuat-buat. Ck sungguh mengganggu.

Seseorang secara tiba-tiba menghampiri Yoona "hai" sapanya dan Yoona menyapanya lagi dengan ramah. "hai.. aku Hwang Mi Young, panggil akuTiffany. Dari kelas XI f" katanya dengan logat Amerika yang lekat, "ah ya.. aku dari California, nama inggrisku Stephanie Hwang" tambahnya lagi. Yoona mengangguk mengerti. "kau pasti Im Yoona" Yoona mengangguk lagi "darimana kau tahu?" tanya Yoona spontan "semua orang di sini membicarakanmu, Yoona" Tiffany mencoba memberikan eyesmile terbaiknya pada Yoona agar Yoona merasa tenang. "kenapa aku di bicarakan?" tanya Yoona dengan penuh rasa ingin tahu "itu.. Park Chanyeol.. dia adalah trainee SM, apa kau tidak tahu?" Yoona membelakakkan matanya, ia sama sekali tidak tahu kalau Chanyeol adalah salah satu bibit artis didikan agensi terbesar di Korea Selatan, SM Entertaiment. Yoona segera menggelengkan kepalanya, "aku sama sekali tidak tahu". Melihat ekspresi Yoona, Tiffany hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan Yoona.

"Tring!!" bell masuk pun berbunyi dan tepat pada saat itu, Chanyeol baru datang.

.

.

.

Pelajaran telah selesai, Yoona akhirnya pulang menaiki bis. Ia masih terus memikirkan kata Tiffany tadi. Chanyeol adalah seorang trainee. Ia berusaha melupakan itu, ia tentu tidak bisa menerima jika Chanyeol seorag trainee. Pasti ia akan menjadi artis. Dan jika ia menjadi artis, maka Yoona tak akan punya teman, tidak, sahabat.

"aku pulang"

"hai.. kau sudah pulang? Bagaimana sekolahmu hari ini?" sebuah jawaban dan pertanyaan melontar dari ibunya yang sedang sibuk di dapur

"ya eomma.. semuanya baik, seperti biasanya" Yoona segera berlari menaiki tangga ke kamarnya di lantai dua, ibunya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap anak gadisnya yang selalu tergesa-gesa ke kamarnya setiap pulang sekolah.

Yoona berganti baju dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Ia benar-benar lelah. Well.. Yoona melakukan kegiatan yang biasa dilakukan setiap hari, namun hari ini karena ia bangun terlalu pagi, jadi ia cepat lelah. Yoona berjalan mendekati meja belajarnya, lalu membuka laci paling bawah. Laci itu, adalah laci yang sudah sangat lama tidak ia buka. Laci itu berisi kenangan-kenangan Yoona pada masa kecilnya. Terkesan begitu berharga sehingga ia tak pernah membukanya. Yoona adalah tipe orang yang tidak apik. Jadi, daripada membuatnya rusak, lebih baik jika ia hanya menyimpannya.

Yoona mengambil salah satu buku dari sekian banyak buku di dalam laci tersebut. Ia mengambil buku yang ia yakini adalah buku diarynya sewaktu ia kecil. Rajin bukan? Semasih kecil sudah rajin menulis diary. Yoona mencari-cari nama Park Chanyeol di dalam diarynya. Hasilnya hanya sedikit. Ia memang tak punya banyak kenangan dengan namja itu di masa kecilnya. Bahkan jika di buat film, namja bermarga Park itu mungkin hanya dijadikan support cast.

Yoona terus membolak-balikkan halaman diary masa kecilnya. Hingga pada akhirnya ia tertidur.

.

.

.

Yoona berlari-lari di sepanjang koridor sekolah. Ia sedang dicari-cari oleh kakak kelasnya, tentunya untuk ditanyai tentang bagaimana ia bisa dekat Chanyeol, dan segala hal yang perkaitan dengan Chanyeol. Aish! Sungguh melelahkan. Chanyeol hari ini tidak masuk, Ia baru memberi kabar pada Wu seongsaenim istirahat pertama tadi lewat SMS. Alasannya izin, tapi Yoona tidak tahu izin untuk apa. Yoona mendengus kesal. Itulah alasan kenapa banyak orang yang mengejarnya untuk dimintai keterangan. Yoona pasrah. Akhirnya dia memutuskan untuk bersembunyi di perpustakaan sekaligus membaca disana.

Yoona segera mencari buku yang tebal dan besar agar ia dapat menutupi wajahnya. dan akhirnya ia menemukan buku sastra kuno yang cukup lebar. Ia berjalan mendekati meja yang cukup panjang dan duduk di bangku yang berada tepat di depan meja itu.

Yoona sama sekali tidak serius membaca buku sastra di depannya. Pikirannya selalu menuju tentang lelaki bermarga Park itu.

Beribu-ribu pertanyaan muncul di kepalanya. Yoona melirik ke arah jam dinding, istirahat akan berakhir sekitar lima belas menit lagi.

Yoona harus menanyakan pada Chanyeol soal status Chanyeol. Apakah dia orang biasa, trainee, ataupun memang sudah debut.

Sungguh disayangkan jika lelaki itu memutuskan untuk merintis menjadi artis, ia memang bisa menjadi kaya raya, tetapi pasti aka nada banyak sasaeng fans, haters, skandal muncul dimana-mana, dan masih banyak lagi.

Setelah membaca satu bab buku itu, Yoona dengan tergesa-gesa kembali ke kelasnya.

Sungguh waktu yang pas, setelah Yoona minum air putih di bangkunya, bell masuk berbunyi, selang beberapa menitpun Shin seongsaenim selaku guru kesenian masuk ke kelas dan melakukan kegiatan belajar mengajar dalam dua jam.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang