3 Months Later

1.2K 67 2
                                    

Hari ini, ibu Yoona baru pulang dari Selandia Baru. Ada suatu penyuluhan dan seminar di sana sehingga membuat beliau harus ikut turun tangan.

Dan tepat sekali, Yoona menjemput ibunya di bandara Incheon.

Yoona POV

Hari ini, ibuku baru pulang dari Selandia Baru. Aku sangat senang karena pada akhirnya aku tidak kesepian lagi. Dan ia akan segera tiba disini sekitar pukul 04.00 KST, yang kebetulan pas dengan waktu pulang sekolah.

Aku pulang sekolah jam tiga tadi. Jadi, aku memutuskan untuk langsung kesini. Walaupun hanya sendiri.

Ohya, ayahku telah wafat, jadi tentunya aku sangat kesepian tapi tak apalah.

Sekarang pukul 03.30 KST atau pukul setengah empat. Berarti tiga puluh menit lagi ibuku datang. Aku melihat-lihat jadwal kedatangan pesawat. Sekarang ini ada pesawat dari Jepang sedang mendarat. Bukanlah suatu hal yang penting. Tapi aku ingin melihat.

Aku berjalan menyusuri ruangan besar yang penuh orang sehingga membuatku terasa sesak. Sungguh padat.

Mataku melihat-lihat kesana-sini, tak ada seorangpun yang kukenal di sini. Mungkin karena memang aku ke sini bukan untuk bertemu dengan orang yang baru datang atau pulang dari Jepang.

"Yoona!!" teriak seseorang bersuara bass, suaranya begitu khas sehingga mengingatkanku akan seseorang.

Mungkinkah dia..?

Im Yoona! Berpikirlah dengan jernih!

"Yoona!!!" teriak orang itu lagi, aku cukup penasaran sehingga aku memutusksn untuk melihat orang itu.

TIDAK MUNGKIN!!

Orang itu, dia, adalah pria yang memiliki suara bass, berbadan layaknya tiang listrik, sungguh jail sikapnya yang kukenal bernama Park Chanyeol, sedang melihat kearahku sambil tersenyum dengan lebarnya. Dan tidak lupa ia juga melambaikan tangannya padaku.

Aku beku seketika.

Bagaimana mungkin? Oh Tuhan.. kukira ia sudah mati bersamaku. Tapi, apa ini?!

"Yoona!!" ia berlari kearahku dan langsung berhenti tepat di depanku sambil menyunggingkan senyum idiot khasnya.

"Ch-Chan-Chanyeol?" dengan ragu-ragu aku melihatnya. Aku sungguh takut. Setahuku dia sudah meninggal. Astaga! Aku sampai menjadi gagap.

"Ada apa Yoong? Kau terlihat begitu terkejut" kali ini ia meminringkan kepalanya dan mengerutkan alisnya.

Bagaimana aku bisa tidak terkejut? Jika pada nyatanya orang yang kita yakini sudah meninggal, datang kepada kita dalam sosok manusia hidup dan keadaannya sempurna. Aku melebarkan mataku tanpa kusadari. Ya ampun.. aku begitu dibuat bingung dengan kondisi seperti ini.

"Aku ingin bertanya.. bukankah kau sudah.." belum sempat aku bertanya ia sudah memotong kata-kataku.

"Maafkan aku baru memberitahumu.. sebenarnya tiga bulan yang lalu aku pergi ke Jepang untuk melaksanakan trainee di sana. Sebenarnya aku ingin menginformasikanmu, tapi aku tak pernah dapat waktu. Dan kebetulan sekali kau datang kesini. Hehe.." tuturnya, itu membuatku semakin kaget tentunya.

Sungguh tidak terasa, aku tersentuh, aku sangat merundukannya. Mataku berkaca-kaca, siap pecah menjadi butiran-butiran kristal jika terguncang sedikit lagi.

"Oh ya.. tadi kau ingin bertanya apa?" tanyanya polos.

Aku menjawabnya dengan sebuah gelengan lalu menarik kedua sudut bibirku hingga membentuk sebuah lengungan sempurna.

"Tidak ada.. aku senang kau ada di sini, bersamaku" itu lah jawabanku selanjutnya, dan dalam sekejap aku berhambur kedalam pelukannya dan mengejutkannya, ia membalas pelukanku.

Kami sama-sama melepas sebuah kerinduan tak terkira. Tiga bulan rasanya bagaikan bertahun-tahun. Dan itu sungguh menyiksa.

"Im Yoona!" panggil seseorang di belakang kami. Dan saat aku berbalik,

Astaga! Itu ibuku!

"Im Yoona, kau berpelukkan dengan siapa..?"

Dan Chanyeol segera melepas pelukan kami yang sudah terlanjur tertangkap basah oleh ibuku.

"anyeonghaseyo" Chanyeol menunduk Sembilan puluh derajat pada ibuku dan wajah kami sama-sama merah padam.

"Kau pasti Park Chanyeol, aku serahkan putriku padamu untuk selamanya" ucap ibuku blak-blakkan.

Yang jelas membuatku dan Chanyeol terkejut setengah mati.

"Maksud Ahjumma..?" tanya Chanyeol ragu, aku sungguh terkejut dengan kata-kata ibuku. Apalagi dengan kalimat terakhirnya.

"Ya, aku menyerahkan seorang Im Yoona pada Park Chanyeol untuk selamanya, aku percaya kau dapat menjaganya, menyayanginya dan mengasihinya sepenuh hati. Jika kalian hidup bersama di masa depan, kuyakin kehidupan kalian menjadi kehidupan yang bahagia dan sungguh berarti" tutur kata ibuku sungguh membuat kami berdua tersentuh, secara tidak langsung, iamenjodohkan kami.

"Baiklah ahjumma, aku akan menerima itu" apa? Chanyeol menyanggupi permintaan ibuku? Kenapa menjadi seperti ini. Dan lihat sekarang! Seorang Park Chanyeol sedang menyeringai padaku, apa artinya itu?

"Eomma akan pulang, kalian nikmati kemesraan saja berdua, anyeong" dan saat ibuku pergi meninggalkan kami berdua, Chanyeol menarikku ke dekapannya dan memelukku dengan sangat erat.

"Aku mencintaimu Im Yoona, aku akan terus menjagamu dan takkan pernah melepaskanmu"

THE END

Gimana FFnya? mianhae ya kalau jelek. juga kalau updatenya lama.. soalnya aku baru mau UTS dan baru menyiapkan satu FF baru yang blom taukapan selesainya.  termakasih ya untuk para readers yang masih mau baca cerita gaje ini.

Who Are You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang