Suasana Merchel's cake and bakery sudsh ramai Dari biasanya. Aku melayani mereka sambil sesekali melihat jam. Sebentar lagi jam 2 sore kuliah dimulia satu jam lagi. Tetapi aku tidak mungin meninggalkan toko. Tidal sebelum antrean selesai
Pak Marchel menghampiriku. Rupanya dia tahu aku gelisah. Dia tersenyum lalu berdiri disampingku.
"Biar aku lanjutkan, kamu hsrus sekolahkan?" Tawarnya cekatan dia mengambil alih mesin kssir. Aku mundur.
"Terima kasih" bisikku sambil tersenyum. Pak Marchel mengagguk halus, lalu kembalu melayani pembeli.
Aku menyimpak apron dalam loker di ruangan khusus pegawai. Menjinjing tas berisi catatan kuliah, melirik ke cermin di samping loner. Memastikan bando yang kupakai tidak berantakan. Lalu keluar lewat pintu belakang.
Dari tempat parkir aku melihat toko semakin ramai. Ada rasa bersalah ketika haru meninggalkan toko dengan keadaan ramai seperti itu. Pak Marchel Dan pegawainya kewalahan melayani pembeli.
Setelah menghela nafas panjang aku menyalakan mesin Mobil Ku. Dan melaju menerobos lalu lintas yang mulai ramai. Perlu waktu hampir satu jam until menuju kampus. Semoga aku tidak terlambat.
Sayangnya. Kuliah sudah dimulai ketika aku tiba. Tergesa gesa aku masuk ruang kuliah dan duduk di barisan paling belakang. Aneh biasanya. Mahasiswi berlomba untuk mengisi barisan belakang. Tapi Sekarang mereka ingin paling depan?
Jawabannya segera kutemukan. terburu buru butu aku tidak memerhatikan ada sesuatu ehm ... Lebih tepatnya seseorang ... Yang baru . seorang laki laki berkemeja biru bergaris Putih duduk dimeja dosen.
Dia tersenyum ketika kami beradu pandang. Sky mengaguk kepalaku sekilas sambil terseyum, meminta maaf. Eh, siapa dia?
Aku ingat dosen keuangan mulai mengbil cuti melahirkan. Berarti lski laki itu dosen pengganti? Him ... Boleh juga, setidaknya dia bisa membuat para mhasiswi Yang biasanya malas malasam jadi rajin kuliah.
Hy Enjoy
°°°°°°°°°°°
Vote please yeah!!!
![](https://img.wattpad.com/cover/64676941-288-k782191.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KOKESHI
Misteri / ThrillerShae bunuh diri? Mustahil!! Sebagai kembarnya, Shea yakin bahwa Shae dengan kehidupan sempurnanya sebagai model di negeri Sakura, tidak punya Alasan untuk bunuh diri. Apalagi tak lama setelah kematian Shae, sebuah paket datang, sebuah kokhesi dis...