Bonus Chapter 1 : Misi pertama Ginny

1K 59 0
                                    

Desclaimer: J.K Rowling

Pair: DMHP, etc.

Genre : Romance,Hurt/Comfort.

Rating : T

Warning:AU (Alternate Universe), OOC (Out Of Character ), OC (Original Character), Incest, YAOI, typo(s), EYD tidak sempurna, no magic.

"IF YOU DON'T LIKE , DON'T READ , DON'T ANY BASHING, DON'T PLAGIARIZED, NO FLAME!"

Author: Astia Aoi and Raya Salimah

Title: 1st January

Summary: "Mimpi buruk itu terjadi lagi, apakah tidak ada lagi kebahagiaan yang tersisa untukku? Tuhan ini tidak adil." /DraRry/YAOI/ff kolaborasi.


-o0o-

Bonus Chapter 1 : Misi pertama Ginny

Basement gedung Orde, lelaki berkacamata berjalan di belakang si gadis. Mengawasi langkah bersemangat wanita muda itu. Misi pertama. Harry ingat betul misi pertamanya yang langsung terjun ke lapangan, menyatukan Ron dan Hermione dalam satu tim. Menyelidiki satu lagi kasus milik 'Jack the Riper'. Pembunuhan atas tujuh wanita malam dalam dua bulan terakhir. Waktu itu, yah sesuai dugaan pelakunya psikopat gila yang cerdas. Dan yang harus orang-orang tahu bahwa pelakunya seorang wanita berumur 50 tahun. Well, sepertinya ia punya gerakan cukup sehat dan gesit untuk melawan Harry dan Ron. Beruntung Hermione punya taktik bagus untuk memancingnya keluar. Menyamar sebagai gadis malam, yang well berhasil membuat Ron speechlees ketika melihat Hermione dengan lipstik merah tebal dan gaun putih yang hanya menutupi sampai lutut. Terakhir jaket jeans yang Ron minta-dengan cukup memaksa-untuk Hermione kenakan.

"Pulang ke suatu masa yang menarik, Mr. Potter?" Ginny terkikik geli saat mendapati wajah kikuk lelaki yang pernah ia sayangi ini-meski sekarang dia masih menyayanginya dalam batas sebagai kakak adik-. Sayang dengan tanda kutip.

"Sorry.. Teringat misi lapangan pertamaku. Kalau tidak ada itu nasibku dan Ron mungkin masih sama. Sama-sama tak punya pasangan," tawa renyah Ginny menghibur gendang telinga Harry. Sementara Ginny memeriksa perlengkapan di bagasi Nissan tua itu. Harry sibuk mengecek kondisi mobil tua jenis semi truck ini. Jangan bayangkan anggota ORDE akan menggunakan mobil-mobil mewah ala James bond. Masih dapat mobil untuk misi saja sudah untung. Mereka memang intelegent. Sebuah kewajiban untuk tak terlihat mencolok di masyarakat.

"Well, sepertinya misi kali ini cukup membosankan. Hanya menangkap agen-agen narkoba," kata Harry sambil mengambil pistol hitam dengan pengedap suara yang berukuran sedang dan memasukannya ke dalam jas hitamnya.

"Ya, tapi bagiku ini adalah misi yang menyenangkan, mengingat ini misi pertamaku," balas Ginny yang memasukan Dagger-sejenis pisau kecil yang dapat dilempa-ke celah kecil sepatu haknya.

Setelah itu mereka menuju lokasi dengan Harry yang menyupir. beberapa menit kemudian mereka tiba di lokasi.

"Ok. Ginny..ingat hari ini namamu-"

"Esmeralda, aku tahu. Memangnya aku terlihat seperti orang Spanyol atau Amerika Latin ya? Sampai harus dapat nama seperti itu?" Harry menahan geli dan mengganti kacamata bulatnya dengan kacamata yang ehmm.. katakanlah lebih stylish.

"Masalahnya adalah cuma Esmeralda wanita yang bisa bekerja di bea cukai kementrian perdagangan Inggris.." Harry memperhatikan Ginny yang bersiap menggunakan wig berwarna hitam kecoklatan setelah sebelumnya menggelung rambut merahnya.

"I really understand,Mr. Patrick.."Harry cuma mengulum senyum simpul saat Ginny balas mengejeknya dengan nama samarannya. Oh c'mon...Harry sudah pernah mendapatkan nama yang lebih buruk dari itu sebelumnya. Mungkin nama samaran yang paling ia suka adalah Daniel Radclife, itu misi untuk membongkar pembajakan film Hollywood di pinggiran kota Manchester. Dan Harry ingat penjahat mereka nyaris buron jika Ron tidak nekat menembus bentrokan anatara pendukung Manchester City dan Manchester United.

"Melamun lagi... Mr. Patrick?" Harry nyengir.

"Ok. Begini rencananya..Kau dan aku memperkenalkan diri sebagai petugas bea cukai yang akan melakukan inspeksi rutin. Ingat! Tugas kita hanya menemukan bukti, setelah itu data kita kirimkan ke kantor pusat. Dan kantor pusat akan mengirimkan para polisi yang sudah bersiaga di sekitar sini,", Ginny merengut. Benar-benar tidak ada aksi.

"Huh, baiklah , sayangnya kenapa tidak sekalian saja aku jadi !" jawab Ginny kesal dan membuat Harry menahan tawanya.

Setelah beberapa menit mereka sampai menemui agen narkoba itu. Ginny mengajak ngobrol agen-agen tersebut sehingga agen-agen itu tidak menyadari kalau Harry mengambil sebungkus Narkoba yang telah berhasil dia temukan. setelah memasukannya ke kantong bukti-tentunya diam-diam-dia segera menghampiri Ginny untuk segera pergi.

Ginny berpamitan kepada agen-agen narkoba itu, dan tanpa dicurigai mereka berhasil pergi dan memberikan bukti itu ke polisi yang bertugas.

"Ah, selesai sudah misi ini. kerja bagus Ginny," puji Harry.

"Ck, ini tugas mudah Harry," jawab Ginny kesal.

"Hahha...nanti juga kau akan mendapatkan tugas yang lebih menantang," hibur Harry yang kini sedang menyupir menuju markas.

TBC

A/N :

Astia Aoi : ok....chap ini hanya sebagai bonus, jadi pendek-dan mungkin tidak menarik- hehehehe...mengingat sebentar lagi saya dan author Raya akan hiatus. Saya meminta ijin hiatus dulu. Dan untuk Chap 7 saya akan usahakan secepatnya.

Terima kasih dan mohon reviewnya ^.^

Raya Salimah : Chap ini dimuat karna mungkin pada chap 6 kemarin ada yang bingung kenapa ga ada penjelasan soal misi Harry- Ginny. Nah... ini nih penjabarannya. mudah-mudahan ga jelek. kalau typo sih... harap maklum aja ok?hhe... Dan saya minta do'a semoga nilai UN saya bagus... dan bisa melanjutkan ke universitas yang saya mau.. ya? please... kalau ga ntar ga dilanjut loh ffnya...#dijitak kak aoi

1st JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang