signed

3.3K 118 0
                                    

Malam hari penuh ketenangan di kota indah Konoha. Pada siluet sebuah gedung pencakar langit yang gelap gulita, jelas saja karena itu adalah gedung tua yang sudah tidak layak dan tak guna. Dari bawah gedung itu dapat terlihat seseorang yang sedang terduduk santai dengan kaki yang menjuntai dan bergerak bebas seakan sudah biasa.

Senyumnya terkembang, wajahnya yang menyandang gelar good looking itu terlihat indah dipiaskan cahaya rembulan yang terang. Entah apa yang dirasakannya sekarang, melihat sang mangsa duduk santai di gedung seberang. Dikeluarkannya senjata laras panjang, satu tarikan dan mangsa tumbang.

Pshyu...

Suara tembakan dari laras sang penembak sudah menjelaskan semua, sang pembunuh bayaran nomer satu sudah memulai pekerjaannya. Dan sekali lagi, Konoha kehilangan anggota negaranya.


~$~$~


Seorang anak laki-laki berusia tujuh belas tahun dengan baju hitam dan jaket berwarna senada tengah berjalan santai di tengah sunyinya malam, rambutnya yang biasa bersinar sekarang terlihat redup karena sinar yang temaram. Tangan tannya menyandang sebuah tas golf yang sangat tidak sesuai dengan bajunya yang legam, tapi siapa peduli? Wajahnya cukup tampan untuk memakai hal yang berbagai macam, lagi pula siapa yang akan melihatnya di jam-jam dimana orang telah terbuai oleh mimpi malam.

"Kau lama sekali, Naruto" Sapa seorang yang tengah menunggunya di depan pintu sebuah restoran cepat saji.

Anak laki-laki - yang dipanggil Naruto - itu hanya dapat tersenyum menggantikan kata maaf untuk sang penunggu. "Tadi ada sedikit urusan" jawabnya sambil menunjukan tas golfnya.

Yang di beri tunjuk hanya dapat menarik sebelah bibirnya menunjukan seringai. "Well, kau kembali lagi setelah dua tahun berhenti, ini aneh".

"Tidak usah dipikirkan, sekarang ada apa ini? Kenapa memanggilku di jam sekarang?" Tanya Naruto dengan wajah penuh pertanyaan.

"Ada orang yang menunggu mu, tuh di dalam" kata orang itu sambil menunjuk dengan dagunya memberi sinyal untuk segera masuk.

"Aah... Orochimaru, terimakasih Kiba"

Pria yang dipanggil Kiba itu hanya mengangguk dan berlalu pergi, mungkin untuk pulang dan beristirahat atau pun mungkin juga ada 'sesuatu' yang harus dipenuhi.
Naruto masuk dan mencari seseorang disana, orang yang sudah melakukan janji dengannya. Itu dia, pria tua dengan jas berwana sekelam rambutnya.

"Cheh, kau disini untuk membayar atau minta ganti rugi? Kalau ganti rugi, silakan lihat berita dulu besok" cibir Naruto melihat pria itu hanya duduk santa sambil menyesap asap rokoknya.

"Aku tidak mungkin meminta ganti rugi, aku tau kemampuan si nomer satu" kata orang itu mengakui kehebatannya, ia mulai bergerak untuk mematikan puntung rokoknya dan mengambil sesuatu dalam jasnya, keluarlah uang yang sangat banyak jumlahnya."Itu baru setengahnya, karena aku belum tahu keadaannya"

"Lalu?"

"Aku ada tugas lagi untukmu, jadi kau harus sekolah di Konoha High School, semua itu berhubungan dengan tugasmu" jawab orang itu sambil menyeringai.

"Yaa... Lalu?" Oke, dia mulai bosan.

"Apa kau ada kenalan agar dapat sekolah disana? Kalau tidak aku dapat..."

"Aku sekolah disana, cepat... Waktuku tak banyak" potongnya dengan malas, bukan kenapa tapi mendengar tentang sekolah dia jadi ingat ada PR fisika yang belum dikerjakannya.

"Membunuh seorang gadis"

"Apa? Yang benar saja?"

"Apa kau takut? Dia hanya seorang gadis"

HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang