Yoona POV.
Hari ini aku tidak masuk sekolah. Aku beralasan sedang sakit. Yah.. aku sebenarnya tidak sakit, tapi karena banyak pertanyaan membingungkan di kepalaku membuat aku sedikit pusing.
Sungguh kebetulan. Aku tidak yakin apakah Park Chanyeol akan masuk. Tapi jika ia hari ini tidak masuk sedangkan aku masuk, pasti aku akan diincar-incar oleh para fansnya, apalagi aku masih belum tahu kepastian masa trainee atau hal-hal semacamnya. Dan jika kami sama-sama tidak masuk, pasti ada rumor jelek yang bertebaran.
Aku berharap dia masuk sekolah. Well.. Ini bukanlah urusanku, jadi kenapa harus merepotkanku? Sepanjang hari yang aku lakukan hanyalah berbaring di kasur dengan selimut yang menutupi sebagian tubuhku.
Seperti halnya orang yang benar-benar sakit, tapi kondisiku memang tidak terlalu baik. Mungkin karena pengaruh terlalu banyak memikirkan hal yang tak penting, bahkan hal itu cukup membebaniku.
Seusai makan, aku kembali ke kamarku dan menguncinya. Aku mengambil laptopku dan memainkannya. Mungkin sekedar mendengarkan lagu, membaca cerita, menonton Music Videodari artis kesukaanku, atau yang lainnya.
Aku merasakan getaran dari tepi ranjangku, dan aku mendapatkan ponselku tengah bergetar karena masuknya pesan. Aku lekas mengambil dan membaca pesan tersebut.
PARK Chanyeol
안녕! Aku dengar kau sakit, dan sebab itulah kau tidak masuk sekolah, apa itu benar? Jangan coba bohong ya~ㅋㅋㅋ~ nanti sepulang sekolah aku akan menjengukmu, semoga cepat sembuh.
Susai membacanya, aku tidak membalasnya. Toh, nanti Chanyeol akan menjengukku.
Tetapi, justru hal itulah yang membuatku panik. Bagaimana jika Chanyeol memeriksaku dan ternyata badanku tidak kenapa-napa a.k.a. tidak sakit. Apa sebaiknya aku memberi kabar untuk tidak dijenguk?
Seperti beralasan pergi ke dokter dan semacamnya, tapi, aku takut membuat Chanyeol menjadi penasaran. Padahalkan aku tidak sakit. Yasudahlah. Bilang saja aku baru saja sembuh.
Waktu berlalu sangat cepat. Sungguh, sangat tak terasa kalau sekarang sudah pukul tiga sore. Aku tidak menyadarinya. Tapi mataku cukup sakit karena seharian aku bermain laptop.
Aku beranjak dari kursi belajarku dan merebahkan diri di ranjangku. Pasti sekarang sudah waktunya pulang sekolah, dan itu juga berarti kalau Chanyeol sedang menuju ke sini. Aku harus meneguhkan diriku. Aku harus bisa melontarkan pertanyaan-pertanyaan itu kepada Chanyeol secara langsung. Aku harus bisa. Aku juga harus bisa mendapatkan penjelasan darinya.
"Teng Tong" bell di bawah berbunyi, lalu aku mendengar suara ibuku dan suara langkah kaki menaiki tangga. Hingga suara langkah kaki itu semakin mendekat dan hilang, tiga detik kemudian seseorang mengetuk pintu kamarku. Dengan tergesa-gesa aku menarik selimutku hingga pundak lalu berteriak dengan suara yang diserak-serakan bahkan aku mencoba bersuara parau, "masuk saja, jika kau Park Chanyeol!" begitulah kata-kata yang kulontarkan saat berteriak. Chanyeol langsung masuk "kau sakit apa?" katanya, tapi tatapannya tidak fokus. Ia terlihat sedang menelusuri kamarku "eumm.. ada apa?" aku berusaha untuk tidak canggung. Sejak kapan kita menjadi canggung? "kau sakit apa?" ulangnya lagi, sungguh, aku memang tidak sakit, dan aku tidak tahu harus menjawab apa.
"aku hanya pusing sedikit kau tak perlu khawatir"
"nah ya ketahuan! Kau berbohong! Kau tidak sakit! Jadi, seharian ini kau bermain laptop.. pintar sekali"
Sial! Aku lupa mematikan laptopnya. Dan aku hanya bisa pasrah. Setidaknya, sekarang aku harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu.
"eum.. aku ingin bertanya sesuatu, dan kau harus menjawabnya sejujur-jujurnya, tidak boleh ditambah-tambahi atau dikurang-kurangi, dan kuharap kau tidak marah"
"apa itu?"
"jadi, selama ini, kau trainee SM Entertaiment, benar atau salah"
Chanyeol sama sekali tidak menjawab pertanyaanku dalam sepuluh detik ini, yang kudapatkan adalah matanya yang membelalak. Pasti ia terkejut. Saat Chanyeol membuka mulutnya, aku langsung memotong pembicaraannya.
"sudah, kau tak perlu menjawab, aku tahu semuanya"
"itu tidak seperti yang kau pikirkan"
"ya, seperti yang kupikirkan. Kenapa kau tak pernah memberi tahuku?"
"tapi kita akan tetap menjadi teman, benar kan?"
"jangan mengalihkan pembicaraan, Park Chanyeol. Kita akan tetap menjadi teman, dan itu hanya akan bergantung padamu, dan kepastiannya ada di tangan managermu. Benar kan?"
"ya, itu benar. Mianhae~jeongmal mianhae"
"ne, aku bisa mengerti" tidak, aku harus mencoba mengerti.
.
.
.
Chanyeol POV.
Yoona telah mengetahui kalau aku adalah seorang trainee. Aku sebenarnya ingin memberitahunya, tapi.. apa dayanya aku tak tega. Dunia hiburan merupakan sesuatu yang menyenangkan dan amat sangat sungguh kejam sekali /boros kata/. Aku tak ingin memberi tahunya, karena mulai hari Sabtu ini, aku akan melakukan masa trainee di Jepang selama tiga bulan. Sungguh waktu yang cukup lama. Aku sudah memberitahunya pada pihak sekolah. Dan meminta semua pihak sekolah untuk merahasiakannya dari siapapun. Bahkan jangan membuat posisiku di posisi anak yang sudah keluar dari sekolah. Aku hanya seperti.. mengambil cuti. Pasti Yoona akan sedih jika tidak ada diriku. Aku harus apa?
End Chanyeol POV.
---------------------------
Cepet updatenya? gadeng. ini juga lama. ini udah selesai di wordpress aku , dan mungkin bakal banyak yg tau klo aku publish di wattpad. dan sekarang udah aku publish. hehe.
Ngejar waktu nih, tgl 7/3/2016 aku mo UTS dan aku tentunya gak bisa ngarang-ngarang lagi. T_T
pokoknya lop yuh eperibadeh. lop yuh ma readers. #apa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
Mystery / ThrillerYoona dan Chanyeol satu sekolah dan satu bangku saat SMA, mereka dalam waktu dekat langsung akrab karena semasa kecilnya, Yoona dan Chanyeol pernah secara tidak sengaja bertemu. selengkapnya ada di cerita ini ^^