back to you

1.5K 91 0
                                    

"Merepotkan sekali si tua itu, mengajak bertemu disaat seperti ini.. Harusnya sekarang aku main ke rumah Hinata-chan, aku mau makan kue kering buatannya lagi.." dan gerutuan itu terus mengalir halus dari bibir anak SMA bersurai kuning cerah itu, jika masalah siapa yang harus disalahkan adalah si manusia termesum sepanjang sejarah hidupnya a.k.a Jiraiya.

Gerutuannya itu berhenti selaras dengan berhentinya langkah kaki sang blonde di depan sebuah rumah bergaya jepang. Dibukanya gerbang memasuki halaman rumah yang dipenuhi oleh tumbuhan merambat dan bunga-bunga dalam pot, sepertinya sang pemilik rumah sangat telaten merawat rumahnya dengan baik, tapi sekarang bukan saatnya untuk memuji.

Sreek...

Suara pintu geser berpindah dari tempatnya semula, disusul dengan bunyi yang sama dengan sebelumnya. Aneh, ada sandal lain selain milik kakek tua itu. Ada tamu? Tidak biasanya ada tamu batinnya, lalu dari salah satu belokan koridor dengan dengan sang blonde keluar seorang pria dengan rambut putih berantakannya mengenakan yukata hitam bercorak merah.

"Okaeri, Naruto" sapanya sambil mendekati orang yang di dekat pintu.

"Yo. Tadaima, ero jii-san. Lama tidak bertemu" Naruto melambaikan tangan kepada pak tua itu.
Tuk... Satu jitakan telah menyentuh kepala pirang milik sang mentari itu.

"Ittai! Ittai jii-san"

"berlaku sopanlah sedikit padaku! Dasar kau ini!"

"Hehehe... Nee, ero-jiisan kau ada tamu?" Tanyanya to the point.

"Tamu itu datang untukmu sebenarnya, masuklah" tanpa rasa malu Naruto langsung saja masuk beriringan dengan orang yang di panggil ero itu.

Setibanya di pintu sebuah kamar yang dijadikan ruang tamu itu, tampang Naruto yang sebelumnya tersenyum senang berubah menjadi shock. Di depannya duduk seorang yang sangat dikenalnya, orang yang selalu membuatnya kesal setiap kali Naruto sedang bersama dengan Hinata.

"Bu- buat apa kau kemari?!" Tanyanya -lebih menjurus makian - kepada pemuda yang duduk disana dengan santainya.

"Ohayo, Namikaze-san" jawab orang itu dengan senyum yang sangat manis. Dan melihat itu Naruto hanya dapat kaku dengan wajah yang memerah. Cih, aku tidak akan tergoda dengan senyum palsunya yang menawan itu.. Batin sang pirang begitu melihat senyum itu lagi..

~$~$~


Naruto Pov's

"Ada apa kau kemari? Memangnya tidak bisa langsung ke rumah ku, telepon, atau mengirim sms?" Aku bertanya dengan wajah malas. Sejak dia mulai menjauhiku, hubungan kami sudah mulai tidak enak dan kaku. Sebenarnya sekarang aku ingin cerita banyak padanya, tapi masa iya? Kami sudah dua tahun seperti orang yang tidak saling kenal, aku takut dia sudah berubah.

"kau pindah rumah, dan nomermu tidak bisa dihubungi" ini bukan Sasuke! Sasuke tidak begini! Sasuke yang aku kenal adalah pria menyebalkan yang selalu menjawan singkat dengan wajah datar. Bukan dengan senyuman anggun nan menggoda. Tapi serius saja, dia terlihat manis saat tersenyum. Eh! Fokus Naruto! Fokus.

"Baiklah, sekarang ada apa?" Wajah Sasuke yang tadinya tersenyum berubah menjadi serius.

"Aku tahu motifmu memacari Hinata, Dobe" oke, dia mulai kembali memanggilku Dobe. Panggilan yang ku rindukan dari si Teme ini. Tapi bukanlah itu masalah sekarang. Masalah yang terjadi sekarang adalah masalah serius, antara hidup danmati seorang gadis. Aku segera berdiri dari dudukku.

HoneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang