Chapter 1 : Awal Rencana

14.9K 655 34
                                    

Desclaimer:  J.K Rowling

Pair: DMHP, etc.

Genre : Romance,Hurt/Comfort.

Warning:AU (Alternate Universe), OOC (Out Of Character ), OC (Original Character), Incest, YAOI, typo(s), EYD tidak sempurna, no magic.

APABILA ADA YANG MEMPERMASALAHKAN APA YANG TELAH DITULIS DI ATAS MAKA AKAN KAMI ABAIKAN....^-^

"IF YOU DON'T LIKE , DON'T READ , DON'T  ANY BASHING, DON'T PLAGIARIZED, NO FLAME!"

Author: Astia Aoi and Raya Salimah

Title:1st January

Summary: "Akankah aku hidup dalam jerat dendam seperti ini?"/DraRry/YAOI/ff kolaborasi.

-o0o-

            Chapter 1 : Awal Rencana

Pagi hari yang sejuk di sebuah asrama khusus laki-laki siswa Griffindor High School, seorang remaja laki-laki berambut acak-acakan, bertubuh tidak besar juga tidak kecil masih meringkuk di dalam hangatnya selimut.

"Harry, bangun! Sudah pukul 05.00, kau harus bersiap-siap untuk upacara kelulusan kita. Dan sepertinya kamu mendapatkan sebuah surat yang penting." Ucap teman satu kamarnya.

Remaja yang dimaksud mengerang pelan dan membuka matanya dan memperlihatkan kilau emerald yang indah.

"Hn, thanks Seamus. Lalu suratnya dimana?" tanya Harry sambil turun dari kasurnya.

"Aku simpan diatas meja belajarmu tuh, aku dulun ya,"  jawab Seamus sambil keluar dari kamar.

Setelah itu Harry bergegas ke kamar mandi dan melakukan 'ritual paginya'. 15 menit kemudian Harry telah rapi menggunakan seragamnya, dia harus segera ke gedung sekolahnya.

-SKIP TIME-

 

Pukul 09.00 upacara kelulusan telah selesai, Harry segera masuk ke kamar asramanya dan berbaring di kasurnya yang empuk. Kini dia sudah resmi menjadi 'Alumni Griffindor High School'. Harry termenung, ia memikirkan rencana untuk masa depannya. Pada saat itu pula dia teringat akan surat yang ada di atas meja belajarnya. Dengan cepat dia turun dari kasurnya dan menyambar surat itu, dengan tidak sabar dia membuka amplop yang membungkus surat dan segera membacanya. Setelah beberapa menit dia membaca surat itu, wajahnya berubah ceria. Pasalnya surat itu berisi pemberitahuan bahwa kini dia sudah bisa keluar dari rumah keluarga Dursley dan diizinkan untuk menjalani kehidupan mandiri.

"Ok, berarti rencanaku ke depan adalah mencari flat murah, menyiapkan diri untuk ujian masuk universitas, dan melaksanakan semua yang sudah ku rancang, termasuk mencari orang-orang yang bertanggung jawab atas semua yang telah mereka perbuat," Gumam Harry penuh semangat,  kemudian dia memasukan suratnya ke dalam tas. Untunglah dia sudah membereskan semua barang-barang miliknya, jadi setelah dia menemukan sebuah flat dia bisa segera keluar dari asrama.

"Sekarang aku sudah bebas,  baiklah jadwalku hari ini adalah pergi ke rumah Ron untuk memberi tahukan kabar ini." Gumam Harry sambil menyambar Jaketnya. Dengan penuh semangat dia keluar dari kamar dan berlari, tidak peduli jika dia tidak sengaja menabrak orang-orang yang ada di depannya.

Setelah 20 menit Harry menyusuri jalan dari asramanya menuju rumah sahabat baiknya-Ron Weasley-, Harry mempercepat jalannya. Saking senangnya, dia menyebrang tanpa melihat sekelilingnya dan tidak menyadari ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang menuju ke arahnya, ketika Harry menyadarinya ia terlambat untuk menghindar.

1st JanuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang